PERENCANAAN PEMBELAJARAN

3y ago
30 Views
2 Downloads
310.27 KB
72 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Dani Mulvey
Transcription

PERENCANAAN PEMBELAJARANMATAPELAJARANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAANTINGKAT PENDIDIKAN: SMA/MA/SMA-LBPENULISPROF. DR. ABDUL GAFUR, M.SC.DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAPANITIA SERTIFIKASI GURU UNYRAYON 11YOGYAKARTA 2010

KATA PENGANTARBahan pelatihan Perencanaan Pengajaran ini dimaksudkan untuk membantupara Guru agar memiliki kompetensi merencanakan pengajaran sebagai salah satukompetensi profesional guru.Agar para guru memiliki keterampilan merencanakan pembelajaran denganbaik, terlebih dulu para Guru perlu memiliki pemahaman tentang konsep dan prinsipdisain/ perencanaan pembelajaran berbasis kompetensi. Berhubung dengan itu makapada Bab II disajikan konsep, prinsip, dan prosedur perencanaan pembelajaranberbasis kompetensi. Selanjutnya berdasar konsep dan prinsip tersebut, pada Bab IIIdisajikan langkah-langkah sistematis merencanakan tisdalammerencanakanpembelajaran tersebut diharapkan para Guru dapat manghasilkan produk aran dan metode, alat/media, evaluasi, dan sumber bahan.Demikian, semoga bermanfaat.Yogyakarta Oktober 2010PenulisProf. Dr.Abdul Gafur, M.Sc.

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABEL/BAGANBAB I : PENDAHULUANA. RasionalB. TujuanC. Cakupan MateriD. PrasyaratBAB II : KONSEP, PRINSIP, DAN PROSEDUR PERENCANAANPEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSIA. Pembelajaran Berbasis KompetensiB. Pengertian Perencanaan PembelajaranC. Prinsip-Prinsp Perencanaan PembelajaranD. Prosedur Perencanaan PembelajaranBAB III: LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PEMBELAJARANBERBASIS KOMPETENSIA. Perumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarB. Identifikasi Karakteristik dan Kompetensi Awal SiswaC. Penentuan Standar Materi PelajaranD. Pemilihan Strategi dan Metode PembelajaranE. Pemilihan Media PembelajaranF. Pengembangan Instrumen EvaluasiG. Alokasi Waktu dan Penenetuan Sumber BahanRANGKUMANSOAL-SOAL LATIHANDAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL/BAGANTabelHalaman1. Langkah-langkah mempelajari, menyusun, dan menggunakan disainpembelajaran2. Mekanisme penyusunan disain pembelajaran3. Rincian dan urutan berjenjang standar kompetensi PKn4. Rincian standar kompetensi menjadi Kompetensi dasar (1)5. Rincian standar kompetensi menjadi Kompetensi dasar (2)6. Hubungan materi pelajarn dengan tes7. Klasifikasi media8. Tabel spesifikasi/kisi-kisi soalBagan/DiagramBagan1 Proses pemilihan materi pelajaranDiagram 1 Proses pemilihan media

BAB I:PENDAHULUANA. RasionalKegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yangsistematis dan berurutan.Berhubung dengan itu kegiatan pembelajaran perlu direncanakan dengan baik.Salah satu kompetensi yangharus dikuasai Guruadalah merencanakanpembelajaran. Sebagai seorang administrator pembelajaranGuru perlu memilikiKompetensi merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil dan prosespembelajaran. Dengan mempelajari bahan latihan perencanaan pembelajaran inidiharapkanpara Guru akanmenjadi lebih profesional dalam merencanakanpembelajaran.B. TujuanSecara garis besar, setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda menguasikonsep, prinsip dan prosedur perencanaan pembelajaran berbasis kompetensiserta menerapkannya dalam merencanakan pembelajaran sesuai matapelajaranPKn.Secara khusus, dari mempelajari modul ini, diharapkan Andamampu:1.Menjelaskan konsep, prinsip, dan prosedur perencanaanpembelajaran secara sistematis.2.Merumuskan kompetensi siswa3.Mengidentifikasi karakteristik siswa4.Menentukan materi pelajaran5.Menentukan strategi pembelajaran6.Memilih alat dan media pembelajaran7.Menentukan prosedur dan alat evaluasi8.Menentukan alokasi waktu dan sumber bahan.C. Cakupan mahaman dan keterampilan kepada para Guruuntukmemberikandalam merencanakanpembelajaran secara sistematis. Produk perencanaan pembelajaran antara lain

berupa rencana pembelajaran yang berisikan: Perumusan kompetensi/tujuanpembelajaran, Analisis karakteritik siswa, Materi pelajaran, Strategi pembelajaran,Alat dan Media, Evaluasi, dan Sumber bahan.Secara garis besar, dalam modul ini akan dibahas konsep, prinsip, dan modelperencanaan pembelajaran menurut konsep sistem dan pembelajaran istematisperencanaanpembelajaran. Secara terperinci, pembahasan dalam modul ini meliputi:1.Konsep, prinsip, dan prosedur Perencanaan Pembelajaranberbasis kompetensi.2.Perumusan kompetensi/tujuan pembelajaran3.Analisis Kompetensi awal dan karakteristik siswa4.Identifikasi cakupan, jenis, urutan, dan sumber materipelajaranD.5.Pemilihan strategi dan metode pembelajaran6.Pemilihan alat dan media pembelajaran7.Prosedur dan alat evaluasi8.Alokasi waktu dan Penentuan Sumber Bahan.PrasyaratPara Guru hendaknya telah mempelajari kurikulum PKn yangberlaku, dan bahan-bahan pelatihan materi PKn.

Bab IIKONSEP, PRINSIP, DAN PROSEDUR PERENCANAANPEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSIA. Pembelajaran Berbasis anberbasiskompetensi, terlebih dahulu perlu dikemukakan dengan singkat konseppembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi adalahprogram pembelajaran di mana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkandicapai oleh siswa, sistem penyampaian, dan indikator pencapaianhasilbelajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai (McAshan, 1989,p. 18). Kompetensi menurut Hall dan Jones (1986, p. 29) adalah "pernyataanyang menggambarkan penampilan suatu keterampilan tertentu secara bulatyang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan keterampilan yang dapatdiamati dan diukur".Dalam pembelajaranberbasis kompetensi, perlu ditentukan standarminimum kompetensi yang harus dikuasai siswa. Sesuai pendapat tersebut,komponen pokok pembelajaran berdasar kompetensi meliputi: (1) Kompetensiyang akan dicapai; (2) Strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi; nentukankeberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi.Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa perlu dirumuskan denganjelas dan spesifik. Perumusn dimaksud hendaknya didasarkan atas prinsip"relevansi dan konsistensi antara kompetensi dengan materi yang dipelajari,waktu yang tersedia, dan kegiatan serta lingkungan belajar yang ludilakukanuntukmendapatkan perumusan kompetensi yang jelas dan spesifik antara laindengan melaksanakan analisis kebutuhan, analisis tugas, analisis kompetensi,penilaian oleh profesi dan pendapat ahli bidang studi (pakar), pendekatanteoritik, dantelaah buku teks yang relevan dengan materi yang dipelajari(Kaufman, 1982, p. 16; Bratton, 1991, p. kandirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau ditampilkansiswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan tolok ukur pencapaian

kompetensi yang jelas, maka dalam kegiatan pembelajaran siswa akanterhindar dari mempelajari materi yang tidak perlu yaitu materi yang tidakmenunjang tercapainya penguasaan kompetensi.Dalam rangka pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaranselanjutnya kompetensi tersebut perlu dajabarkan dalam bentuk Kompetensidasar atau sub-sub kompetensi. Seperti diuraikan dimuka, silabus danperencanaan pembelajaran antara lain berisikan garis-garis besar isi ataumateri pelajaran. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, garis-garis besarisi atau materi pelajaranditentukanberdasar Kompetensi dasar. Materipelajaran dipilih dan ditentukan berdasar kriteria pencapaian Kompetensi aranberbasiskompetensi atau Kompetensi dasar, berbeda dengan pendekatan secarakonvensional yang menggunakan buku teks sebagai acuan utama dalammenentukan garis-garis besar isi materi pelajaran dan program pembelajaran.Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa penyusunan rencanapembelajaran merupakan salah satu tahapan pengembangan kurikulum,khususnya menjawab pertanyaan “Apa yang akan diajarkan, bagaimana caramengajarkannya, dan bagaimana cara mengetahui bahwa tujuan dan materitelah dikuasai ”? Perencanaan pembelajaran dapat meliputi lingkup seluruhmata pelajaran maupun pokok bahasan atau topik. Perencanaan pembelajaranmerupakan penjabaran lebih lanjut dari kompetensi yang ingin dicapai, danberisikan pokok-pokok sertauraian materi yang harus dipelajari untukmencapai Kompetensi dasar dan kompetensi, penentuan bahan, strategi, nrencanapembelajaran disebut dengan berbagai nama, antara lain berupa: Pola DasarKegiatan Belajar Mengajar (PDKBM) atau Garis-Garis Besar Isi ProgramPembelajaran (GBIPP), satuan pelajaran, model program, dsb. Menurut PP 19Th 2006, hasil perencanaan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, pencapaian setiap kompetensiterkait erat dengan sistem pembelajaran. Dengan demikian komponen minimalpembelajaran berbasis kompetensi adalah:(1) Pemilihan dan perumusan kompetensi yang tepat (standar isi/materi).

(2) Spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi(standarpenampilan).(3) Pengembangan sistem penyampaian yang fungsional dan relevan dengankompetensi dan sistem penilaian.Penerapan konsep dan prinsip pembelajaranberbasis kompetensidiharapkan bermanfaat untuk:(1) Menghindari duplikasi dalam pemberian materi pelajaran. Sering dikeluhkanmateri pelajaran yang diajarkan terlalu banyak. Dengan menyajikan materipelajaran yang benar-benar relevan dengan kompetensi yang ingin dicapaimaka materi yang diajarkan akan berkurang.(2) alammengajarkan suatu mata pelajaran. Dengan kompetensi yang telahditentukan secara tertulis, maka siapapun yang mengajar matapelajarantertentu tidak akan bergeser atau menyimpang dari kompetensi dan materiyang telah ditentukan.(3) Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan, dankesempatan siswa.(4) Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan kukurstandarkompetensi.(5) Memperbaharui sistem evaluasi dan pelaporan hasil belajar siswa. Dalampembelajaran berdasar kompetensi, keberhasilan siswa diukur dandilaporkan berdasar pencapaian kompetensi atau sub-kompetensi tertentu(PAP), bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar siswayang lain (PAN).(6) Memperjelas komunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan, ataupengalaman belajar yang harus dilakukan dan cara yang digunakan untukmenentukan keberhasilan belajarnya.(7) Meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah disusun,divalidasikan, dan dikomunikasikan kepada publik dapat digunakan untukmempertanggunjawabkan kegiatan pembelajaran kepada publik.

(8) Memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kompetensi yang lebihspesifik dan terperinci, sekolah dapat mengeluarkan sertifikat atau transkripyang menyatakan jenis dan aspek kompetensi yang dicapai (Gafur, 2001,p. 8).B. Pengertian Perencanaan PembelajaranBriggs memberikan definisi disain atau rencana pembelajaran sebagai berikut :Keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangansistem penyampaiannya untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuanbelajar, termasuk di dalamnya pengembangan paket pembelajaran, kegiatanpembelajaran, uji coba dan revisi paket pembelajaran, dan terakhir kegiatanmengevaluasi program dan hasil belajar (1978, p.20).Disain pembelajaran merupakan salah satu komponen kegiatan teknologipendidikan. Hal ini dapat dipahami kalau diingat bahwa teknologi pendidikanmerupakan “Suatu bidang garapan yang ikut serta berusaha untuk memberikanfasilitas (kemudahan) proses belajar manusia dengan jalan memanfaatkansecara optimal sumber-sumber belajar melalui fungsi pengembangan dan fungsipengelolaan”. (Gafur,1979, p. 2). Sesuai dengan definisi tersebut komponenkegiatan dalam rangka mengaplikasikan konsep teknologi pendidikan adalahsebagai berikut :1. Memahami warga belajar (the learner) dengan segala karakteristik dankebutuhannya. Teknologi pendidikan sangat memperhatikan karakteristik,keadaan individual, dan kebutuhan masing-masing siswa. Hal inididasarkan atas anggapan bahwa keunikan masing-masing individusangat berpengaruh terhadap hasil belajar.2. Memanfaatkan secara penuh segala sumber belajar untuk meningkatkanproses pembelajaran. Sumber belajar ini meliputi : pesan, orang, bahan,alat, teknik,dan lingkungan atau “setting”. Sumber belajar meliputisumber belajar yang direncanakan (learning resource by design) dansumber belajar yang digunakan (learning resource by utilization)3. Melakukan kegiatan pengembangan; di sini kegiatan itu meliputi : pengadaan bahan, alat dan biaya, serta pemanfaatannya .evaluasi,

4. Mengelola semua kegiatan mulai dari penyusunan rencana, pelaksanaanmonitoring, revisi dan evaluasi. Pengelolaan ini meliputi pengelolaanorganisasi dan personel.5. Mengevaluasi hasil dan proses pembelajaran.Ada pendapat lain yang berbeda dengan apa yang telah dikemukakandi atas. Kalau tadi dikatakan bahwa disain pembelajaran merupakan salahsatu komponen kegiatan teknologi pendidikan, maka Ackerman (1978, p.8)berpendapat bahwa disain pembelajaran merupakan nama lainteknologipendidikan. Ackerman lebih memilih menggunakan istilah “disain pembelajaran”dari pada istilah “teknologi pendidikan” karena dengan menggunakan istilah“teknologi pendidikan” orang sering mengasosiasikan istilah “teknologi” denganperalatan (hardware) seperti radio, komputer, televisi, dan “software” sepertitransparansi, film, kaset, slide dan sebagainya. Alasan Ackerman memangdapat dipahami, sebab dalam hal ini ia mendefinisikan disain lukanpenggunaanuntukbaik“hardware” maupun “software”.Sejalan dengan pendapat Ackerman ini ialah pendapat Merril (1978,p.234) yang menyatakan bahwa “esensi teknologi pendidikan adalah disain danpengembangan sistem pembelajaran”. Ia berpendapat bahwa tugas pokokseorang ahli teknologi pendidikan ialah menyusun disain dan mengembangkansistem pembelajaran. Media yang biasanya selalu diasosiasikan denganteknologi pendidikan, menurut Merril mempunyai kedudukan sekunder. Yangprimer adalah disain pembelajaran. Artinya, kalau disain pembelajaran telahditentukan maka media apapun yang digunakan bukanlah merupakan soalyang pokok. Ia berpendapat bahwa persoalan pemilihan dan penggunaanmedia, lebih merupakan persoalan ada tidaknya biaya serta persoalan aikandisainpembelajaran yang telah disusun. Pendapat Merril tersebut sebenarnyamengandung kontroversi kalau diingat ia sendiri dalam menyusun disainpembelajaran sebagai aplikasi atas teorinya yang terkenal dengan nama“Teaching Concept” menggunakan komputer sebagai bagian yang integral dari

teori pembelajaran yang dikembangkannya. Artinya, sejak mulai pertama kalimendisain, media yang akan digunakan adalah komputer.Sementara itu Lumsdaine (1964, p. 14) mengidentifikasi faktor-faktoryang berpengaruh atas pertumbuhan konsep pengembangan sistem dan disainpembelajaran tersebut sebagai berikut :1. Psikologi pendidikan yang menaruh perhatian terhadap perbedaanperbedaan individual antar siswa. Dari sini kemudian lahir konsep belajarsesuai dengan kecepatan dan kesempatan masing-masing siswa, mesinbelajar yang digunakan baik pada lembaga pendidikan maupunperindustrian untuk keperluan penataran atau pelatihan (training.)2. Teori belajar berdasar ilmu jiwa perilaku laku (Behavioral cement)untukmeningkatkan perilaku belajar siswa.3. nyaperalatan yang dapat dipakai untuk menerapkan teori-teori belajarseperti mesin belajar, komputer, dan sebagainya.4. Perkembangan peralatan audiovisual (radio, film, slide, kaset video)yang dimanfaatkan untuk keperluan belajar dan bangansistempembelajaran, disain pembelajaran, dan lain-lain konsep semacam itu, tidaklain adalah merupakan usaha para ahli pendidikan dan pengajaran untukmemecahkan masalah-masalah belajar manusia. Masalah-masalah itu antaralain meledaknya jumlah siswa dengan tenaga pengajar, peralatan danruangan yang terbatas, jumlah lulusan yang tidak sesuai dengan yangdiinginkan oleh masyarakat, kualitas lulusan yang rendah, dan sebagainya(masalah pemerataan, relevansi, efisienasi, dan mutu).C. Prinsip-prinsip Perencanaan PembelajaranYang dimaksudkan dengan “prinsip” di sini ialah “tesis”, “asumsi”, ataupun “teori”yang mendasari disusunnya disain pembelajaran.Pertama-tama disain pembelajaran ini dikembangkan atas dasar tesis yangmenyatakan bahwa “pengajaran dapat didisain secara lebih sistematis berbedadengan cara-cara tradisional” (Brigss, 1978,p.5). Minimal hal tersebut berarti

bahwa tujuan pembelajaran, materi, metode, dan teknik evaluasi dapat didisainsedemikian rupa sehingga masing-masing komponen tersebut satu sama lainsaling berpengaruh dalam meningkatkan proses pembelajaran. Kegiatanmendisain tersebut dapat dilakukan baik oleh seseorang pengajar secaraindividual ataupun oleh beberapa tenaga pengajar sebagai satu tim. Kegiatan itudapat juga dilakukan baik dalam keadaan di mana paket pengajaran seperti bukuteks dan media telah tersedia, maupun belum.Dalam keadaan di mana paket pengajaran telah tersedia dan telah dipilih,misalnya sebuah buku teks atau buku paket , maka secara sederhana seorangguru dapat merencanakan pengajaran dengan cara merumuskan tujuanpembelajaran dalam mempelajari salah satu bab buku tersebut. Setelah tujuanditentukan, kemudian ditentukan kegiatan – kegiatan khusus dalam mempelajaribab tersebut (misalnya setelah membaca lalu membuat ikhtisar dengan kalimatsendiri, mengkritik atau memberi komentar, dan sebagainya) kemudian membuattes untuk mengukur apakah tujuan pembelajarandalam mempelajari babtersebut telah tercapai.Dalam keadaan dimana paket pengajaran belum tersedia, seorang pengajardapat menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian mencarimateri atau bahan-bahan pelajaran serta kegiatan belajar untuk membantu siswadalam mencapai tujuan yang telah ditentukan tadi. Terakhir adalah menyusunalat evaluasi untuk mengukur apakah tujuan yang telah ditentukan tadi telahdapat dicapai dengan menggunakan bahan dan melakukan kegiatan belajaryang telah dirancang sebelumnya.Prinsip-prinsip tersebut berlaku pula bagi sebuah tim yang mempunyai tugasuntuk menyusun disain pembelajaran untuk berbagai jenis matapelajaran. Prinsiptersebut berlaku pula untuk mengembangkan matapelajaran yang sama sekalibaru ataupun yang ingin diperbaharui. Prinsip utama yang dimaksud ialahrelevansi, konsistensi dan keselarasan antara komponen pengajaran yangmeliputi tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi pembelajaran ataumetode, dan prosedur evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa.Team pengembang sistem pembelajaran, penyusun disain pembelajaran ataupengembang kurikulum dapat terdiri atas para guru, administrator, ahli bidangstudi, ahli evaluasi, ahli media, ahli disain pembelajaran, dan sebagainya.Betapapun besarnya team, atau tingkat pengajaran yang dikembangkan (satu

mata kuliah, satu unit pelajaran, ataupun satu topik), prinsip-prisip relevansi,konsistensi dan keselarasan antara komponen pengajaran tersebut tetapmemegang peranan penting.Kedua, asumsi yang mendasari dikembangkannya disain pembelajaran sepertidikemukakan oleh Merril (1978, p.1) adalah sebagai berikut :1. Bahwa hasilpembelajaran dapat dirumuskan secara operasionalsehingga dapat diamati dan diukur.2. menggunakan instrumen yang disebut penilaian acuan patokan(Criterion Referenced Test), yaitu tes yang didasarkan atas kriteriaatau patokan tertentu (dalam hal ini ialah

3. Analisis Kompetensi awal dan karakteristik siswa 4. Identifikasi cakupan, jenis, urutan, dan sumber materi pelajaran 5. Pemilihan strategi dan metode pembelajaran 6. Pemilihan alat dan media pembelajaran 7. Prosedur dan alat evaluasi 8. Alokasi waktu dan Penentuan Sumber Bahan. D. Prasyarat

Related Documents:

BAB KONSEP PERENCANAAN 1. Pengertian Perencanaan . tujuan dan manfaat perencanaan pembelajaran antara lain adalah; a. Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam . PERENCANAAN PEMBELAJARAN PLS Page 11 BAB MERENCANAKAN PEMBELAJARAN Di berbagai wilayah, khususnya di daerah pedesaan, guru

Integrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan i. ii Perencanaan Desa Terpadu PERENCANAAN D E S A T E R P A D U. Perencanaan Desa Terpadu iii. . Partisipasi dalam Perencanaan Desa Perencanaan Desa dalam Kerangka Pembangunan Kabupaten Peran Pemangku Kepentingan 32 34 34 36 37 38 42 44

perencanaan pembelajaran adalah ktercapaian tujuan. 3) Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama BAB II: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERINTEGRASI DI DALAM PROSES PEMBELAJARAN 39 A. Pembelajaran Kontekstual 39 B. Integrasi Pendidikan Karakter di Dalam Pembelajaran 45 1. Perencanaan Pembelajaran 45 2. Pelaksanaan Pembelajaran 51 3. Evaluasi Pencapaian Pembelajaran 59 4.

Pada matakuliah ini mengkaji hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD, teori belajar, model dan media pembelajaran, perencanaan pembelajaran yang terdiri dari pengembangan perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, LKS dan bahan ajar serta mengembangkan evaluasi dalam pembelajaran IPA SD yang inovatif dan berwawasan konstruktivistik.

audara pokok bahasan Hakikat Strategi Pembelajaran Bahasa ini merupakan materi awal pengajaran keterampilan berbahasa. Pokok bahasan ini mencakup: (1) konsep umum strategi pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, dan (5) teori yang melandasi berbagai strategi pembelajaran bahasa.

Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran atau alat 7 Ibid, h. 27, 8 Hamdani, Op.Cit., h. 23.

Perencanaan Jangka Pendek Perencanaan SDM dalam jangka waktu paling lama satu tahun. Misalnya : Menyusun kebutuhan pegawai untuk kegiatan proyek yang pelaksanaan pekerjaannya kurang dari satu tahun. Perencanaan Jangka Menengah Perencanaan SDM untuk memenuhi kebutuhan pegawai selama satu sampai lima tahun. Perencanaan Jangka Panjang