Pengaruh Perceraian Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja Di Kota .

1y ago
12 Views
2 Downloads
789.09 KB
156 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Duke Fulford
Transcription

PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUATERHADAP KENAKALAN REMAJA DI KOTABANJARMASINOleh :TaufikurrahmanHery CahyonoMaulana Akbar(Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga)Dosen Pembimbing(Dra. Hj. Yusna Zaidah. MH).Penelitian ini dibiayai dari Dana DIPAIAIN Antasari BanjarmasinTahun 2015INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARIPUSAT PENELITIAN DAN PENERBITANBANJARMASIN2015i

ABSTRAKPenelitian ini secara umum bertujuan untukmengetahui bentuk kenakalan anak (remaja) yang orangtuanya bercerai, pengaruh perceraian orang tua terhadapperilaku (anaknya) remaja dan sikap orang tua (yangbercerai) ketika mengetahui anak (remaja) bersikap nakalstudi di Kota Banjarmasin.Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode penelitian lapangan (field research)dengan pendekatan kualitatif, sebagai sebuaah modelpenelitian sosial. Dalam hal ini, peneliti melakukanwawancara mendalam (deft interview) terhadaprespondendan informan Di samping itu penulismelakukan observasi mendalam terhadap onjek yangditeliti.Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa bentukkenakalan anak (remaja) pasca perceraian orang tuanyadalah keluyuran malam, bergadang, dugem, bolos/putussekolah dan lain lain. Perilaku tersebut berawal dariperceraian orang tuanya yang mengakibatkan merekafrustasi, bingung, dan merasa terabaikan. Dalammenanggapi anak (remaja) nya yang nakal, kebanyakanorang tua hanya pasrah dan mendoakan anaknya.Sebagian terus berusaha untuk menasehati dan sebagaianyang lain tidak mengupayakan apapun terhadap kelakuananaknya tersebut. Padahal dari Prinsip hukum begituterjadi perceraian maka hadhanah dibebankan kepada ibuagar kasih sayang dan kelembutan tetap dirasakan anak.Namun tentang kewajiban memberi nafkah diserahkankepada orang tua laki-laki (ayah). Lebih bijak jika orangtua menyiapkan kondisi psikologi anak dan pengertianii

bahwa perceraian bukanlah akhir dari kehidupan. Salahsatunya adalah dengan tetap memberikan kasih sayang,perhatian, dan memenuhi biaya nafkah mereka pascaperceraian.iii

PENGESAHAN PENELITIANPenelitian yang berjudul “ Pengaruh PerceraianOrang Tua Terhadap Kenakalan Remaja di KotaBanjarmasin” telah dilaksanakan dengan sebenarnyaoleh Tim Peneliti yang terdiri dari:TaufikurrahmanHery CahyonoMaulana Akbar(Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga)Dosen Pembimbing(Dra. Hj. Yusna Zaidah. MH)Oleh karena itu, laporan hasil penelitian ini dapatditerima dan dinyatakan sah.Banjarmasin, 01 Desember 2015Kepala Pusat Penelitian danPenerbitan,iv

SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENELITIAN DANPENERBITAN IAIN ANTASARI BANJARMASINAlhamdulillah, puji syukur dipanjatkan ke hadiratAllah SWT. Serta shalawat dan salam kepada NabiMuhammad saw. Beserta sahabat kerabat danpengikutnya hingga akhir zaman.Dalam kesempatan ini kami menyambut gembira atasdipublikasikannya penelitian Mahasiswa Program studiHukum Keluarga An. saudara Taufikurrahman, HeryCahyono, Maulana Akbar dengan Dosen PendampingDra. Hj. Yusna Zaidah, MH, Dengan judul:“ PengaruhPerceraian Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja diKota Banjarmasin”.Penelitian ini dapat terselenggara dengandukungan dana yang bersumber dari DIPA IAINAntasari Banjarmasin Tahun 2015.Sesuai dengan fungsinya, pusat Penelitian danPenerbitan IAIN Antasari Banjarmasin terus berupayamelakukan pengkajian dan pengembangan melaluiserangkaian riset terhadap masalah-masalah sosialbudaya dan keberagamaan masyarakat, guna menentukankonsep dan teori-teori aplikatif untuk pengembanganmasyarakat dan keberaagamaan seiring perubahan sosialyang begitu cepat.Hasil penelitian ini tentunya memperkayakhazanah ilmu pengetahuan bagi IAIN AntasariBanjarmasindenganvisinya“menjadiPusatv

Pengembangan Ilmu-ilmu Keislaman Multidisiplineryang Kompetitif, Unggul dan Berakhlak”.Kami berharap agar kiranya temuan-temuan danrekomendasi dari penelitian ini dapat dipergunakan olehberbagai pihak yang relevan agar karya ilmiah ini dapatberfungsi secara efektif. Semoga dapat bermanfaat bukanhanya bagi masyarakat Kalimantan Selatan, tetapi jugabagi bangsa Indonesia.Banjarmasin, 01 Desember 2015Kepala LP2M,vi

DAFTAR ISIHalaman Judul . iAbstrak . iiPengesahan Penelitian . ivSambutan Kepala LP2M .vDaftar Isi . viiBAB IPENDAHULUANA.B.C.D.E.F.Latar Belakang Masalah . 1Rumusan Masalah . 9Tujuan Penelitian . 9Manfaat Penelitian . 10Definisi Operasional . 11Metode Penelitian . 13BAB II TINJAUAN YURIDIS TENTANGPERCERAIAN, HADHANAH DANKENAKALAN REMAJAA. Pengertian dan Dasar HukumPerceraian .B. Prosedur Perceraian .C. Hak Asuh Anak (Hadhanah) .D. Kenakalan Remaja .vii21334255

BAB III TEMUAN DAN ANALISIS DATAA. Laporan Hasil Penelitian . 81B. Analisis . 121BAB IV PENUTUPA. Simpulan. 144B. Saran/Rekomendasi .145DAFTAR PUSTAKA . 146viii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahKehidupan bermasyarakat diawali oleh rga yang dimaksuddi sini adalah terdiri dariSuami atau ayah, isteri atau ibu dan anak anaknya.Keluarga merupakan lingkungan terdekat untukmembesarkan, mendewasakan dan di dalamnya anakmendapatkan pendidikan pertama kali. Setiap orangpastimendambakankeluargayangharmonis,keluarga yang penuh dengan rasa aman, tenang,riang gembira dan saling menyayangi diantaraanggota keluarga. Dalam keluargalah berikan pengaruh yang amat besar kepadatingkah laku, sikap dan pemikiran seseorang yangbersangkutan hingga dewasa. Suasana keluarga yangmenimbulkan rasa aman dan menyenangkan akanmenumbuhkan kepribadian yang wajar dan begitupula sebaliknya.1

2Dalam keluarga yang terdiri dari sepasangsuami isteri dan anak anak akan hidup bahagia,tenteram dan damai apabila anggota keluargatersebut dapat menjaga dan menyadari tugas danfungsi masing masing. Namun tidak semua keluargaberjalan sesuai yang diinginkan atau berjalanharmonis. Ketidak harmonisan itu biasanya berawaldari hubungan perkawinan kedua orang tua yangkandas. Banyak sebab gagalnya perkawinan yangantara lain karena ketidakmampuan pasangan suamiistri dalam memecahkan masalah yang dihadapi(kurang adanya komunikasi 2 arah), saling cemburu,ketidakpuasan pelayanan suami/istri, kurang adanyasaling pengertian dan kepercayaan, kurang mampumenjalin hubungan baik dengan keluarga pasangan,merasa kurang dengan penghasilan yang diperoleh,saling menuntutdaninginmenang sendiri1.Perceraian akan menjadi jalan keluar dalam rumahtangga yang apabila pasangan suami isteri tersebuttidak menemukan jalan keluar lain. rsa, Psikolog Remaja, Jakarta, BPK, Gunung Mulya,1999, h. 166.

3menyakitkan dan menyulitkan dalam hadapkan seseorang dengan sejumlah prosesdan pengambilan keputusan yang penting.Di dalam Islam sendiri perceraian dikenaldengan istilah talaksangatlah dihindari, talakmerupakan perbuatan halal yang paling dibenciAllah, dan hukum asal talak adalah makruh(dibenci) karena akan mendatangkan berbagaimadharat atau dampak negatif terhadap keluargaterutama anak-anak. Maka talak tidak dilakukankecuali dalam keadaan terpaksa serta denganpertimbangan akan adanya kebaikan yang didapatsetelah terjadi talak tersebut.Perceraian adalah hal yang menyedihkan danmemiliki implikasi sosial yang tidak kecil terutamabagi pasangan yang sudah memiliki keturunan. n yang sering muncul adalah dampakperceraian terhadap pengasuhan dan perkembagananak hasil perkawinan, dan perhaatian terhadapdampak perceraian pada anak seringkali muncul

4pada saat anak sudah mulai beranjak dewasa atauremana.Anak pada usia remaja atau meraka yangberumur belasan tahun adalah usia transisi dari masakanak kanak menuju masa dewasa. Pada masaremaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasatetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masaremaja adalah masa peralihan manusia dari anakanak menuju dewasa. Remaja merupakan masaperalihan antara masa anak dan masa dewasa yangberjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.2Remaja seharusnya adalah generasi penerusbangsa ini, yang diharapkan memiliki masa depanagarmampumeneruskantongkatestafetkepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalampergaulan remaja yang tak lepas dari perkembanganzaman yang semakin modern ini, kebutuhan untukdapat diterima bagi setiap individu merupakan suatuhal yang sangat mutlak sebagai mahluk sosial.2WIKIPEDIA Ensiklopedia Bebas, diakses dari https://id.wikipedia.org/ wiki/ Remaja, pada tanggal 12 Juli 2015 pukul10.30 WITA

5Setiap anak yang memasuki usia remaja akandihadapkan pada permasalahan penyesuaian sosial,yang di antaranya adalah problematika pergaulanteman sebaya. Pembentukan sikap, tingkah laku danperilaku sosial remaja banyak ditentukan olehpengaruh lingkungan ataupun teman-teman sebaya.Apabila lingkungan sosial itu menfasilitasi ataumemberikan peluang terhadap remaja secara positif,maka remaja akan mencapai perkembangan sosialsecara matang. Dan apabila lingkungan sosialmemberikan peluang secara negatif terhadap remaja,maka perkembangan sosial remaja akan terhambat.3Namun yang terjadi, remaja saat sekarangsebagian ada yang terjerumus kedalam kehidupanyang dapat merusak masa depan yang diakibatkanoleh kurangnya pengawasan serta pergaulan bebas,ditambah lagi dengan banyaknya fasilitas-fasilitasyang mendukung seperti internet, hiburan malam di3Hasman S.Pd, “Pengaruh Teman Sebaya TerhadapPerilaku siswa Pada SLTP Negeri I Wakorumba rilaku.html , padatanggal 12 Juli 2015 pukul 12.51 WITA.

6luar rumah sehingga pada akhirnya menjurus bahkanmasuk pada kategori kenakalan remaja.Kenakalan-kenakalan tersebut tidak lepasdari apa yang melatarbelakangi mereka, yaitu :pertama adalah keadaan keluarga. Keadaan keluargayang dapat menjadikan sebab timbulnya kenakalanremaja dapat berupa keluarga yang tidak normal(broken home) maupun jumlah anggota keluargayangkurangmenguntungkan.Brokenhometerutama perceraian atau perpisahan orang tua dapatmempengaruhi perkembangananak atau kurangnyapola asuh yang baik yang diberikan oleh orangtuanya kepada anaknya.Dalam keadaan ini anak frustasi, konflikkonflik psikologis sehingga keadaan ini dapatmendorong anak menjadi nakal.; yang kedua adalahkeberadaan pendidikan formal. Dewasa ini seringterjadi perlakuan guru yang dirasakan anak didiksebagai perlakuan yang tidak adil, hukuman yangkurang menunjang tercapainya tujuan pendidikan,ancaman dan penerapan disiplin terlalu ketat,disharmonis hubungan siswa dan guru, kurangnya

7kesibukan belajar di rumah. Proses pendidikan yangkurang menguntungkan bagi perkembangan jiwaanak kerapkali memberikan pengaruh kepada siswauntuk berbuat nakal, sering disebut kenakalanremaja.; dan yang ketiga adalah Anak uh dari lingkungan masyarakatnya. Pengaruhtersebut adanya beberapa perubahan sosial yangcepat yang ditandai dengan peristiwa yang seringmenimbulkan ketegangan seperti persaingan si,4 dan yang lebih condong yaitu pengaruhteman sebayanya.Kenakalanremajamenjadiproblemamasyarakat baik di perkotaan maupun masyarakatpedesaan. Hal itu juga terjadi dengan n Selatan. Banjarmasin sebagai kota yangterpadat di Kalimantan ini termasuk salah satu kota4Siswati Budiarti “Kenakalan Remaja (Bentuk , Penyebabdan Cara Mengatasinya), ” diakses dari emaja-bentuk-penyebab-dan-caramengatasinya/ pada tanggal 12 Juli 2015 pukul 14.33 WITA.

8besar di Indonesia. Disana kita akan menjumpaiberbagai bentuk kenakalan para remaja, baik itulaki-lakimaupunperempuansalahsatunyaindikasinya adalah remaja yang masih berkeliaran diluar rumah tanpa alasan yang jelas di atas pukul22.00 WITA. Aktivitas-aktivitas yang n saja, seperti balapan liar, ketempathiburan malam, nongkrong dipinggir jalan danmasih ada lagi hal-hal yangbersifat negatif.Dari hasil observasi awal dialog penelitidengan beberapa orang remaja sebagaimana yangdisebutkan diatas, ternyata mereka sebagian berasaldari keluarga yang orang tuanya bercerai. Hal inimenggambarkan bahwa kemungkinan ada pengaruhperceraian orang tua terhadap perkembangan hidupremaja di Kota Banjarmasin. Untuk mengetahuilebih jelas mengenai apakah betul perceraian ) sehingga menimbulkan kenakalan remajadikota Banjarmasin, kami tertarik untuk melakukanpenelitian dengan judul:”Pengaruh Perceraian Orang

9TuaTerhadapKenakalanRemajadiKotaBanjarmasin”.B. Rumusan Masalah1. Apa bentuk kenakalan anak (remaja) yangorang tuanya bercerai di Kota Banjarmasin?2. Apakah perceraian orang tua in?3. Bagamana sikap orang tua (yang bercerai)ketika mengetahui (anaknya) remaja bersikapnakal?C. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui bentuk kenakalan anak(remaja) yang orang tuanya bercerai diKota Banjarmasin.2. Untuk mengetahui pengaruh perceraianorang tua terhadapperilaku (anaknya)remaja di kota Banjarmasin.3. Untuk mengetahui sikap yang diambiloleh orang tua untuk mengatasi kenakalan

10mereka ketika anak (remaja) bersikapnakal.D.Manfaat Penelitian.Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagibeberapa pihak antara lain:a. Dapat menambah khazanah pemikirantentang latarbelakang kenakalan remaja.b. Dapat dijadikan bahan refrensi bagipenelitian yang sejenis di masa yang akandatang.c. Diharapkan penelitian ini dapat bergunabagi masyarakat khususnya orang tua,bangsa adan negara.E. Definisi Operasional1. Perceraian, Perceraian adalah berakhirnyasuatu pernikahan. Saat kedua pasangan takingin melanjutkan kehidupan pernikahannya,mereka bisa meminta pemerintah untukdipisahkan.Perceraianialahputusnyahubungan perkawinan antara suami dengan

11istri.5 Perceraian dalam istilah fiqih disebuttalakyangberartimembukaikatan,membatalkan perjanjian. Perceraian dalamistilah fiqih juga sering disebut furqah, yangartinya bercerai, yaitu lawan dari berkumpul.Kemudian kedua istilah itu digunakan paraahli fiqih sebagai satu istilah yang berartiperceraiansuamiistri.Adapunyangdimaksud dengan perceraian disini adalahputusnya/berpisahnya hubungan suami isterikarena sudah tidak ada lagi kecocokan dandalam perceraian tersebut mereka telahmemiliki anak yang berusia remaja.2. Remaja adalah generasi yang berumur 15tahun sampai 20 tahun. Apabila merekabersekolah, batasannya adalah mereka yangbelajar di SLTP, SLTA, dan tahun-tahunawal memasuki perguruan tinggi.6 Remajayang dimaksud dalam penelitian ini adalah5Fuad Said, Perceraian Menurut Hukum Islam, (Jakarta:Pustaka Al-Husna, 1993), h. 16Toenggoel P. Siagian, “Pendekatan Pokok dalamMempertim bangkan Remaja Masa Kini” dalam Prisma, Nomor 9Tahun XIV 1985

12mereka yang berusia 15 sampai 20 tahunsesuai dengan kriteria di atas dan orang tuamereka sudah tidak hidup bersama lagi(cerai).3. Kenakalan remaja adalah bentuk perilakuremaja yang menyimpang dari perilakuremaja pada umumnya. adalah perilaku jahatatau kenakalan anakanak muda, merupakangejala sakit (patologis) secara sosial padaanak-anak dan remaja yang disebabkan olehsatu bentuk pengabaian sosial, sehinggamereka mengembangkan bentuk perilakuyang menyimpang. Istilah kenakalan remajamengacu pada suatu rentang yang luas, daritingkah laku yang tidak dapat diterima sosialsampai pelanggaran status hingga tindakkriminal.7 Kenakalan remaja suatu tindakananakmudayangmenggangu, baikdapatmerusakterhadap diridansendirimaupun orang lain.8 Adapun yang dimaksud7Kartono, Patologi Sosial Kenakalan Remaja, RajawaliPers, Bandung, 2003, h. 8898Fuhrmann 1990

13dengan kenakalan remaja disini adalahkhusus bagi remaja yang berkeluyuran diluar rumah sampai larut malam (di atas jam122.00 WITA) tanpa alasan yang mendasar.F. Metode Penelitian1. ian terhadap Kenakalan Remaja di KotaBanjarmasin, merupakan penelitian deskriptifyang bertujuan untuk memperoleh gambarantentangbentuk kenakalananak (remaja)terhadap perceraian orang tuanya, kemudianselanjutkan akan melihat apakah perceraianorang tua berpengaruh terhadap perilaku remajatersebut serta mengetahui sikap orang tua (yangbercerai) ketika mengetahui anak (remaja) nakal.Oleh karena itu, metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode penelitianlapangan (field research), yakni dengan terjunlangsung ke lapangan untuk penggalian datadengan melakukan observasi dan wawancara.

14Dalam upaya penggalian data mengenai pengaruhperceraian orang tua terhadap kenakalan anak(remaja) tersebut, pendekatan yang diterapkanadalah pendekatan kualitatif, sebagai sebuaahmodel penelitian sosial. Dalam hal ini, penelitimelakukan wawancara mendalam (deft interview)terhadap responden9dan informan10 denganmengacu kepada instrumen penggalian data/pedoman wawancara. Di samping itu penulis jugamencobamenggalidatasambilmelakukanobservasi mendalam terhadap onjek yang diteliti.2. Waktu, Tempat dan Lokasi PenelitianWaktu yang digunakan untuk penelitian iniadalah selama enam bulan, yang dibagi kepadabeberapa tahapan dengan alokasi waktu sebagaiberikut:a. Satu bulan untuk obsevasi dan pembuatandesain operasional.9Responden dalam penelitian ini adalah remaja yangmasuk kategore nakal di kota Banjarmasin.10Informan adalah para orang tua dari remaja nakal diBanjarmasin serta pihak lain yang dianggap mengetahu terhadapsubjek penelitian. i.

15b. Dua bulan untuk pengumpulan data dilapangan.c. Dua bulan untuk proses pengolahan dananalisi data.d. Satubulanuntukpenyusunandanpenggandaan laporan hasil n, yakni kota yang menjadi ibukotaKalimantan Selatan yang tergolong sebagai kotabesar.Pemilihan lokasi ini adalah denganpertimbanganbahwasebagaikotabesarBanjarmasin banyak memiliki tempat tempathiburan malam serta tempat tempat lain yangsignifikan dan memungkinkan para remajamengambil kesempatan untuk menghabiskanmalamnya dengan bebas.3. Subyek dan Objek Penelitian.Subjek dalam penelitian ini adalah remajanakal dengan karakteristik berusia 15 tahun 20 tahunmemilikikecenderungan nakal(kenakalan remaja) yang orangtuanya telahperceraian orang tua. Subjek dalam penelitian ini

n jenis kelamin.Sedangkantentangobjekpenelitinbentuk kenakalan anak (remaja)terhadap perceraian orang tuanya, kemudianselanjutkan akan melihat apakah perceraianorang tua berpengaruh terhadap perilaku (nakal)remaja tersebut serta mengetahui sikap orangtua (yang bercerai) ketika mengetahui anaknya(remaja) nakal.4. Data dan Sumber Dataa. DataData yang digali dalam penelitian ini adalah:1) Identitasresponden,yangmeliputi:Nama, Jenis Kelamin, Tempat TanggalLahir, Pendidikan dan Alamat.2) Tentangbentuk kenakalananak(remaja) yang orang tuanya bercerai diKota Banjarmasin.3) Pengaruh perceraian orang tua terhadapperilaku remaja.

174) Sikap orang tua (yang bercerai) ketikamengetahui anak (remaja) nakal.b. Adapun sumber datanya meliputi:1) Responden, yakni sejumlah remaja (nakal)di Banjarmasin.2) Informan, yakni orang tua, keluarga dekatdanorangorangyangdianggapmemahami masalah yang diteliti.5. Prosedur Pengumpulan DataDalam pengumpulan data di lapangan teknikyang digunakan adalah dengan wawancara danobservasi kepada responden dan informan denganberpedomankepada instrumen penggalian dataatau pedoman wawancara yang telah dipersiapkansebelumnya. Wawancara yang digunakan nyaan sesuai dengan daftar pertanyaan yangtelah disiapkan sebelumnya. Hal inidilakukanagar informasi dapat digali secara mendetail dan

18lengkap dari subjek. Sifat pertanyaan yangdiberikan yakni open enden enelitidilakukanjugaadalahobservasi non partisipan, pada saat tertentupeneliti melakukan pengamatan kepada subjeksaat melakukan kegiatan dan mencatat beberapahal yang terjadi untuk melengkapi data yangdiperlukan sesuai dengan pedoman vasi perilaku nonverbal .6. Metode Pengolahan dan Analisis Dataa.Pengolahan DataSetelahdatahasilwawancaraterkumpul, selanjutnya dilakukan pemaparanhasil penelitian secara deskriptif kualitatif,yakni diuraikan secara gamblang mengenaipendapat anak (remaja) terhadap perceraian11Bentuk pertanyaan terbuka yang memungkinkan subjekbebas dalam menentukan jenis informasi dan kadar (kwantias)banyaknya, dengan harapan subjek dapat berbicara lebih bebasdalam memberikan informasi seluas luasnya,namun tetap relevandengan topik pembicaraan.

19orang tuanya, pengaruh perceraian orang tuaterhadap perilaku remaja dan sikap orangtua(yang bercerai)ketikamengetahuianaknya (remaja) nakal untuk selanjutnyadilakukan pengolahan data.Sebagailangkahawaltahapanmelakukan analisis terlebih dahulu dilakukankegiatan kegiatan yang merupakan praanalisis data berupa:1) Editing, yakni proses pengecekan ulangterhadapdatayangtelahdiperoleh,sehingga diperoleh kepastian bahwa datatersebut sesuai yang diinginkan.2) Klasifikasi, yakni mengelompokkan datadata yang sudah diedit kedalam bagianbagian tertentu yang telah disiapkansebelumnya.3) Interpretasi, yakni data data yang telahdiklasifikasikan, kemudian dijelaskan atauditafsirkan dalam bentuk uraian agar dapatlebih mudah dipahami.b.Analisis DataTahapan analisis data ini adalah proses

20mengkaji data yang sudah diolah sedemikianrupa dengan menggunakan teori yang sudahdisiapkan sebelumnya yakni teori tentangperceraian, hadlanah serta teori remaja danpenanggulangan kenakalan remaja dalamIslam. Hal ini dilakukan dalam rangkamemperolehgambaranyanglengkapmengenai bentuk kenakalan anak (remaja)yang diakibatkan orang tuanya bercerai,pengaruh perceraian orang tua terhadapterhadap perilaku remaja dan sikap orangtua (yang bercerai) ketika mengetahui anak(remaja) nakal.

BAB IITINJAUAN YURIDIS TENTANG PERCERAIAN,HADHANAH DAN KENAKALAN REMAJAA. Pengertian dan Dasar Hukum PerceraianHukum Islam mengatur agar perkawinan itudilakukan dengan akad perikatan hukum antara pihakpihak yang bersangkutan dengan disaksikan dua oranglaki-laki. Dengan demikian dapat diperoleh suatupengertian, perkawinan menurut hukum Islam adalahsuatu akad yang menghalalkan pergaulan antara seoranglaki-laki dan seorang perempuan, karena ikatan suamiisteri, dan membatasi hak dan kewajiban seorang lakilaki dan seorang perempuan yang bukan mahram.12Perkawinan merupakan proses dimana manusia usahauntukuntukmembangunkebersamaan dalam rumah tangga. Dalam sebuahhubungan tidak jarang menimbulkan harapan-harapanyang tidak realistik baik di pihak suami ataupun istri.Namun ketika harapan-harapan yang tidak realistik Mustofa Hasan, MAg, Pengantar Hukum Keluarga, CV.Pustaka Setia, Bandung, 2011, h. 9.21

22sebagai suami istri, maka tidak jarang hal-hal an, seperti sikap egois, mudah marah, keraskepala, dan aran yang pada akhirnya membuat merekamerasa bahwa perkawinan mereka tidak seperti yangdiharapkan dan merasa kecewa. Untuk mengatasi rasakecewa tersebut suami istri harus mengadakan negosiasi,jika negosiasi berhasil maka hubungan suami istri sikan maka tidak menutup aupenceraian. Namun tidak semua perkawinan arga yang diliputi rasa ketentraman serta kasihsayang. Karena tidak sedikit perkawinan yang berujungpada perceraian. Menurut ajaran Islam, perceraian diakuiatas dasar ketetapan hati setelah mempertimbangkansecara matang, serta dengan alasan-alasan yang bersifatdarurat atau sangat mendesak. Perceraian diakui secarasah untuk mengakhiri hubungan perkawinan berdasarkan

23adanya petunjuk syari‟at. Namun demikian, secaranormatif Rasulullah memperingatkan bahwa Allah sangatmembenci perbuatan itu meskipun halal untuk dilakukan.Dengan demikian, secara tersirat Rasulullah mengajarkanagar keluarga muslim sedapat mungkin menghindariperceraian. Dan dibalik kebencian Allah itu terdapatsuatu peringatan bahwa perceraian itu sangat berbahayadan berdampak negatif terhadap keluarga.13Kata cerai menurut Kamus Besar BahasaIndonesia berarti: v (kata kerja), 1. Pisah; 2. Putushubungan sebagai suami istri; talak. Kemudian, han; 2. Perihal bercerai (antara suami istri);perpecahan. Adapun kata bercerai berarti: v (kata kerja),1. Tidak bercampur (berhubungan, bersatu, dsb.) lagi; 2.Berhenti berlaki-bini (suami istri).1413Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum KeluargaIslam Kontemporer, Ed. 1, Cet. 3, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 4814Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia EdisiKedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 185

24Perceraian ialah putusnya hubungan perkawinanantara suami dengan istri.15 Perceraian dalam istilah fiqihdisebut talak yang berarti membuka ikatan, membatalkanperjanjian. Perceraian dalam istilah fiqih juga seringdisebut furqah, yang artinya bercerai, yaitu lawan dariberkumpul. Kemudian kedua istilah itu digunakan paraahli fiqih sebagai satu istilah yang berarti perceraiansuami istri.16: تقٌل . ًىٌ اإلرسبل ًالترك , تعرفو الطّال ق مأ خٌذ من اإلطالق , حلّ رابطة الزًاج : ًفي ال ّشرع . إذاحللت قيده ًأرسلتو , أطلقت األسير 17. ًإنيبء العالقة الزًجية Akar kata dari thalâq adalah al-ithlâq, artinyamelepaskan atau meninggalkan. Anda berkata أطلقت األسير aku telah melepaskan atau ebaskannya. Dalam syari‟at Islam, talak artinyamelepaskan ikatan pernikahan atau mengakhirinya.15Fuad Said, Perceraian Menurut Hukum Islam, (Jakarta:Pustaka Al-Husna, 1993), h. 116Muhammad Syaifuddin, Sri Turatmiyah, dan AnnalisaYahanah, Hukum Perceraian, Cet. 1, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013),h. 1517Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Lebanon: Darul fikr,1995), h. 162

25Perkataan talak dan furqah dalam istilah fiqihmempunyai arti yang umum dan arti yang khusus. Artiyang umum ialah segala macam bentuk perceraian yangdijatuhkan oleh suami yang telah ditetapkan oleh hakimdan perceraian yang jatuh dengan sendirinya sepertiperceraian yang disebabkan meninggalnya salah seorangsuami atau istri. Arti khusus ialah perceraian yangdijatuhkan oleh suami saja.18Hukum Islam mensyari‟atkan tentang putusnyaperkawinan melalui perceraian, tetapi bukan berartiAgama Islam menyukai terjadinya perceraian dari suatuperkawinan. Dan perceraianpun tidak boleh dilaksanakansetiap saat yang dikehendaki. Sehingga hanya dalamkeadaan yang tidak dapat dihindarkan itu sajalahperceraian diizinkan dalam syariah.19 Perceraian menuruthukum Islam amat tidak disukai, kecuali jika kemelutdalam rumah tangga tidak dapat lagi diatasi.20Dengan demikian, suatu perceraian walaupundiperbolehkan tetapi Agama Islam tetap memandang18Kamal Mukhtar, Op.cit., h. 15619Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata Dalam SistemHukum Nasional, Ed. 1, Cet. 3, (Jakarta: Prenada Media Group,2011), h. 130-13120Fuad Said, Op.cit., h. 2

26bahwa perceraian adalah sesuatu yang bertentangandengan asas-asas Hukum Islam. Sebagaimana HaditsRasulullah SAW:ٌ ِّ حدثنب ُم َعر , س ة قبل قبل َرسٌُ ُل هللا صلى ٍ ف عن محبر َ ُ حدثنب أَحْ َم ُد بنُ يٌُن 21" ق َ "مب أح َّل هللا َش ْيئًب أ ْبغ : هللا عليو ًسلم ِ َ َض إلَ ْي ِو ِمنَ الطَّال Artinya:“Ibnu‟Umarr.aberkatabahwaRasulullah SAW. bersabda: “Barang yang halal yangpaling dibenci Allah ialah Perceraian (talaq).” (H.R.Abu Dawud dan Ibn Majah dinyatakan Shahîh oleh AlHakim)Dari hadits tersebut, hukum Islam menyimpulkanbahwa perceraian itu walaupun diperbolehkan olehagama, tetapi pelaksanaannya harus berdasarkan suatualasan yang kuat dan merupakan jalan terakhir yangditempuh oleh suami istri, apabila cara-cara lain balikan keutuhan kehidupan rumah tangga suamiistri tersebut.Berdasarkan Al-Qur‟an dan Sunnah RasulullahSAW., maka ulama dari keempat mazhab hukum Islammemberikan penjelasan tentang perceraian. Dalam21Sulaimân bin Asy‟as, Sunan Abi Daud Bab TalakMakruh Nomor 2177, (Damaskus: Darul Fikr, 1994), h. 225

27“Syarah Al Kabîr” disebutkan ada lima kategoriperceraian, antara lain:1) Perceraian menjadi wajib dalam kasus syiqâq.2) Hukumnya makruh bila ia dapat dicegah. Kalaudiperkirakan tidak akan membahayakan baikpihak suami ataupun istri, dan masih adaharapan untuk mendamaikannya, berdasarkanHadits: “Hal halal yang paling dimurkai Allahadalah perceraian.”3) Ia menjadi mubah bila memang diperlukan,terutama kalau istri berakhlak buruk (su‟ulkhuluq Al-Marî‟ah), dan dengan demikian akanmembahayakankelangsunganperkawinantersebut.4) Hukumnya mandub jika istri tidak memenuhikewajiban utama terhadap Allah yang telahdiwajibkan atasnya atau kalau dia berbuatserong (berzina).5) Bersifat mahzur bila perceraian itu dilakukanpada saat-saat bulannya datang.22Secaranormatifperkawinan diatur dalam22dinegarakitaputusnyaUndang-undang Nomor 1Titik Triwulan Tutik, Op.cit., h.131-132

28Tahun 1974 tentang Perkawinan pada

ekonomi, pengangguran, masmedia, fasilitas rekreasi,4 dan yang lebih condong yaitu pengaruh teman sebayanya. Kenakalan remaja menjadi problema masyarakat baik di perkotaan maupun masyarakat pedesaan. Hal itu juga terjadi dengan kota Banjarmasin sebagai ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan. Banjarmasin sebagai kota yang

Related Documents:

motivasi belajar anak yaitu orang tua sebagai panutan, orang tua sebagai fasilitator anak, dan orang tua sebagai motivator anak, adapun bentuk motivator yang dapat diberikan oleh orang tua kepada anak adalah perhatian, hadiah, penghargaan, pujian, dan hukuman

pengaruh orang tua ii. Kegemaran membaca dan peran sebagai orang tua iii. Kendala membaca bagi kelompok orang tua berdasarkan usia iv. Popularitas dan Efektivitas kegiatan bagi kelompok orang tua 3. Kegiatan Buibu Baca Buku Book Club a. Popularitas kegiatan menurut anggota kelompok b. Dampak pada anggota kelompok 4. Penutup a. Kesimpulan b .

Lampiran - 5 KISI-KISI Indikator persepsi anak terhadap pola asuh orang tua adalah sebagai berikut: 1. Parental Control (PC) Indikatornya: Orang tua membatasi kegiatan anak ( 1, 4, 13, 34). 1 Orang tua membatasi waktu bermain saya di luar rumah. 4 Orang tua melarang saya membaca buku cerita, kalau sudah waktunya mengerjakan PR.

Adakah Pengaruh Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Terhadap Perilaku Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Palembang. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 400 orang. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 25% yang di ambil berjumlah 100 orang yang di jadikan sampel penelitian. Metoode penelitian

KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PENDIDIKAN . NPM: 1611010571 Jurusan: Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1441 H / 2020 M . KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP . sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Semoga Allah yang Maha .

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep ikhsan terhadap orang tua menurut Imam Al-Ghazali. D. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan kongkrit tentang konsep ikhsan terhadap orang tua menurut Imam Al-Ghazali. 2. Manfaat Praktis a.

Tanggung jawab orangtua terhadap anak-anaknya tidak hanya terbatas pada hal-hal yang sifatnya material saja melainkan juga hal-hal yang sifatnya spiritual seperti halnya pendidikan dan agama, untuk itu orang tua harus memberi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Beberapa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, yaitu: 1.

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK AKIBAT PERCERAIAN ORANG . Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Dakwah Oleh APRIYANTO NPM: 1341040147 Jurusan : Bimbingan Konseling Islam FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN