SKRIPSI - IAIN Ponorogo

3y ago
157 Views
12 Downloads
1.97 MB
86 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Wallis
Transcription

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN DENGAN PAPAN ANGKATERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERIOPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA SISWA KELAS V MIMA’ARIF CEKOK BABADAN PONOROGO TAHUN AJARAN 2019/2020SKRIPSIOLEHWURI HANDAYANINIM. 210616209JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGOMARET 2020

ABSTRAKHandayani, Wuri. 2020. Pengaruh Penggunaan Metode Permainan dengan Papan Angkaterhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian DanPembagian pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo Tahun Ajaran2019/2020. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah DanIlmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing, Prylla Rochmawati,M.Pd.Kata Kunci: Metode Permainan dengan Papan Angka, Motivasi Belajar, Prestasi BelajarOperasi hitung perkalian dan pembagian merupakan operasi hitung utama dalammatematika setelah penjumlahan dan pengurangan. Sehingga untuk dapat menguasai materipembelajaran matematika lainnya sangat diperlukan pemahaman yang matang mengenai operasihitung perkalian dan pembagian tersebut. Untuk tercapainya pemahaman yang matang mengenaimateri operasi hitung perkalian dan pembagian diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat.Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode permainan dengan papanangka. Permainan papan angka merupakan permainan yang menggunakan peralatan sebuahpapan yang berisi susunan angka, dan dimainkan dengan beberapa peralatan lainnya yaitu duabuah dadu, dan objek berwarna-warni yang dapat digunakan sebagai penanda. Papan angkadigunakan sebagai media pilihan jawaban, dua dadu sebagai bilangan yang akan dihitungperkalian atau pembagian, dan objek penanda untuk menandai hasil perkalian atau pembagianpada papan angka. Proses permainan ini dapat mendorong siswa untuk menguasai perkalian danpembagian dasar secara tidak langsung.Penelitian ini dilakukan di MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo dengan tujuan untuk (1)mengetahui adanya perbedaan motivasi belajar matematika materi operasi hitung perkalian danpembagian pada siswa kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo Tahun Ajaran 2019/2020yang dikarenakan penggunaan metode permainan dengan papan angka, (2) mengetahui adanyaperbedaan prestasi belajar matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian pada siswakelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo Tahun Ajaran 2019/2020 yang dikarenakanpenggunaan metode permainan dengan papan angka, dan (3) mengetahui adanya perbedaanmotivasi dan prestasi belajar matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian padasiswa kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo Tahun Ajaran 2019/2020 yang dikarenakanpenggunaan metode permainan dengan papan angkaMetode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif eksperimen jenisquasi experimental (pretest-posttest control group design. Sampel penelitian ditentukanmenggunakan teknik cluster random sampling, dan hasilnya adalah kelas Va sebanyak 17 siswasebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas Vb sebanyak 13 siswa sebagai kelas kontrol.Pengumpulan datanya dilakukan melalui tes dan angket. Sedangkan analisis data menggunakanuji T dan uji MANOVA yang dilakukan dengan bantuan komputer aplikasi SPSS 23 for windows8.Berdasarkan analisis data diketahui (1) adanya perbedaan motivasi belajar antara kelaseksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini dilihat dari nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecildari taraf signifikansi yang telah ditetapkan, yaitu 0,038 0,05. (2) Adanya perbedaan prestasibelajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang dibuktikan dari nilai signifikansi yangdiperoleh lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditetapkankan, yaitu 0,037 0,05. (3)Adannya perbedaan motivasi dan prestasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Halini dilihat dari nilai signifikansi yang diperoleh dalam uji MANOVA yaitu sebesar 0.03 untukvariabel motivasi, dan sebesar 0,02 untuk variabel prestasi belajar, dimana kedua nilaisignifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditentukan, yaitu 0,03 0,05dan 0,02 0,05.

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pengajarterhadap pelajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, di dalam atau di luarruangan, dengan tujuan memberikan pengetahuan dan wawasan. 1 Pendidikan juga dapatmenciptakan perubahan-perubahan pada diri seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungansekitar. Perubahan yang dialami oleh individu yang sedang belajar merupakan perubahanyang belum mereka rasakan, yaitu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisamenjadi bisa. Hal tersebut sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum didalam UUD RI 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan berlangsungsepanjang hayat, sehingga menjadi kebutuhan mutlak bagi manusia. Karena melaluipendidikan, manusia dapat berkembang dan mencapai kehidupan masyarakat yangsejahtera dan harmonis.2Pendidikan dapat diselenggarakan secara formal maupun nonformal. Secaraformal, salah satu jenjang pendidikan di Indonesia adalah Sekolah Dasar (SD) atauMadrasah Ibtidaiyah (MI). Sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah adalah sistempendidikan yang ditempuh selama 6 tahun. Pada umumnya, siswa sekolah dasar dimulaidari usia 6 tahun sampai 13 tahun atau hingga anak mencapai kematangan seksual. Padausia sekolah dasar ini disebut juga masa intelektual karena anak harus sudah mampumenampakkan rasa ingin tahu, bereksplorasi dan adanya keinginan untuk terus belajarserta anak lebih mudah untuk dididik. Tujuan dari pendidikan di SD/ MI adalah1Amos Neolaka dan Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri Sendiri MenujuPerubahan Hidup (Depok: Kencana, 2017), 12.Nur Rahmah dan Asnidar, “Hubungan Penguasaan Perkalian dan Pembagian Dasar terhadap Prestasi BelajarMatematika Siswa Kelas VIII SMP PMDS Putra Palopo,” Jurnal Elemen, Vol. 1 No.1 (Januari, 2015), 58.2

memberikan bekal pada siswa dalam mengembangkan kehidupannya dan persiapan untukmelanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. 3Proses pendidikan terdapat suatu kegiatan yang digunakan untuk menyampaikansuatu bahan atau materi pembelajaran serta pengembangan potensi siswa. Kegiatantersebut adalah kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat materi ataupesan yang harus disampaikan oleh seorang pengajar atau guru kepada siswa yaituberupa ilmu pengetahuan. Kegiatan pembelajaran juga dapat memberikan pengalamanbelajar pada siswa. Pengalaman belajar siswa merupakan kegiatan fisik maupun mentalyang dilakukan siswa guna mencapai kompetensi dasar dan materi pembelajaran.Kompetensi dasar adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap minimal yang harusdikuasai oleh siswa sebagai wujud pencapaian standar kompetensi. Sedangkan materipembelajaran merupakan bahan ajar yang berisi unit-unit teks yang disusun untukmengembangkan kemampuan siswa.4Materi pembelajaran sekolah dasar telah tersusun dan diatur sesuai dengankarakter dan perkembangan siswa berdasarkan tingkatan usianya, kemudian disajikandalam bentuk mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaranmatematika. Pembelajaran matematika di SD, diharapkan dapat terjadi proses reinvention(penemuan kembali). Penemuan kembali yang dimaksud adalah menemukan suatu carapenyelesaian secara informal, yang merupakan suatu hal yang baru bagi siswa tersebut.Meskipun cara tersebut merupakan cara yang sederhana dan sudah diketahui oleh orangyang belajar sebelumnya. Metode penemuan digunakan agar siswa memperolehpengetahuan melalui cara yang dapat melatih kemampuan intelektual, merangsang rasaingin tahu, dan memotivasi dalam mengembangkan kemampuannya. 5 Pembelajaranmatematika di sekolah dasar telah ditentukan oleh Kemendikbud, antara lain yaitu3Maliki, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana, 2016), 56.4Muhammad Siddik, Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Deskripsi (Malang: Tunggal MandiriPublishing, 2018), 82, 87, 91.5Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), 4.

arkonsep,danmengaplikasikan konsep. Menurut Sutawidjaya, hakikat konsep matematika dapatmembantu guru dalam mengajarkan konsep-konsep matematika di SD. Beberapa hakikatkonsep matematika tersebut antara lain hakikat bilangan, hakikat operasi hitung, hakikatpengukuran, hakikat geometri dan hakikat pemecahan masalah.6Dalam proses pembelajaran matematika di sekolah dasar, salah satu konsepmatematika yang diajarkan adalah konsep operasi hitung. Operasi hitung diajarkan gunamendukung mereka dalam hidup bersosial dengan masyarakat. Karena dalam kehidupansehari-hari tidak luput dari interaksi antar individu yang melibatkan operasi hitungmatematika.Dalam pembelajaran konsep operasi hitung kepada anak dasarkanperkembangankognitifnya, siswa sekolah dasar masih terikat dengan objek konkret yang dapat dilihatoleh panca indra, sehingga dalam pembelajarannya diperlukan suatu alat nyata yangdapat mendukung anak untuk menerima dan memahami pembelajaran operasi hitung. 7Operasi hitung utama dalam matematika antara lain operasi hitung penjumlahan,pengurangan, perkalian, dan pembagian. Setiap tingkat kelas di SD/MI telah diajarkanoperasi hitung secara bertahap. Namun kenyataannya tidak semua siswa menguasaimateri operasi hitung dengan baik. Siswa kelas V di MI Ma’arif Cekok yang seharusnyatelah mampu menguasai operasi hitung perkalian dan pembagian dengan baik dan matang,tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa yang bingung ketika diberikan soal-soalyang bersangkutan dengan operasi hitung perkalian dan pembagian. Ketika diberikancontoh cara penyelesaian suatu soal yang melibatkan operasi perkalian, mereka mudahmemahaminya, tetapi mereka tetap tidak mampu menyelesaikan soal latihan yangdiberikan oleh guru dengan tepat dan benar. Siswa masih menghitung secara manual6Kokom Komariyah, Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Batang Cuisenaire terhadap Pemahaman KonsepPerkalian Siswa (Tangerang: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2017).7Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, 1.

setiap angka perkalian yang mereka temukan, dan hasil hitungan manual tersebut seringtidak tepat. Sehingga hal ini menyebabkan hasil yang diperoleh siswa salah, meskipunangka yang dikalikan merupakan angka-angka dasar yaitu angka 1-9. Dan bahkan denganhitungan manual tersebut, mereka harus menghabiskan banyak waktu dalammenyelesaikan soal. Setelah dilakukan tes, hanya 6 anak dari 17 anak yang mendapatkanhasil mencapai 85 – 100, dan selebihnya mendapatkan hasil dibawah rata-rata bahkan 0.Berdasarkan pengamatan terhadap proses penyelesaiannya, ternyatamereka tidakmemahami konsep perkalian dasar 1-9. Hal ini juga menyebabkan mereka kesulitandalam memahami operasi hitung pembagian, meskipun telah dijelaskan cara menghitungpembagian secara bersusun. Siswa akan mudah memahami operasi hitung pembagian jikasiswa mampu memahami operasi hitung perkalian. 8Operasi hitung perkalian dan pembagian merupakan operasi hitung pokok dalammatematika setelah penjumlahan dan pengurangan, dan merupakan materi yangmempunyai pengaruh besar terhadap materi mata pelajaran matematika lainnya. Karenabesarnya pengaruh tersebut, maka siswa harus memahami operasi hitung perkalian danpembagian dengan baik dan matang. Sehingga siswa mampu untuk menyelesaikanmasalah matematika dan mencapai prestasi mata pelajaran matematika dengan hasil yangmemuaskan. 9 Kurangnya pemahaman siswa dalam materi operasi hitung perkalian danpembagian dapat disebabkan oleh kurang atau tidak tepatnya dalam penggunaan suatumetode pembelajaran yang diterapkan oleh guru.Ketidak tepatan dalam memilih metode pembelajaran dapat mempengaruhimotivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang memberikandorongan atau semangat kepada seseorang untuk belajar lebih giat sehingga dapat8Observasi, pada 22 November 2019.Nur Rahmah dan Asnidar, “Hubungan Penguasaan Perkalian dan Pembagian Dasar terhadap Prestasi BelajarMatematika Siswa Kelas VIII SMP PMDS Putra Palopo,” Jurnal Elemen, Vol. 1 No.1 (Januari, 2015), 68.9

mencapai prestasi yang lebih baik. 10 Motivasi belajar dapat timbul karena beberapa faktor,baik faktor dari luar maupun dari dalam diri seseorang atau siswa. Faktor dari dalam dirisiswa meliputi keadaan jasmani dan rohani, sedangkan faktor dari luar diri siswa meliputilingkungan, guru dan cara mengajarnya, media yang digunakan dalam pembelajaran, dankesempatan untuk belajar. 11 Hal ini menunjukkan bahwa cara atau metode serta mediapembelajaran yang digunakan oleh guru dapat memberikan pengaruh yang besar terhadapmotivasi belajar siswa. Adanya dorongan dalam diri siswa dapat menumbuhkan semangatuntuk belajar, sehingga siswa tidak mudah menyerah dalam mengasah danmengembangkan potensi mereka.Selain itu, dengan penggunaan metode atau cara pembelajaran yang tepat jugaberpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa. Dimana prestasi belajarmerupakan hasil belajar yang dicapai siswa dalam mengikuti proses pembelajaran padakurun waktu tertentu, yang pengukurannya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf,simbol, atau kalimat yang menyatakan keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harusmenggunakan cara dan media pembelajaran yang tepat, yang mampu membuat siswafokus dalam belajar dan tidak malas dalam memperhatikan serta mendengarkanpenjelasan guru mengenai materi yang disampaikannya. Sehingga siswa mampumenguasai materi pembelajaran tersebut dengan baik dan matang, serta mendapatkanhasil pembelajaran yang memuaskan. 12Maka dari itu, perlunya suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa untuktermotivasi belajar dan mudah dalam memahami materi operasi hitung perkalian danpembagian. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metodepermainan dengan papan angka. Permainan dengan papan angka merupakan permainan10Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013),320.11Mulyono, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Sholat untuk MeningkatkanMotivasi Belajar Peserta Didik di MIN Beji (Sidoarjo: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2013).12Moh. Zaiful Rosyid, dkk., Prestasi Belajar (Malang: Literasi Nusantara, 2019), 8-9.

yang menggunakan peralatan sebuah papan yang berisi susunan angka, dan dimainkandengan beberapa peralatan lainnya yaitu dua buah dadu, dan kancing berwarna-warniatau dapat diganti dengan objek lainnya. Papan angka digunakan sebagai media pilihanjawaban, dua dadu sebagai bilangan yang akan dihitung perkalian atau pembagian, dankancing sebagai objek yang digunakan untuk menandai hasil perkalian atau pembagianpada papan angka. Proses permainan ini dapat mendorong siswa untuk menguasaiperkalian dan pembagian dasar secara tidak langsung. 13Sebelumnya telah ada beberapa penelitian mengenai pengaruh penggunaanmetode permainan dengan sebuah papan terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa.Salah satunya yaitu penelitian oleh Yesi Septi Ningsih tentang upaya peningkatanmotivasi dan hasil belajar matematika dengan menggunakan alat peraga papan berpakusiswa kelas IV di SDN 3 Sritejokencono pada tahun pelajaran 2017/2018. Hasilpenelitiannya menyatakan bahwa motivasi dan hasil belajar siswa meningkat setelahmenerapkan permainan dengan alat peraga berupa papan berpaku dalam prosespembelajaran di kelas. Alat peraga papan berpaku merupakan papan yang terbuat daritriplek dan dilengkapi dengan karet gelang yang berwarna-warni serta kertas berpetak.Melalui penggunaan alat peraga ini, rata-rata motivasi belajar siswa mengalamipeningkatan yaitu mencapai 3,15 pada siklus 1 dan mencapai 3,85 pada siklus 2.Sedangkan presentase ketuntasan hasil belajar juga mengalami peningkatan mencapai 53%pada siklus 1 dan 100% pada siklus 2.14Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Izurrohman mengenaipengembangan media Papebin BK (papan petak bintang FPB dan KPK) untukmenumbuhkan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan msalah siswa SD.Endang Sulistyowati, “Penggunaan Permainan dalam Pembelajaran Perkalian di Kelas II SD/MI,” JurnalPendidikan Dasar Islam, Vol. 6 No. 1 (2014), 94.1314Yesi Septi Ningsih, Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan AlatPeraga Papan Berpaku Siswa Kelas IV di SDN 3 Sritejokencono Tahun Pelajaran 2017/2018 (Lampung: SkripsiTidak Diterbitkan, 2018).

Penggunaan sebuah papan permainan berupa Papebin BK dalam proses pembelajaran dikelas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitianyang menunjukkan bahwa skor perolehan dari angket motivasi sebesar 4.948 denganrata-rata 197,92 dan dikategorikan sangat tinggi. Kemudian untuk kemampuanpemecahan masalah mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari analisis hasil pretestposttest yang mengalami selisih peningkatan nilai sebesar 34,4, yaitu pada awalnya nilairata-rata yang dicapai sebesar 54,4 menjadi 88,8. 15Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian tentang “PengaruhPenggunaan Metode Permainan dengan Papan Angka terhadap Motivasi dan PrestasiBelajar Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian pada Siswa Kelas VMI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo Tahun Ajaran 2019/2020”.B. Batasan MasalahBatasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan metodepermainan dengan papan angka terhadap motivasi dan prestasi belajar matematika materipembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian pada siswa kelas V MI Ma’arifCekok Babadan Ponorogo tahun ajaran 2019/2020.C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah:1. Adakah pengaruh penggunaan metode permainan dengan papan angka terhadapmotivasi belajar matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian padasiswa kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo?Lutfi Izurrohman, “Pengembangan Media Papebin BK (Papan Petak Bintang FPB dan KPK) untukMenumbuhkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SD,” Seminar Nasional PGSD, (2017),2289.15

2. Adakah pengaruh penggunaan metode permainan dengan papan angka terhadapprestasi belajar matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian padasiswa kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo?3. Adakah pengaruh penggunaan metode permainan dengan papan angka terhadapmotivasi dan prestasi belajar matematika materi operasi hitung perkalian danpembagian pada siswa kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo?D. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:1.Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode permainan dengan papan angkaterhadap motivasi belajar matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagianpada siswa kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo2.Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode permainan dengan papan angkaterhadap prestasi belajar matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagianpada siswa kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan Ponorogo3.Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode permainan dengan papan angkaterhadap motivasi dan prestasi belajar matematika materi operasi hitung perkaliandan pembagian pada siswa kelas V MI Ma’arif Cekok Babadan PonorogoE. Manfaat Penelitian1. Manfaat teoritisSecara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiranterhadap ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian sehingga dapat menambahwawasan.2. Manfaat praktisa. Bagi Guru : Sebagai masukan atau saran dalam memilih metode pembelajaran,khususnya pada pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian,sehingga guru dapat menyampaikan dan memahamkan konsep materi operasi

hitung perkalian dan pembagian dengan baik, dan mendorong siswa aktif dalampembelajaran dan menemukan sebuah pengetahuan dengan sendirinya di bawahbimbingan guru.b. Bagi Siswa : Penerapan metode permaina

metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Ketidak tepatan dalam memilih metode pembelajaran dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang memberikan dorongan atau semangat kepada seseorang untuk belajar lebih giat sehingga dapat 8 Observasi, pada 22 November 2019.

Related Documents:

analisis persepsi mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam iain ponorogo terhadap perbankan syariah skripsi oleh: pembimbing: muchtim humaidi, m.irkh. nidn. 2027068103 jurusan perbankan syariah fakultas ekonomi dan bisnis islam institut agama islam negeri ponorogo 2019 ajeng ayu nanda budiarti nim. 210815029

Psikologi Belajar Edisi Pertama Tim Penulis: Syarifan Nurjan - Unmuh Ponorogo Mukhlishah - IAIN Sunan Ampel Khusniyatussalamah Z.A -IAIN Sunan Ampel Yuliati Hotifah - Unisma Malang Elfi Yuliani Rochmah - STAIN Ponorogo Moh. Fakhri - IAIN Mataram Andi Bunyamin - UMI Makasar Learning Assistance Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah .

STUDI ILMU HADIS Penulis: Khusniati Rofiah, M.Si Editor: Muhammad Junaidi, M.H.I Desain Cover: . Kata Pengantar. iv Studi Ilmu Hadis . Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. vi Studi Ilmu Hadis m

Sarjana (Skripsi) IAIN Kudus 2018 yang selanjutnya disebut Buku Pedoman Skripsi dapat terselesaikan. Buku Pedoman Skripsi ini berisi tentang ketentuan standar, prosedur operasional standar dan standar kode etik bagi mahasiswa program sarjana, dosen pembimbing, dan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan, pembimbingan dan ujian .

bagi pembaca khususnya untuk penulis sendiri. Penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari pihak-pihak tertentu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL selaku Rektor IAIN Padangsidimpuan yang selalu merestui Skripsi ini. 2.

9. Di SH tidak ada system bapakisme, sentralisme, kyaisme dan sebagainya seperti pada pencak silat lainnya. 10. Dalam SH disebutkan manusia tidak akan bisa menderita bila manusia itu menuruti panggilan hidup, 5 tokoh ini oleh sebagian kalangan masyarakat Ponorogo dianggap sebagai pendiri dan penyebar agama islam di Kabpuaten Ponorogo.

Judul Skripsi : Sistem Informasi Manajemen Penyewaan dan Penjadwalan Lapangan Futsal Berbasis Web (Studi Kasus: Planet Futsal Ponorogo) Isi dan formatnya telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo

mampumenulis karya ilmiah secara benar. Tugas Akhir yang selanjutnya disebut skripsi untuk jenjang strata satu (S1) adalah merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian atau perancangan untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo.