A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Direktori File UPI

3y ago
66 Views
3 Downloads
473.56 KB
17 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lee Brooke
Transcription

A. PENDAHULUAN1. Latar BelakangMatematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembanganteknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukandaya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dankomunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teoribilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasaidan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuatsejak dini.Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulaidari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensitersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yangselalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun sebagailandasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itudimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematikadalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan denganmenggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaranmatematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbukadengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untukmeningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilanmemahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, danmenafsirkan solusinya.Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulaidengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Denganmengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk1

menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran,sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sepertikomputer, alat peraga, atau media lainnya(Depdiknas, 2006).Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuansebagai berikut.1.Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep danmengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,dalam pemecahan masalah2.Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematikadalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan danpernyataan matematika3.Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusiyang diperoleh4.Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lainuntuk memperjelas keadaan atau masalah5.Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitumemiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.2. Ruang LingkupMata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi aspek-aspeksebagai berikut.1.Bilangan2.Aljabar3.Geometri dan Pengukuran4.Statistika dan Peluang2

3. Standar Kelulusan Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs1.Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif,asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifatsifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah2.Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya,persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan danoperasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear danpenyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah3.Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran danpengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut danmembagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teoremaPythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalamsegitiga dan melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya,kesebangunan dan kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannyadalam pemecahan masalah4.Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar,diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, sertamenerapkannya dalam pemecahan masalah5.Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkandalam pemecahan masalah6.Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan7.Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, sertamempunyai kemampuan bekerja sama4. Prinsip Pengembangan KurikulumKurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengahdikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standarkompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuatoleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.3

a.Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentinganpeserta didik dan lingkungannyaKurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memilikiposisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuantersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutanlingkungan.b.Beragam dan terpaduKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristikpeserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpamembedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomidan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalamketerkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.c.Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniKurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat danisi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkansecara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.d. Relevan dengan kebutuhan kehidupanPengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhankehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dandunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilanberpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilanvokasional merupakan keniscayaan.4

e. Menyeluruh dan berkesinambunganSubstansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajiankeilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secaraberkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.f. Belajar sepanjang hayatKurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan danpemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulummencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal daninformal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selaluberkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.g.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerahKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dankepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsadan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus salingmengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalamkerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.5. Prinsip Pelaksanaan KurikulumDalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsipprinsip sebagai berikut.a.Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisipeserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam halini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, sertamemperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamisdan menyenangkan.b.Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a)belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajaruntuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan danberbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi oranglain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui prosespembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.5

c.Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yangbersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahapperkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikanketerpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,keindividuan, kesosialan, dan moral.d.Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidikyang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, denganprinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (dibelakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat danprakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).e.Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi danmultimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkanlingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadiguru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat danlingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,contoh dan teladan).f.Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial danbudaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatanseluruh bahan kajian secara optimal.g.Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenisserta jenjang pendidikan.B. Permasalahan seputar Pembelajaran Matematika SMPPemerintah mulai tahun 1994 mengharuskan anak-anak Indonesiamengikuti wajib belajar selama 9 tahun, sehingga anak- anak Indonesia diharuskanmengecam pendidikan minimal 9 tahun, yaitu mengikuti jenjang Sekolah Dasarselama 6 tahun dan SMP selama 3 tahun. Dengan adanya aturan ini tidak menutupkemungkinan muncul suatu dampak, terutama pada anak-anak di desa dimana orang6

tuanya seorang petani, karena kebiasaan di desa anak mengikuti pendidikan formal,agar mereka bisa membaca dan menulis tanpa menuntut keahlian yang lainnya. Agarsiswa bisa mengikuti pendidikan di tingkat SMP tentu saja membutuhkan tarapberpikir yang lebih tinggi dibading sewaktu di tingkat Sekolah DasarSiswa yang berada pada tingkat SMP sudah berada pada tingkat berpikirabstrak, hal ini sejalan dengan Piaget (Oakley,2004:25), yang menyatakan bahwausia anak 12 – 16 tahun berada pada tahap operasional formal, pada tahap ini anaksudah berpikir abstrak.Aspek mata pelajaran matematika yang diajarkan di tingkat SMP meliputiBilangan, Aljabar, Geometri dan Pengukuran, Statistika dan Peluang.Aspek yangdinaggap abstrak dan termasuk sulit dipahami siswa adalah aspek aljabar.Pada beberapa negara, siswa mulai mempelajari aljabar setelah 6 tahunbelajar aritmetika, geometri, dan mungkin beberapa penanganan data, di sekolahdasar. Pada langkah itu, instruksi pergeseran dari bekerja dengan angka, sifat-sifatnyaserta operasi hitung mereka ke pengantar dari simbol-simbol secara umum, sifatsifatnya dan penyelesaian persaman, sehingga siswa di tingkat SMP terutama kelas 7taraf berpikir siswa merupakan mass-masa transisi dari berpikir kongkrit ke abstrak.Hal ini berdasarkan hasil penelitian oleh beberapa peneliti diantaranya oleh MichalTabach, et al, (2008) di The Weizmann Institute of Science. Ia dan tionAmongDifferentSymbolicGeneralizations by Algebra Beginners in a Computer Intensive Environment”,penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi, menganalisa dan menguraikanproses pembelajaran untuk siswa pemula belajar aljabar dengan menggunakan desainpembelajaran yang khusus yaitu Computer Intensive Environment (CIE). Penelitianlainnya dilakukan oleh Elsa Masilani dan Filippo Sahnolo(2009:53) yang berjudul“From Arithmetical Thought to Algebraic thought : The Role of the Variabel”, yangmeneliti tentang sampai sejauh mana taraf berpikir siswa sekolah kelas 7. Penelitianberikutnya yang berjudul “The Transition From Arithmetic To Algebra : To Reason,Explain, Argue, Generalize and Justify” yang dilakukan oleh Trygve Breiteig &Barbro Grevholm(2006:225), peneliti menyelidiki apakah siswa dapat menyelesaikan7

soal yang diberikan, menjelaskan penyelesaian dan membenarkan mengapa masalahumum selalu dapat dipecahkan. Ketiga penelitian yang berjudul “Algebrification OfArithmetic : Developing Algebraic structure Sense In The Context Of Arithmetic”oleh Dora Livneh and Liora Linchevski (2007:217), peneliti menyelidiki apakahintervensi langsung dalam konteks numerik tertentu yang akan membawa siswa kepemahaman aljabar yang lebih baik.Penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti pada umumnyamemberikan hasil bahwa siswa pada tingkat Sekolah Menengah Pertama tarafberpikirkan masih belum semuanya berpikir abstrak masih taraf transisi dari berpikirkongkrit ke taraf berpikir abstrak, hal ini menjadi kendala bagi guru untuk memberipembelajaran yang bersifat abstrak. Untuk mengatasi kendala tersebut guru sebelummengajar harus sudah menyiapkan suatu strategi agar pembelajarannya bermakna.Berdasarkan uraikan di atas dan hasil-hasil yang diperoleh para peneliti, makadalam makalah ini akan dibahas bagaimana pola pikir siswa apabila diberikan suatupermasalahan non rutin yang berkaitan dengan aljabar. Permasalahan ini penting kitabahas, karena pada masa-masa SMP siswa masih belum bisa berpikir abstrak denganseutuhnya dan guru bisa lebih dini membuat suatu strategi pembelajarannya danuntuk mengetahui strategi apa yang digunakan siswa dalam menyelesaikanpermasalah dalam makalah ini yang akan dibahas tentang materi Aljabar di SMP,karena materi ini termasuk materi yang bersifat abstrak.Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka penulis mengawalinya denganmemberikan dua permasalahan dan diujicobakan pada siswa kelas 7 sebanyak 10orang dan hasil jawaban siswa dianalisis.8

Berikut ini permasalahan yang diberikan pada siswa:Masalah Pertama :Terdapat tiga kelompok segiempat sbb. :Segiempat kelompok A :Tahun ke-1:Segiempat kelompok B:Tahun ke-1: Tahun ke-2: Tahun ke 3Sampai Tahunke-10Tahun ke-2:Tahun ke-3: ::Sampai tahun ke-10Segiempat kelompok CTahun ke-1Tahun ke-2:Tahun ke-3 : sampai tahun ke-10:Perhatikan gambar ketiga kelompok segiempat di atas!Berikut ini adalah aturan perubahan ukuran kelompok segiempat di atas: Lebar segiempat kelompok A setiap akhir tahun bertambah 1 satuan,sedangkan panjangnya bertambah 3 satuan. Lebar segiempat kelompok B setiap akhir tahun bertambah 1 satuan,sedangkan panjangnya tetap 10 satuan.9

Lebar segiempat kelompok C setiap akhir tahun bertambah 1 satuan,sedangkan panjangnya bertambah 2 kali lebarPertanyaan :Pada tahun ke berapa dari 10 tahun pertama luas daerah segiempat dari kelompokyang satu lebih besar dari segiempat kelompok lainnya? Uraikan cara mencarijawaban tersebut ?Masalah Kedua:Pernyataan berikut menyatakan sejumah uang dlm celengan dari anak yang berbeda(x menyatakan jumlah minggu)Dina7xYoni300Karin10xRubin60 3xMahmud30 5xEli-20 4xDanny300-5xMoti-70 7xContoh :pada awal tahun Eli mengambil, dan setiap akhir minggu ia menyimpan Rp. 4000 kecelengannya. Anak-anak memutuskan bahwa agar dapat membayar sebuah walkiTalki seharga Rp.400.000 mereka akan menabung secara perpasangan.1.Temukan pernyataan sesingkat mungkin untuk menggambarkan jumlah uang didalam tabungan bersama dari pasangan berikutDina dan Karim .Mahmud dan Dann Dina dan Mahmud .Mahmud dan Yoni Dina dan Danny . Mahmud dan Rubin Dina dan Yoni Mahmud dan Eli 2.Dina dan Rubin .Mahmud dan Moti Dina dan Eli .Danny dan Rubin Dina dan Moti .Danny dan Eli Pasangan mana yang pertama kali akan mencapai tabungan sebesar Rp.400.000yg akan digunakan untuk membeli Walki-Talki.10

C. PembahasanUntuk mengetahui sampai sejauh mana taraf berfikir siswa SMP, maka hasil jawabansiswa penulis analisis. Berikut ini hasil-hasil jawaban siswa:Siswa A:Siswa B:11

Siswa C:Siswa D:12

Siswa E:13

Analisa Jawaban siswaSoal ini diuji cobakan ke siswa SMP kelas 2 sebanyak 10 orang dan dari jawabansiswa dapat dikelompok menjadi 3 kelompok dengan bentuk jawaban yang diberikan.Soal 1:Siswa A:Dalam menjawab soal ini siswa langsung mensubtitusikan untuk nilai x mulai x 1sampai dengan x 10, ia tidak menuliskan ukuran dalam bentuk notasi aljabar untuktiap-tiap bentuk segi empat, dalam hal ini kemungkinan siswa tidak pahambagaimana menuliskan kalimat matematikanya, ia masih berpikir kongkrit, tetapidengan jawaban seperti ini siswa sudah bisa menyimpulkan/ menjawab pertanyaan.Siswa B:Jawaban dari siswa ini sudah nampak bahwa siswa sudah mulai berpikir abstrakdengan menuliskan kalimat matematika untuk masing-masing segi empat sesuaidengan ukuran yang diharapkan, tetapi untuk menyimpulkan pada tahun berapa segiempat yang satu lebih besar dibanding segi empat yang lain belum sempurnajawabannya, ia baru menyimpulkan hanya dengan melihat rumus luas segi empatpada tahun terakhir saja.Siswa C:Penjelasan jawaban dari siswa ini masih salah terutama dalam hal mengoperasikanbentuk aljabar, yaitu untuk menyatakan luas dari segi empat kelompok A dan segiempat kelompok B, tetapi rumus luas untuk segi empat kelompok C ia langsungmenuliskan ukuran segi empat. Sehingga dapat disimpulkan untuk siswa ini masihbelum memahami bagaimana mengoperasikan bentuk aljabar serta belum dapatdengan sempurna menyimpulkan hasil dari jawaban tersebut.14

Siswa D:Jawaban dari siswa ini belum lengkap dan belum sampai pada kesimpulan dari yangdiharapkan dalam soal ini, ada kemungkinan siswa belum paham denganpermasalahan ini atau siswa memang belum terbiasa dengan permasalahan seperti ini.Soal 2:Siswa A:Langkah dalam menyelesaikan soal sudah benar yaitu siswa bisa mengoperasikanbentuk aljabar, tetapi siswa belum menjawab pertanyaan soal, sehingga bisadisimpulkan siswa belum paham benar dengan pertanyaan dari soal iniSiswa B:Siswa ini menganggap bahwa anak-anak harus nabung selama 51 minggu, ini tidaksesuai dengan yang diharapkan oleh soal, berarti siswa tersebut belum memahamibenar komponen apa saja yang diketahui dan siswa belum paham strategi apa yangharus digunakan agar efektif dan efisien.Siswa C:Jawaban siswa ini pada dasarnya sama dengan siswa B, hanya disini menganggapbahwa anak-anak harus menabung selama 52 minggu ini, tidak sesuai dengan yangdiharapkan oleh soal, berarti siswa tersebut belum memahami benar komponen apasaja yang diketahui dan siswa belum paham strategi apa yang harus digunakan agarefektif dan efisien. Kesimpulan yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan pertanyaan.Siswa D:Jawaban siswa ini sudah sesuai dengan yang diharapkan soal, hanya dalam halmenyimpulkan belum sempurna, yaitu belum menyimpulkan dari permasalahan yangsebenarnya. Siswa ini sudah dapat berfikir menuju ke berfikir abstrak.15

C. Kesimpulan:Untuk permasalahan yang pertama dari ke 10 siswa hanya 3 orang yangmenjawab benar, tetapi cara yang dilakukannya masih belum mencerminkan bahwataraf berfikir sisiwanya belum mencapai taraf berpikir abstrak, begitu juga untukmasalah yang kedua hanya 4 orang yang menjawab mendekati yang diinginkan olehsoal, tetapi taraf berfikir abstraknya sudah dimiliki sisiwa walaupun masih harusdisempurnakan. Hal ini mungkin saja terjadi dikarenakan dalam pembela

Bilangan, Aljabar, Geometri dan Pengukuran, Statistika dan Peluang.Aspek yang dinaggap abstrak dan termasuk sulit dipahami siswa adalah aspek aljabar. Pada beberapa negara, siswa mulai mempelajari aljabar setelah 6 tahun belajar aritmetika, geometri, dan mungkin beberapa penanganan data, di sekolah dasar.

Related Documents:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Latar belakang yang menjadikan terwujudnya Implementasi Konsep International Style pada Hotel Bintang Empat di Kawasan Sudirman Bandung, dibagi dalam dua perihal. Perihal pertama yaitu, latar belakang lokasi dan latar belakang perencanaan proyek. Perihal – perihal tersebut akan dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

REKONSILIASI EKSTERNAL DATA SISTEM AKUNTANSI INSTANSI SATUAN KERJA Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masa reformasi menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan pemerintah yang harus dilaksanakan dengan prinsip pemerintahan yang baik, terbuka dan akuntanbel sesuai dengan lingkungan .

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sudah menjadi kodrat, bahwa manusia dalam hidupnya tidak dapat terlepas dari sesamanya. Manusia dalam hidupnya membutuhkan orang lain dalam berbagai aktivitasnya, kondisi manusia demikian ini mendorong manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain. Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno dalam ajarannya mengatakan, bahwa manusia adalah zoon .

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dewasa ini, mengingat makin banyaknya variasi penyakit, perubahan iklim yang ekstrim, serta kondisi lingkungan yang telah banyak terkontaminasi. Mengingat pergerakan masyarakat modern khususnya di kota besar seperti

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah rangkaian unit proses sebuah industri biokimia, seringkali terjadi proses–proses yang menyebabkan munculnya perubahan temperatur. Penyabab hal tersebut di antaranya pemberian energi panas dari luar akibat proses pemanasan dan energi panas yang dilepaskan sebagai hasil dari proses biokimia

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Depdiknas. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar,