BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Impression Management - UKSW

8m ago
5 Views
1 Downloads
675.31 KB
15 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Macey Ridenour
Transcription

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Definisi dan Bentuk-bentuk Impression Management Impression Management atau pengelolaan kesan seringkali dilakukan oleh orang-orang memiliki profesi dan dituntut untuk memiliki self image yang positif. Impression management atau pengelolaan kesan yang ditemukan dan dikembangkan oleh Erving Goffman pada Tahun 1959, dan telah dijelaskan dalam bukunya yang berjudul “The Presentation of self in Everday Life”. Pengelolaan kesan juga secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik presentasi diri yang didasarkan pada tindakan mengontrol persepsi orang lain dengan cepat dan mengungkapkan aspek yang dapat menguntungkan diri sendiri atau tim. Impression Management adalah sadar atau bawah sadar proses dimana orang berusaha untuk mempengaruhi persepsi orang lain tentang seseorang, objek atau kejadian. Menurut Goffman pada Tahun 1959, Impression management erat kaitannya dengan sebuah permainan drama, dimana aktor pelakunya dibentuk oleh lingkungan dan target penontonnya. Tujuannya tak lain ialah untuk memberikan penonton sebuah kesan yang konsisten yang dilandasi tujuan yang diinginkan oleh aktor itu sendiri. Dalam kehidupan yang dijalani oleh seorang individu dengan berbagai peran yang dijalaninya setiap hari, memiliki kesamaan dengan sebuah pementasan drama. Kehidupan yang dibaratkan sebuah teater, dimana interaksi sosial di atas panggung menampilkan peran-peran yang dimainkan oleh para aktor tersebut. Seringkali sang aktor tersebut tanpa sadar melakukan pengelolaan kesan (Impression Management), namun tak jarang pula aktor tersebut dengan sengaja melakukan pengelolaan kesan Impression Management tersebut. Disadari atau tidak dalam kehidupan dan proses interaksinya sehari-hari banyak individu yang melakukan pengelolaan kesan khususnya jika individu tersebut menjalani suatu profesi tertentu yang bersinggungan dengan khalayak ramai. 8

2.2. Impression Management / Pengelola Kesan Impression Management atau sering disebut dengan presentasi diri adalah sebuah tindakan memperkenalkan diri yang dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai sebuah citra yang diharapkan. Presentasi diri ini juga bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok (Boyer, dkk, 2006: 4). Dalam mempresentasikan diri individu yang disebutkan sebagai aktor akan mempresentasikan dirinya secara verbal maupun nonverbal. Dalam mempresentasikan diri juga dibutuhkan suatu manajemen kesan, gunanya untuk diterima oleh orang lain yang melakukan interaksi dengan kita. Ini berarti diri sebagai penampil yang memiliki dasar motivasi dan bukan sebagai produk, sehingga harapannya bisa diterima sebagai seseorang yang mempunyai ciri khas tertentu dan citra diri yang disukai oleh orang – orang. Pada dasarnya Impression Management digunakan untuk mendapat pujian atas penampilan suatu pertunjukan, kesuksesan dalam karir, mencari respon balik, dan wawancara (Permata, 2006). Presentasi diri dalam media sosial terdapat dua fase penting yaitu fase awal perteman, dalam fase ini pengguna akan saling mencari informasi mengenai calon temannya di media sosial, pada tahap ini pengguna akan dengan segala cara mencari tahu tentang pengguna atau calon temannya ini, baik untuk biodata, hobby bahkan tergabung dengan kelompok apa. Tahap kedua adalah tahap berteman, pada tahap lebih dinamis karena pengguna dan temannya telah memiliki interaksi dan kesan awal. Selain tahap pertemanan media sosial membuat presentasi diri lebih kompleks dari dunia maya (Luik, 2010:12). Seseorang saat akan melakukan presentasi dirinya baik melalui media sosial pastilah mempunyai strategi atau cara yang digunakan untuk mepresentasikan dirinya. Strategi presentasi diri merupakan suatu keadaan dimana orang akan menampilkan dirinya yang tidak seperti diri sesungguhnya. Jones dan Pitmman memperkenalkan 5 strategi dalam mempresentasikan diri melalui media sosial, strategi atau taktik tersebut digunakan dalam mempresentasikan diri antara lain adalah Ingratiation, self promotion, 9

exemplification, intimidation, dan supplication (Jones dan Pittman, 1982: 231-262). Berikut ini penjelasa dari takti tersebut. Ingratiation, tindakan yang dilakukan agar kelihatan menarik dengan cara memuji diri sendiri, memuji orang lain, memberikan hadiah, menutupi kelemahan dan menunjukkan kelebihan yang dipunyai. Self Promotion. Tindakan yang dilakukan agar orang lain tertarik dengan kita yaitu dengan cara memberikan deskripsi. Intimidation. Membuat rasa takut kepada lawan dengan cara memamerkan kekayaan, kekuasaan dan meluapkan emosi. Exemplification. Pada tahap ini mau menunjukkan bahwa dirinya sebagai seseorang yang bermoral, ditunjukkan dengan disiplin, jujur, serta rela berkorban. Supplecation. Menampilkan diri sebagai orang yang lemah, orang membutuhkan orang lain. 2.3 Teori Dramaturgi Erving Goffman Erving Goffman tentang teori dramaturgi dalam bukunya berjudul Presentation of Self in Everyday Life, yang diterbitkan tahun 1959. Secara rinci memberikan penjelasan dan analisis terhadap proses dan makna dalam interaksi. Erving Goffman yang dibesarkan dalam kerangka mazhab chicago, menulis dari perspektif interaksionis simbolis dengan tetap menekankan pada analisis kualitatif dari bagian komponen proses interaksi. Melalui analisis sosiologi-mikro dan fokus pada subjek yang tidak konversional, Goffman mengeksplorasi rincian identitas individu, hubungan antar kelompok, dampak lingkungan, serta gerakan dan makna informasi yang bersifat interaksi. Pada ranah ini yang dimaksud dengan interaksi itu sendiri merupakan bentuk proses; ia dipandang sebgai “kinerja” yang dibentuk oleh lingkukan dan penonton (diri aktor lain), dibangun untuk memberikan orang lain dengan “jejak” 10

yang sejalan dengan tujuan yang diinginkan diri sang aktor. Menariknya lagi aspek ini merupakan bentuk kontributif dari Erving Goffman menganalogikan dunia dengan panggung sandiwara di mana individu-individu menjadi aktor yang yang memegang peran dalam hubungan sosial sebagai representasi yang tunduk pada aturan yang baku. Dalam panggung sandiwara itu sendiri sang aktor perlu unutk kemampuan menampilkan “kesan realitas”kepada diri aktor yang lain agar bisa menyakinkangambaran (citra) yang hendak diberikan kepada orang lain. Untuk itu ia harus mengadaptasi “permukaan pribadinya lewat pesan dan mendramatissasinya, yaitu dengan memasukan tanda-tanda yang akan memberikan kilau atau relief perilakunya melalui aktifitas yang dilakukannya agar perilakunya tampak tidak keliru. Dari pola pandang yang demikian, Goffman mendapatkan inspirasi dari pemetasan teater yang ternyatadapat menjadi penjelas tentang tindakan manusia dalam interaksinya dengan dunia sosial. Dari kerja yang demikian tersebut akhirnya muncul terminologi dari dramaturgi yang merupakan sumbngan cukup signifikasidari Goffman. Sumbangan ini sendiri sebagai bagian perluasan interaksionisme simbolik yang lebih memprioritaskan sisi diri sang aktor pada tindakan sosialnya. Goerge Herbert Mead juga menyatakan, bahwa konsep diri pada dasarnya terdiri dari jawabana individu atas pertanyaan mengenai “sikap aku” untuk kemudian dikumpulkan dalam bentuk kesadaran diri individu mengenai keterlibatan yang khusus dalam seperangkat hubungan sosil yang sedang berlangsung. Artinya, konsep diri (self-conept) yang dipegang oleh diri sang aktor merupakan seperangkat perspektif yang relatif stabil yang dipercaya oleh diri sang aktor mengenai dirinya sendiri. Sedangkan pandangan George Herbert Mead tentang pikirang sebagai kemampuan untuk menggunakan simbol yang mempunyai makna sosial yang sama; ia percaya bahwa manusia perlu untuk mengembangkn pikiran melalui interaksi dengan orang lain. Interaksi sosial ini. Asumsi dasar dari teori Erving Goffman adalah bahwa peran yang ditampilkanatau diharapkan dalam interaksi antar diri sang aktor mengandung simbol tertentu, yang digunakan sebagai standar dari perilaku bersama. Dengan 11

asumsi yang demikian, Goffman mencoba untuk menggambarkan peran individuindividu yang berinteraksi dan hubungannya deangan realitas sosial yang ada dan sedang dihadapinya melalui panggung sandiwara serta menggunakan jalan cerita menganalisis berbagai strategi individu dalam meraup kepercayaan sosial melalui konsep-konsep teater tersebut. Pada sisi lain, ada juga pandangan Goffman yang memiliki nilai kontributig yang kuat. Pandangan yang dimaksud adalah kesadaran diri sebagai hasil adopsi dri ajaran-ajaran Emile Durkheim. Dimana kesadaran ini menjadikan diri sang aktor mampu untuk mendefinisikan situasi, sehingga pikiran dan perasaan individu seakan tercetak ke dalam pola-pola rutin dan juga dalam merespon rangsangan-rangsangan lingkungan.berlandaskan pada entitas ini, Emile Durkheim menjelaskan bahwa masyarakat dapat diteliti berdasarkan interaksi antar anggota yang membentuk adat istiadat, tradisi, dan perilaku-perilaku sosial. Berbagai varian tersebut berada di luar kehendak individu dan memengaruhi perilaku sosialnya dalam masyarakat. ia merupakan kesedaran kolektif yang mengatasi kesadaran individu. Tetapi hal ini berbeda dengan pandangan Erving Goffma, struktur sosial merupakan countles minor synthesis (sintesis-sintesis kecil yang tak terbilang), diri individu partikel dari sebuah masyarakat yang besar. Oleh sebab itu, pandangan Goffma, bahwa setiap anggota masyarakat adalah pelaksanaan peran sosia tertentu yang membentuk suatu sistem sosial dan setiap sistem sosial mempunyai kebutuhan yang perlu dipenuhi. Goffman mengandaikan bagaimana kehidupan individu sebagai panggung sandiwara, lengkap dengan setting panggung, dan akting yang dilakukan oleh individu sebagai aktor kehidupan. Ia menyebut ada bagian Front pada depan, dan Back pada bagian belakang. Pada bagian Front terdapat setting, personal front, expressive equipment (alat-alat yang digunakan untuk mengekspresikan diri), dan kemudian pada bagian Back ialah The Self (semua kegiatan tersembunyi untuk membantu keberhasilan akting pada front). Sebelum berinteraksi dengan orang lain, seseorang akan mempersiapkan seperti apa peran yang akan dimunculkan sehingga memicu tanggapan orang lain. Secara umum gambaran ini diidealkan dengan 12

sandiwara yang ditampilkan, sehingga tercipta suasana interaksi yang kemudian memberikan makna tersendiri.Dramaturgi mempelajari konteks dari perilaku manusia unntuk mencapai tujuannya dan bukan untuk mempelajari hasil dari perilakunya. Dramaturgi memahami bahwa dalam interaksi manusia ada kesepakatan perilaku yang disetujui yang mengantarkan kepada tujuan akhir dari maksud interaksi sosial tersebut. Bukti nyara bahwa terjadi permainan peran dalam kehidupan manusia dapat dilihat pada masyarakat kita sendiri. 2.4 New Media New Media merupakan bagian dari komunikasi yang termediasi teknologi dan terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber dan Martin, 2009). New Media juga merupakan media yang menggunakan internet, media yang online yang bersifat fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik (Mondry, 2008:13). New media juga diartikan sebagai media yang didalam nya terdapat beberapa gabungan beberapa elemen, dalam arti terjadinya konvergensi media, yang didalamnya terdiri dari beberapa media yang digabungkan menjadi satu (Lievrouw, 2006). Konvergensi media menurut Jan van Dijk, dalam buku Nasrullah (2014:15) mengatakan bahwa konvergensi media secara struktural berarti integrasi dari 3 aspek yaitu telekomunikasi, data komunikasi, dan komunikasi massa dalam medium. Salah satu bentuk dari new media adalah internet. Internet adalah sebuah media yang memiliki karateristik, dan memiliki teknologi dan carapenggunaan, lingkup layanan, isi, dan image sendiri yang tidak di kelola oleh sebuah badan tunggal namun merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdsarkan protokol yang disepakati bersama (McQuail, 2009: 28-29). Selain itu juga internet yang merupakan salah satu bentuk new media yang dinilai sebagai alat informasi yang paling penting dan memiliki kemampuan untuk pengkodingan, menyimpan, memanipulasi data, dan menerima pesan (Ruben, 1998: 110). Menurut Jhon Vivian (2008:262-264) dalam buku Nasrullah (2014:15) mengatakan bahwa keberadaan media baru seperti internet, bisa melebihi pola penyebaran media tradisional dimana sifat internet yang bisa berinteraksi mengelabui batas geografis, kapasitas 13

interaksi dan terpenting terjadi secara real time. Selain internet salah satu bentuk new media adalah Network Society yang merupakan formasi sosial yang berinfrastruktur dari kelompok organisasi dan komunitas massa yang pada awalnya menegaskan bentuk awal dari suatu organisasi yang didalamnya terdapat individu, group dan kelompok sosial (Van Dijck, 2006:20). New Media, berdasarkan fungsi dan kegunaannya terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut (Nasrullah, 2014: 25-36): 1. Situs. (Web Site). Merupakan halaman alamat suatu domain yang berisi informasi, data visual, audio, maupun aplikasi sehingga berisi tautan dari web lainnya. 2. Email atau surat elektronik merupakan bentuk new media yang paling populer setelah situs. Cara kerja dari email ini sama dengan surat konvensional dimana ada tujuan penerima dan isi surat. 3. Forum di Internet. Forum diinternet dinamakan dengan nama Mail list, merupakan salah satu media baru yang digunakan untuk berkomunikasi. Biasanya anggota dari mail list ini mempunyai minta yang sama. 4. Blog. Merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan tautan kesitus lain yang dianggap menarik dan diperbaharui setiap harinya. Selain itu juga blog adalah situs yang membuat jurnal pribadi sang pemiliknya (Stuart Allan, 2006:44). 5. Aplikasi pesan. Merupakan aplikasi yang dapat digunakan melalui telepon genggam, contoh dari aplikasi pesan ini adalah BBM, Whatsapp, Line, KakaoTalks. 6. Internet. Merupakan suatu bentuk media baru, yang digunakan untuk mendapatkan informasi maupun pertukaran informasi diantara pengguna internet itu sendiri. 7. Peer to peer. Merupakan media aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi antara pengguna internet seperti Messeger, Google Talk, Yahoo messeger. 14

8. MUDs. Merupakan suatu aplikasi atau program komputer yang diatur sedemikian rupa, sehingga bisa diakses oleh berbagai user dalam waktu yang bersamaan. 9. Media Sosial Merupakan media yang digunakan untuk mempublikasikan konten seperti profile, aktivitas, dan memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial. 2.4. Media Sosial Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Media Sosial Pada dasarnya media sosial merupakanperkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan berpartisipasi, saling semua orang untuk dapat berkomunikasi, berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post, blog, tweet, atau video YouTube dapat direproduksi dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan orang secara gratis (Zarella, 2010: 2-3). Media sosial mempunyai banyak bentuk, diantaranya yang paling populer yaitu microblogging (Twitter), facebook, dan blog. Twitter adalah suatu situs web yang merupakan layanan dari microblog, yaitu suatu bentuk blog yang membatasi ukuran setiap post-nya, yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk dapat menuliskan pesan dalam twitter update hanya berisi 140 karakter. Twitter merupakan salah satu jejaring sosial yang paling mudah digunakan, karena hanya memerlukan waktu yang singkat tetapi informasi yang disampaikan dapat langsung menyebar secara luas (Zarella, 2010: 31).Ciri-ciri dari sebuah microblogging atau twitter, yaitu memiliki update statusyang biasa disebut dengan tweet berjumlah 140 karakter lebih singkat dari media lainnya; Dapat mengomentari tweet yang dibuat oleh following dengan menggunakan reply, selanjutnya dapat ditulis dengan menggunakan fungsi RT@username; memiliki 15

cara sendiri untuk berbagi foto dan video yang biasa disebut dengan tweetpic (Madcoms, 2010: 144-159). Facebook adalah suatu situs jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada di belahan dunia untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Facebook merupakan situs pertemanan yang dapat digunakan oleh manusia untuk bertukar informasi, berbagi foto, video, dan lainnya (Madcoms, 2010: 1). Ciri-ciri dari sebuah akun facebook, yaitu memiliki pages dan groups; dapat melakukan update status lebih dari 140 karakter sesuai dengan kebutuhan; Dapat langsung memberi komentar atau memberikan apresiasi dari update status orang-orang yang sudah menjadi teman di facebook; memiliki fasilitas chatting yang memungkinkan pemilik facebook untuk dapat melakukan chat secara langsung dengan orang-orang yang sudah berteman di facebook; dapat berbagi foto dengan cara tag; Dapat membuat album foto yang berisikan nama album, lokasi tempat pengambilan foto, dan jika diperlukan dapat berisikan penjelasan singkat mengenai foto tersebut; Dapat membuat album video yang berdurasi maksimal 2 menit dan berukuran kurang dari 100 MB (Madcoms, 2010: 20-60). Blog merupakan singkatan dari web log, yaitu sejenis website pribadi yang dapat digunakan untuk menuliskan suatu pesan atau informasi secara terus menerus dan mempublikasikannya. Blog dapat berupa berita atau artikel yang nantinya akan terus diperbaharui. Dalam satu blog dapat berisi bermacammacam artikel yang dikelompokkan dalam suatu kategori atau hanya terdiri atas satu jenis kategori saja (Heni, 2008: 3). Ciri-ciri dari sebuah blog yaitu konten utama berisi artikel (post) yang dipublikasikan secara kronologis; Para pengunjung blog dapat secara langsung mengomentari artikel yang ditulis oleh pemilik blog; Arsip dari artikel-artikel lama bisa perhari, perminggu, maupun pertahun; Daftar link terhadap web yang terkait biasa disebut blogroll; memiliki fasilitas feed yang memungkinkan isi dari suatu blog dapat dilihat tanpa harus membuka halaman web (Heni, 2008: 4). 16

2.5. Instagram Instagram berasal dari kata “instan”atau “insta”,seperti kamera polaroid yang dulu lebih dikenal dengan “foto instan” (Pengertian instagram, 2012, dalam http://.id.wikipedia.org./wiki/instagram, diakses pada tanggal 04 Januari 2016). Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram”berasal dari kata “telegram”,dimana cara kerja telegram adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Begitu pula dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari kata “instan-telegram” (Putri, 2013:14). Instagram adalah sebuah aplikasi sosial yang populer dalam kalangan pengguna telefon pintar (Smartphone). Instagram adalah media sosial yang digunakan untuk sharing photo dan layanan jejaringan online yang memungkinkan penggunanya mengambil gambar dan memberi filter pada gambar yang diambil dan dibagikan ke media sosial lainnya seperti facebook dan twitter (Permata, 2006). Instragram sendiri juga memiliki suatu karateristik yaitu hasil fotonya berbentuk persegi. Pada awalnya Instagram hanya tersedia di smartphone milik Apple seperti Iphone, ipad, ipod, kemudian pada tahun 2012 fasilitas Instagram di intergrasikan untuk ponsel kamera android sehingga pengguna android juga bisa menggunakan Instagram untuk melakukan sharing foto mereka (Munfaid, 2014). Menurut Atmoko dalam buku Handbook Instagram, Instagram memiliki menu utama antaranya adalah sebagai berikut (Atmoko,2012:28): 1. Home Page: merupakan halaman depan, yang menampilkan beberapa fotofoto terbaru dari sesama pengguna Instagram yang sudah diikuti atau yang sudah saling follow. 2. Search. Merupakan halaman atau alat yang digunakan untuk para pengguna melakukan pencarian foto, maupun akun yang ingin dilihatnya. 17

3. Camera.Pada menu ini, pengguna bisa langsung menggunakan untuk mengambil gambar atau video yang ingin diambil oleh pengguna. 4. Profile.Pada menu profile ini kita bisa secara detail mengetahui pengguna akun Instagram yang ada. 5. New feeds. Menu yang menampilkan pemberitahuan aktivitas pengguna Instagram. Selain itu, dalam Instagram juga ada beberapa aktivitas yang bisa pengguna Instagram lakukan selain melakukan sharing foto dan video antara lain yaitu (Atmoko, 2012:59): 1. Follow: disini merupakan menu yang digunakan oleh pengguna untuk menambahkan teman dengan melakukan follow kepada pengguna Instagram yang dikenal. 2. Like. Menu yang digunakan jika kita menyukai suatu informasi atau foto yang di share oleh pengguna Instagram lain dan jika kita menyukainya maka kita hanya mengklik tanda suka dengan lambing love. 3. Comment. Merupakan menu yang berada disamping like, yang digunakan untuk melakukan komentar baik itu saran, ide atau apa saja untuk informasi yang di share oleh pengguna Instagram. 4. Mentions. Fitur yang digunakan untuk memanggil pengguna lain. 5. Message. Fitur yang digunakan untuk mengirim pesan secara pribadi ke pengguna Instagram lainnya.Pesan tersebut bisa berupa foto, video maupun tulisan. Menurut Bambang, Instagram adalah sebuah aplikasi dari Smartphone yang khusus untuk media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai fungsi hampir sama dengan twitter, namun perbedaannya terletak pada pengambilan foto dalam bentuk atau tempat untuk berbagi informasi terhadap penggunanya. Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi penggunanya dan juga dapat meningkatkan kreatifitas, karena Instagram mempunyai fitur yang dapat membuat foto 18

menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih bagus (Atmoko, 2012:10). 2.6. Penelitian Terdahulu Dari penelitian terdahulu dapat digunakan sebagai sebuah landasan untuk penelitian berdasarkan beberapa penelitian yang ada. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisyah, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar, dengan judul penelitian Video Blog Sebagai Media Representasi Diri Vlogger, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam Vlogger dalam mempresentasikan mempresentasikan dirinya dalam video blog, dan mengkategorikan secara mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi Vlogger dalam mempresentasikan dirinya dalam video blog, jenis penelitian ini deskritif dan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitiannya adalah ketiga informan dalam mempresentasikan dirinya melalui youtube yang berbedabeda tergantung dari pengalaman dan latar belakang dari mereka masingmasing dan hasil representasinya mereka di youtube bukanlah diri mereka yang sebenarnya, mereka membentuk identitas baru di video karena pengaruh dari lingkungan, kelompok acuan serta tokoh idola mereka. Dan peneliti sekarang dapat dilihat dari rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana impression management diri Ahmad Jaelani sebagai mimi peri dalam akun Instagram. Serta tujuan peneliti ini ingin mendeskripsikan Strategi Impression Management diri Ahmad Jaelani (mimi peri) dalam akun Instagram. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Marinka Sabrinan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya Wacana dengan judul penelitian yaitu Media sosial sebagai panggung presentasi diri mordelente (pendekatan darmaturgi dalam melihat presentasi diri mordelente sebagai vlogger di akun youtube mordelete itil). Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan diri Angga Rega Nesta 19

sebagai Mordelete melalui jejaring sosial youtube, jenis penelitian ini deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini, untuk menggunakan konsep dramaturgi kurang tepat dan untuk presentasi diri mordelete dia sangat menikmati jati dirinya di panggung depan. Dan penelitian sekarang dapat dilihat dari rumusan masalah dalam peneliti ini Bagaimana impressent management diri Ahmad Jaelani sebagai Mimi Peri dalam akun Instagram. Serta tujuan peneliti ini ingin mendeskripsikan Strategi Impressent Management diri Ahmad Jaelani (mimi peri) dalam akun Instagram. 3. Penelitian yang bernama Wahyu Irara - D2C309010 mahasiswa Universitas Diponegoro semarang 2014. Dengan judul “Impression pada Management akun Twitter @sudjiwotedjo. Dengan Metode yang digunakan Penelitian ini merupakan kualitatif yang menggunakan perspektif impression management dari Erving Goffman. Dari Penelitian bertujuan untuk melihat impression management pada ini akun @sudjiwotedjo. Analisis yang dilakukan adalah analisis isi teks yang terkandung dalam tweet yang diunggah dengan tema seksual dengan menggunakan analisis linguistik. Namun dalam hal ini mengalami perbedaan antara peneliti sebelumnya, yaitu Penelitian yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa Sujiwo Tejo adalah individu yang nyeleneh, slengekan, sarkasme, witty, dan cabul. Sujiwo Tejo memilih untuk melawan pakem dan norma sosial yang sudah ada, dengan mengunggah tweet yang banyak mengandung kata-kata kasar, dan berasosiasi dengan makna negatif tetapi dikemas dengan gaya humoris. Sujiwo Tejo mengaburkan batasan yang didefinisikan oleh Erving Goffman antara frontstage dan bakstage. Dan peneliti sekarang dapat dilihat dari rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana impression management diri Ahmad Jaelani sebagai mimi peri dalam akun Instagram. Serta tujuan peneliti ini ingin mendeskripsikan Strategi 20

Impressent Management diri Ahmad Jaelani (mimi peri) dalam akun Instagram. 1 2.7 Kerangka Berpikir Berikut dibawah ini akan disajikan kerangka berpikir penulis berdasarkan : MEDIA SOSIAL INSTAGRAM MIMI PERI TAKTIK INGRATIA TION SELF PROMOTION INTIMIDATI ON EXEMPLIFIC ATION SUPPLICATI ON IMPRESSION MANAGEMENT AHMAD JAELANI (MIMI PERI) 1 http://www.jurnalkommas.com/docs/Jurnal nanda.pdf ID-none.pdf http://repository.uksw.edu/handle/123456789/16148. Diakses pada tanggal 28 september 2018, 18.13 WIB 21 pukul :

Keterangan : Media sosia sebagai sebuah tempat untuk melakukan aktivitas bersosialisasi berbaur dan berbagung dengan orang lain. media sosial banyak yang digunakan oleh masyarakat umum yang ada di Indonesia maupun di negara lain, media sosial ini mayoritas yang digunakan oleh kalangan menengah bawah sampai ke kalangan menangah atas. Atau media sosia sebagai sarana interaksi yang merupakan salah satu wadah untuk menggungkapkan diri di hadapan orang lain, karena fungsi inilah memunculkan sikap Impression Management atau pengolaan kesan. Instagram merupakan sebuah aplikasi untuk menginformasikan atau membagikan foto atau video kepada orang lain dengan cepat, atau yang dapat dilihat oleh followers dari ungguhan foto atau video tersebut, dan saling memberikan komentar antara sesama pengguna Instagram. Impression Management merupakan suatu tindakan untuk menampilkan diri yang dilakukan setiap individu untuk mencapai citra diri yang diharapkan. Atau seseorang yang melakukan presentasi dirinya baik melalui media sosial dan ingin mempunyai strategi atau cara yang digunakan untuk mempresentasikan dirinya. 22

8 BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Definisi dan Bentuk-bentuk Impression Management Impression Management atau pengelolaan kesan seringkali dilakukan oleh orang-orang memiliki profesi dan dituntut untuk memiliki self image yang positif. Impression management atau pengelolaan kesan yang ditemukan dan dikembangkan oleh Erving Goffman pada Tahun 1959, dan telah dijelaskan dalam

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KERANGKA TEORITIS A. Landasan Teori 1. Manajemen Strategi . Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) a. Pengertian analisis SWOT . Berdasarkan teori yang telah di paparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah suatu teknik yang digunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasi berbagai faktor .