BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar

3y ago
56 Views
2 Downloads
202.71 KB
14 Pages
Last View : 30d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Nixon Dill
Transcription

8BAB IIKAJIAN TEORIA. Hasil Belajar1. Pengertian Hasil belajarMenurut Hamalik memberikan pengertian tentang hasil belajaradalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorangyang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap danketerampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinyapeningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya danyang tidak tahu menjadi tahu. 4Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telahdicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalammempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupanilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan atau peningkatan sikap,kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan, penalaran, kedisiplinan,keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif.Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnyayang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dariseseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuankurang. Jadi dengan adanya hasil belajar, orang dapat mengetahuiseberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi4Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), 30.

9pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat menentukan strategibelajar mengajar yang lebih baik.5Hasil belajar matematika menurut Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan adalah siswa mampu memahami konsep matematika,menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep ataualgoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahanmasalah. Siswa juga diharapkan mampu memiliki sikap menghargaikegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian,dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percayadiri dalam pemecahan masalah.62. Indikator dalam Hasil BelajarPada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputisegenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman danproses belajar siswa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan datahasil belajar siswa adalah mengetahui garis besar indicator dikaitkandengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Indikatorhasil belajar menurut Benjamin S.Bloom dengan Taxonomy of EducationObjectives membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah, yaitu ranahkognitif, afektif, psikomotorik.7 Pengembangan dari masing-masingranah dapat kita lihat pada table dibawah ini.5Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2010), 42.Lihat : ads-together/ (12 Juni 2013)7Burhan Nurgiantoro,Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah,(Yogyakarta:BPFE, 1988),42.6

10Tabel 2.1JENIS DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR8No1.2.8RanahIndikatorRanah kognitifa. kan,mendaftar, mencocokkan, menetapkan,menyebutkan, melabel, menggambarkan,memilih.b. Pemahaman(Comprehension)Menerjemahkan, merubah, menyamarkan,menguraikan dengan kata-kata a,mengambilkesimpulan, menjelaskanc. tungkan,menyiapkan, menentukand. Analisis(Analysis)Membedakan, memilih, membedakan,memisahkan, membagi, mengidentifikasi,merinci, menganalisis, membandingkan.e. Menciptakan,membangun(Synthesis)Membuat pola, merencanakan, menyusun,mengubah, mengatur, menyimpulkan,menyusun, membangun, merencanakan.f. Evaluasi(Evaluation)Menilai, membandingkan, membenarkan,mengkritik, menjelaskan, menafsirkan,mersngkum, kan,bertanya,memegang,memberi, menemukan, mengikuti.Ranah Afektifa. Penerimaan(Receiving)b. Menjawab/menanggapi(Responding)Membaca, mencocokkan, membantu,menjawab, mempraktekkan, memberi,melaporkan, menyambut, menceritakan,melakukan, membantu.c. PenilaianMemprakarsai, meminta, mengundang,Kenneth D. Moore, Effective Instructional Strategies From Theory to Practice, (London: SagePublications, Inc, 2005)

11(Valuing)3.membagikan, bergabung, mengikuti,mengemukakan,membaca,belajar,bekerja, menerima, melakukan, mendebatDd. i,mengikuti,memodifikasi,menghubungkan, menyatukane. Menentukanciri-ciri nilai(Characterization by a valueorvaluecomplex)Ranahpsikomotora. ungkan,memutuskan, menyajikan, an,memecahkan,mempengaruhi, menunjukkan.b. ongkar,merubah,melompat,merapikan,memainkan, mengikuti, menggunakan,menggerakkanc. GerakanOrdinat(OrdinativeMovement)Bermain, menghubungkan, embungkus,menggerakkan, berenang, memperbaiki,menulisd. GerakanKreativ(CreativeMovement)Menciptakan, menemukan, membangun,menggunakan, memainkan, menunjukkan,melakukan, membuat, menyusunMembawa, mendengar, memberi reaksi,memindahkan,mengerti,berjalan,memanjat, melompat, memegang, berdiri,berlariDengan melihat tabel di atas kita dapat menyimpulkan bahwadalam hasil belajar harus dapat mengembangkan tiga ranah yaitu: ranahkognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini difokuskan padasalah satu ranah dalam teori hasil belajar yaitu pada ranah kognitif.

123. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil BelajarHasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu factor intern yang berasal dari siswa tersebut, dan factor eksternyang berasal dari luar diri siswa tersebut.9Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yangdimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadaphasil belajar yang dicapai siswa. Seperti yang telah dikemukakan olehClark, bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi olehkemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Selain faktorkemampuan siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minatdan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak faktorlainnya. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yanglogis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahantingkahlaku yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanyakebutuhan untuk belajar dan berprestasi.Meskipun demikian, hasil yang dicapai masih juga bergantungdari lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada diluar dirinyayang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasilbelajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalahtinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalammencapai tujuan pengajaran.9NanaSudjana, Dasar-dasar Proses BelajarMengajar,(Bandung:PTSinarBaruAlgensindo, 2000),39-40.

134. Kesulitan BelajarKesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandaidengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai patmengatasi. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalamsuatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentuuntuk mencapai hasil belajar.Menurut Hammil salah satu bentuk kesulitan belajar adalahberhitung. Kesulitan berhitung atau metematika (dyscalculia learning)merupakan suatu gangguan perkembangan kemampuan aritmatika atauketerampilan matematika yang jelas mempengaruhi pencapaian prestasiakademika atau mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak.Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan karena faktorintelegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat jugadisebabkan oleh faktor-faktor non-intelegensi. Dengan demikian IQ yangtinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkandalam dua golongan yaitu berikut ini:a. Faktor intern yang meliputi:1) Faktor psikis (jasmani). Kondisi umum jasmani yang menandaidapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalammengikuti pelajaran.2) Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor yang termasuk aspekpsikologis yang dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil

14belajar siswa antara lain: Intelegensi, Sikap, bakat, minat, danmotivasi.b. Faktor ekstern meliputi:1) Faktor - faktor non sosial seperti sarana dan prasaranasekolah/belajar, letaknya rumah tempat tinggal keluarga, keadaancuaca dan waktu belajar yang digunakan anak.2) Faktor-faktor sosial seperti para guru, sifat para guru, stafadminitrasi dan teman-teman sekelas.10B. Pembelajaran Matematika1. Pengertian Pembelajaran MatematikaPembelajaran merupakan proses membantu siswa- siswi untukmembangun konsep/prinsip dengan kemampuan siswa-siswi sendirimelalui internalisasi sehingga konsep/prinsip tersebut terbentuk.Matematika juga merupakan mata pelajaran yang penting untukdiajarkan di MI karena matematika sangat berguna dalam kehidupansehari-hari peserta didik dan diperlukan sebagai dasar untuk mempelajarimatematika lanjut dan mata pelajaran lain.11Pembelajaran matematika adalah usaha yang dilakukan olehguru kepada siswa –siswi untuk membangun pemahaman terhadapmatematika. Proses pembangunan pemahaman inilah yang lebih pentingdaripada hasil belajar sebab pemahaman akan lebih bermakna kepadamateri yang dipelajari.1210Hammil, et.al, Abu Hamadi dalam Subini, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2004), 126.11Lapis PGMI, Pembelajaran Matematika MI, (Surabaya:Amanah Pustaka, 2009), 6.Lapis PGMI, Pembelajaran, 17.12

152. Materi Bangun RuangBangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunantitik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut.Permukaan bangun itu disebut sisi.13Bangun ruang dikenal istilah sisi, rusuk, dan titik sudut. Sisiadalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang. Rusukadalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang. Titiksudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.Macam - macam bangun ruang yaitu:a. KubusKubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enambuah persegi yang berukuran sama. Sifat-sifat kubus adalah sebagaiberikut:1) Memiliki 6 sisi yang ukuran dan modelnya sama. Sisi-sisi kubustersebut berbentuk persegi (bujursangkar) yang berukuran sama.2) Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama. Rusuk-rusuk kubustersebut mempunyai panjang yang sama.3) Memiliki 8 buah sudut yang sama besar.b. BalokBalok adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh tigapasang (enambuah) persegipanjang dimana setiap pasang persegipanjang saling sejajar (berhadapan) dan berukuran sama. Sifat - sifatbalok adalah sebagai berikut:13Agus Suharjana, Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di didikdanTenagaKependidikanMatematika, 2008), 5.

161) Memiliki 4 sisi berbentu kpersegi panjang.2) Memiliki 2 sisi yang bentuknya sama.3) Memiliki 4 rusuk yang ukurannya samac. TabungBangun ruang tabung mempunyai 3 buah sisi, yaitu sisilengkung, sisi atas, dan sisi bawah. Tabung mempunyai 2 buah rusuk,tetapi tidak mempunyai titik sudut.d. KerucutBangun ruang kerucut mempunyai dua buah sisi, yaitu sisialas dan sisi lengkung. Kerucut hanya mempunyai sebuah rusuk dansebuah titik sudut yang biasa disebut titik puncak.14C. Model Perolehan Konsep (Concept Attainment)1. Pengertian Model Perolehan Konsep (Concept Attainment)Perolehan konsep merupakan suatu pencarian dan pendataan ciriciri untuk membedakan apakah sesuatu termasuk konsep tertentu atautidak.15Perolehan konsep menurut Ausubel (1968), diperoleh dengan duacara, yaitu konsep formasi dan konsep asimilasi. Konsep formasi terutama14Burham Mustaqim dan Ary Astuty, Ayo Belajar Matematika Untuk SD/MI Kelas IV,(Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 207 - 213.15Nana Syaodin Sukmadinata dan Erliana Syaodin, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi,(Bandung:Refika Aditama, 2012), 155.

17merupakan bentuk peroleh konsep sebelum peserta didik masuk sekolah.Konsep formasi dapat disamakan dengan belajar konsep kongkrit menurutGagne (1977). Konsep asimilasi merupakan cara-cara untuk memperolehkonsep selama dan sesudah sekolah.16Menurut Bruner, Goodnow, dan Austin Perolehan konsep(concept attainment) merupakan proses mencari dan mendaftar sifat-sifatyang dapat digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepatdengan contoh-contoh yang tidak tepat dari berbagai kategori. 17Model Perolehan Konsep adalah proses mengidentifikasi danmendefinisikan konsep dengan jalan menemukan atributnya yang palingesensial sesuai dengan pengertian konsep yang dipelajari. Atribut tersebutharus membedakan contoh konsep itu dengan yang bukan contoh konsep.Oleh karena itu model Perolehan Konsep (Concept Attainment Model)adalah model pembelajaran induktif yang dirancang membantu siswasegala umur untuk belajar konsep sekaligus mempraktikkan keterampilanberpikir analitis. 18Bruner mengusulkan teorinya yang disebut free discoverylearning. Menurut teori ini, “proses belajar akan berjalan dengan baik dankreatif, jika guru member kesempatan kepada siswa untuk menemukansuatu aturan (termasuk konsep, teori, definisi, dan sebagainya) melaluicontoh-contoh yang menggambarkan (mewakili) aturan yang menjadi16Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,(bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 112-113.17Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2013), 81.18Muslimin Ibrahim, Seri , 66.

18sumbernya”.19 Dengan kata lain, siswa dibimbing secara induktif untukmemahami suatu kebenaran umum.Jadi Model Pembelajaran Perolehan Konsep adalah modelpembelajaran yang dirancang untuk menata, atau menyusun data sehinggakonsep-konsep penting dapat dipelajari secara tepat dan efisien, dimanamodel ini memiliki pandangan bahwa, para siswa tidak hanya dituntutuntuk mampu membentuk konsep melalui proses pengklasifikasian data,akan tetapi mereka juga harus dapat membentuk susunan konsep dengankemampuannya sendiri.2. Tujuan Model Perolehan Konsep (Concept Attainment)Model Perolehan Konsep (Concept Attainment) bertujuan Untukbelajar konsep sekaligus mempraktikkan keterampilan berpikir analitis(Klausmeier, 1985:Tennyson & Cocchiarella, 1986).203. Langkah-langkah Model Perolehan Konsep (Concept Attainment)Tahap 1 : Penyajian Data dan Identifikasi Konsepa. Guru menyajikan contoh-contoh yang telah dilabelib. Siswa membandingkan sifat-sifat/ciri-ciri pada contoh-contohpositif dan negatifc. Siswa menjelaskan definisi tertentu berdasarkan sifatsifat/ciri-ciri yang paling penting.Tahap 2 : Ujian Pencapaian Konsepa. Siswa mengidentifikasi contoh-contoh tambahan yang tidakdilabeli dengan tanda “Ya” dan “Tidak”1920Hamzah B Uno, OrientasiBarudalamPsikologiPembelajaran, (Jakarta:BumiAksara. 2006), 12.Muslimin Ibrahim, Seri., 66.

19b. Guru menguji hipotesis, menamai konsep, dan menyatakankembali definisi-definisi berdasarkan sifat-sifat/ciri - ciriyang paling esensialc. Siswa membuat contoh-contohTahap 3 : Analisis Strategi Berpikira. Siswa mendeskripsikan pemikiranb. Siswa mendiskusikan peran sifat-sifat dan hipotesishipotesisc. Siswa mendiskusikan jenis dan ragam lajaranpencapaian konsep memberikan tuntutan yang jelas. Kegiatan dimulai dariyang sederhana menuju kegiatan yang lebih kompleks. Tahapantahapankegiatan model pembelajaran pencapaian konsep adalah sebagaiberikut :a.Tahap penyajian dataPada tahap ini, guru menyajikan contoh-contoh bangun ruangyang sudah dilebeli. Peranan siswa dalam tahap ini adalahmembandingkan sifat-sifat/ciri-ciri pada contoh-contoh yang sudahdilebeli “YA” dan “TIDAK” kemudian siswa menjelaskan definisitertentu berdasarkan sifat-sifat/ciri-ciri yang paling penting.b.Tahap pengetesan pencapaian konsepPada tahap ini siswa mengidentifikasi contoh-contohtambahan yang tidak dilabeli dengan tanda “Ya” dan “Tidak”. Guru21Miftahul Huda, Model., 82.

20menguji hipotesis, menamai konsep, dan menyatakan kembalidefinisi-definisi berdasarkan sifat-sifat/ciri - ciri yang paling esensial,kemudian siswa diminta untuk membuat contoh-contoh tentangbangun ruang.c.Tahap analisis strategi berfikirPada tahap ini guru lebih mengarah kepada tesis-hipotesissertamendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.D. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Perolehan Konsep(Concept Attainment)Dalam pendidikan dan pengajaran, proses kegiatan belajar belajarmengajar sangat berpengaruh pada hasil belajar mengajar nantinya, misalnyakegiatan belajar yang kurang maksimal akan melahirkan hasil belajar yangkurang maksimal juga. Sebaliknya kegiatan belajar mengajar yang maksimalakan melahirkan hasil belajar yang maksimal juga, tidak maksimalnya sebuahkegiatan belajar mengajar dapat disebabkan dari guru atau dari lehankonsep(ConceptAttainment), siswa diharapkan mampu membentuk konsep melalui onsepdengankemampuannya sendiri, sehingga pemahaman konsep matematika siswadalam pembelajaran menjadi lebih baik dibandingkan pembelajarankonvensional. Karena model pembelajaran ini dirancang untuk menata atau

21menyusun data, sehingga konsep - konsep penting dapat dipelajari secaratepat dan efisien.Jadi peningkatan yang diperoleh dari aplikasi model perolehankonsep (concept attainment) dalam meningkatkan hasil belajar materi bangunruang adalah sebagai berikut:a. Konsep khusus/tertentub. Hakikat konsepc. Penalaran logis dan berpikir tingkat tinggid. Keterampilan komunikasi. 2222Muslimin Ibrahim, Seri., 66.

BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil belajar Menurut Hamalik memberikan pengertian tentang hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

22 BAB II KAJIAN TEORI Dalam teori ini berisi tentang kajian-kajian yang dijadikan sebagai rujukan langsung penelitian dan penulisan, serta sebagai pisau pembedah masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.