PERTEMUAN 04 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DALAM LINGKUNGAN .

3y ago
57 Views
2 Downloads
618.02 KB
58 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTANPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DALAMLINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJURowland Bismark Fernando PasaribuUNIVERSITAS GUNADARMAPERTEMUAN IVEMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DALAMLINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU.1. SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU2. SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) dan Activity Based Cost System3. ANALISIS MANUFACTURING CYCLE EFFECTIVENESSDALAM MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITIES(MCE)4. PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGANDAN STRATEGI TERHADAP INOVASI PERUSAHAAN5. PENGANGGARAN FLEKSIBEL BERDASARKAN AKTIVITASPERTEMUAN 04 1

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTUSistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistemmanajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaanJepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang dimintasejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untukaktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itudibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkanmeniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stocking cost.Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenapsumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakaisebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas danmengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yangberkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengankomponen-komponen lainnyaJus In Time (JIT) adalah filofosi manufakturing untuk menghilangkan pemborosanwaktu dalam total prosesnya mulai dari proses pembelian sampai proses distribusi.Fujio Cho dari Toyota mendefinisikan pemborosan (waste) sebagai: Segala sesuatuyang berlebih, di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat,dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk.Kemudian diperoleh rumusan yang lebih sederhana pengertian pemborosan: Kalausesuatu tidak memberi nilai tambah itulah pemborosan7 (tujuh) jenis pemborosan disebabkan karena :1.2.3.4.5.6.7.Over produksiWaktu menungguTransportasiPemrosesanTingkat persediaan barangGerakCacat produksiB. Konsep Dasar Just In TimeKonsep dasar JIT adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu metode untukmenyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahanpermintaan, dengan cara membuat semua proses dapat menghasilkan produk yangdiperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengankebutuhanDalam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas dipenuhi denganmengeluarkan berbagai jadwal produksi pada semua proses, baik itu pada prosesmanufaktur suku cadang maupun pada lini rakit akhir. Proses manufaktur sukucadang menghasilkan suku cadang yang sesuai dengan jadwal, dengan menggunakanPERTEMUAN 04 2

sistem dorong, artinya proses sebelumnya memasok suku cadang pada prosesberikutnyaTerdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In Time(JIT): Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanyapada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yangtidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerjasesuai dengan fluktuasi permintaan. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawanGuna mencapai empat konsep ini maka diterapkan sistem dan metode sebagai berikut: Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time (JIT). Metode pelancaran produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahanpermintaan. Penyingkatan waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi. Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yangfleksibel. Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil dan sistem saran untuk meningkatkanmoril tenaga kerja. Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu keseluruh bagian perusahaanC. Elemen-elemen Just In Time1)2)3)4)5)6)7)8)Pengurangan waktu set upAliran produksi lancar (layout)Produksi tanpa kerusakan mesinProduksi tanpa cacatPeranan operatorHubungan yang harmonis dengan pemasokPenjadwalan produksi stabil dan terkendaliSistem KanbanBerikut adalah penjelasan tiap-tiap elemen JIT tersebut:1. Pengurangan Waktu set up dan ukuran lota)Pemilahan kegiatan set upKegiatan set up bisa dipilah menjadi:1) Kegiatan eksternal set up: persiapan cetakan & alat bantu, pemindahancetakan, dan lain-lain.2) Kegiatan internal set up: bongkar pasang pada mesin, penyetelan mesin, danlain-lain.b. Langkah mengurangi waktu set up:PERTEMUAN 04 3

Memisahkan pekerjaan set up yang harus diselesaikan selagi mesin berhenti(internal set up) terhadap pekerjaan yang dapat dikerjakan selagi mesinberoperasi (eksternal set up). Mengurangi internal set up dengan mengerjakan lebih banyak eksternal set up,contohnya: persiapan cetakan, pemindahan cetakan, peralatan, dan lain-lain. Mengurangi internal set up dengan mengurangi kegiatan penyesuaian(adjustment), menyederhanakan alat bantu dan kegiatan bongkar pasang,menambah personil pembantu, dan lain-lain. Mengurangi total waktu untuk seluruh pekerjaan set up, baik internal maupuneksternal.Contoh:Jika set up mesin lamanya 1 jam (60 menit), bisa disingkat menjadi 6 menit.Andaikata lot yang harus dibuat banyaknya 3000 buah yang setiap unitnyamemakan waktu 1 menit, maka waktu produksinya 1 jam (3000 x 1 menit) 3060 menit 51 jam.Setelah waktu set up dikurangi menjadi 6 menit, maka waktu produksinya menjadi 6 menit (3000 x 1 menit) 3006 menit.Namun, dengan waktu yang sama (3060 menit) dapat dibuat lot sebanyak 300buah dari berbagai jenis, yang diulang sebanyak 10 kali, yaitu: {6 menit (300 x 1menit)} x 10 3060 menit 51 jam. Hal ini berarti sistem produksi lebih tanggapterhadap perubahan.2. Aliran produksi lancar (layout) Pemborosan yang berkaitan dengan process LayoutPada layout proses ditemukan berbagai pemborosan, yaitu:Kesulitan koordinasi dan jadwal produksiPemborosan transportasi dan material handlingAkumulasi persediaan dalam prosesPenanganan material berganda bahkan beberapa kaliLead time produksi yang sangat panjangKesulitan mengenali penyebab cacat produksiArus material dan prosedur kerja sulit dibakukanSulitnya perbaikan kerja karena tidak ada standardisasic. Aliran Produksi Proses layout. Waktu simpan komponen lama, tingkat persediaan tinggi, danprioritas kerja sulit ditentukan. Ketidakseimbangan jalur. Jika proses tidak terkoordinir maka komponen akanterakumulasi sebagai persediaan, dan pengaturan kerja akan sulit dilakukan. Set up atau penggantian alat yang makan waktu. Persediaan komponen akanmenumpuk, sementara proses berikutnya akan tertunda. Kerusakan dan gangguan mesin. Jalur akan berhenti dan akan terjadipenumpukan barang dalam proses. Masalah kualitas. Kalau cacat produksi ditemukan, maka proses selanjutnyaakan berhenti dan persediaan akan menumpuk. Absensi. Jika seorang operator ada yang berhalangan kerja dan penggantinyasulit ditemukan, maka jalur produksi akan terhenti.PERTEMUAN 04 4

3. Produksi tanpa kerusakan mesina. Preventive Maintenance1) Pendekatan untuk mencegah kerusakan dan gangguan mesin.2) Faktor penyebab gangguan mesin.3) Gangguan mesin dan penanggulangannya.b. Total Productive Maintenance Belajar bagaimana melakukan pemeliharaan rutin mesin, misalnya:pelumasan, pengencangan baut, dan sebagainya. Guna mencegah penurunandaya kerja mesin. Melaksanakan petunjuk penggunaan mesin secara wajar. Mengembangkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap tanda-tanda awalpenurunan kemampuan mesin, dengan melakukan perawatan yang mudah,pembersihan, penyetelan, dan lain-lain. Sementara karyawan bagian pemeliharaan, bisa melakukan antara lain:1) Membantu operator produksi mempelajari kegiatan perawatan yang dapatdilakukan sendiri.2) Memperbaiki penurunan kemampuan peralatan melalui inspeksi berkala,bongkar pasang, dan penyesuaian atau penyetelan kembali.3) Menentukan kelemahan dalam rancang bangun mesin, merencanakan danmelakukan tindakan perbaikan, menentukan kondisi wajar operasi mesin.4) Membantu operator menaikan kemampuan perawatan, dan lain-lain.1. Pengertian Just In Time (JIT)Sistem produksi tepat waktu (JIT) adalah sistem produksi yang bertujuan untukmenghasilkan unit yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan dalam waktu yangdiperlukan.Ide dasar sistem produksi tepat waktu (JIT) adalah menghasilkan sejumlah barangyang diperlukan saat diminta dengan menghilangkan segala macam pemborosansehingga diperoleh biaya produksi yang rendah.Sistem produksi tepat waktu (JIT) bukanlah ilmu yang memerlukan analisis kuantitatifmaupun kualitatif yang begitu rumit, lebih tepatnya JIT bisa dikatakan sebagai metodependekatan, filosofi kerja, konsep ataupun strategi manajemen yang dimaksud dantujuannya adalah mencapai performansi yang tinggi dalam proses manufacturing. JITadalah filosofi manufakturing untuk menghilangkan pemborosan dalam totalprosesnya mulai dari proses pembelian sampai distribusi.2. Konsep Dasar Just In TimeKonsep dasar JIT dalam proses produksi atau sistem manufaktur fabrikasi padaprinsipnya pabrik hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta, sejumlah yangdiperlukan, pada saat yang dibutuhkan. Sasaran utama dalam JIT adalah membuatkelancaran produksi sehingga tidak mengganggu jalannya aliran bahan dari pemasoksampai pelanggan terakhir dengan tepat.Terdapat empar konsep dasar dalam melaksanakan JIT, yaitu:PERTEMUAN 04 5

1. Produksi JIT adalah memproduksi apa yang dbutuhkan, hanya pada saatdibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.2. Autonomasi, merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidakmemungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.3. Tenaga kerja yang fleksibel, pekerja dengan fungsi ganda.4. Pemikiran kreatif, yang berarti memperhatikan saran para pekerja.Guna mencapai empat konsep dasar ini maka diterapkan sistem dan metode sebagaiberikut: Sistem kanban untuk mempertahankan produksi JIT. Metode pelancaran produksi, untuk menyesuaikan diri dengan perubahanpermintaan. Perpendekan waktu penyiapan, untuk mengurangi waktu pesanan produksi. Tata ruang mesin dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yangfleksibel. Aktivitas perbaikan melalui kelompok kecil dan sistem saran untuk meningkatkanmoril tenaga kerja. Sistem pengendalian visual untuk mencapai konsep autonomasi. Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu keseluruh bagian perusahaan.Just in Time dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation tahun 1973. Tujuanutamanya adalah pengurangan biaya atau perbaikan produktivitas denganmenghilangkan berbagai pemborosan. Pengembangan yang sangat penting dalamperencanaan dan pengendalian operasional saat ini adalah JIT manufacturing yangkadang disebut sebagai”produk tanpa persedian”. JIT bukan hanya sekedar sebuahmetode yang bertujuan untuk mengurangi persediaan. JIT juga memperhatikankeseluruhan system produksi sehingga komponen yang bebas dari cacat dapatdisediakan untuk tingkat produksi selanjutnya tepat ketika mereka dibutuhkan – tidakterlambat dan tidak terlalu cepat.Hal yang harus diperhatikan dalam penerapan JIT1. Aliran Material yang lancar – Sederhanakan pola aliran material. Untuk itudibutuhkan pengaturan total pada lini produksi. Ini juga membutuhkan akseslangsung dengan dan dari bagian penerimaan dan pengiriman. Tujuannya adalahuntuk mendapatkan aliran material yang tidak terputus dari bagian penerimaan dankemudian antar tiap tingkat produksi yang saling berhubungan secara langsung,samapi pada bagian pengiriman. Apapun yang menghalangi aliran yang merupakantarget yang haru diselidiki dan dieliminasi.2. Pengurangan waktu set-up – Sesuai dengan JIT, terdapat beberapa bagian produksidiskret yang memilki waktu set-up mesin yang kadang-kadang membutuhkan waktubeberapa jam. Hal ini tidak dapat ditoleransi dalam sistem JIT. Pengurangan waktusetup yang dramatis telah dapat dicapai oleh berbagai perusahaan, kadang dari 4-7jam menjadi 3-7 menit. Ini membuat ukuran batch dapat dikurangi menjadi jumlahyang sangta kecil, yang mengijinkan perusahaan menjadi sangat fleksibel danresponsif dalam menghadapi perubahan permintaan konsumen.3. Pengurangan lead time vendor – Sebagai pengganti dari pengiriman yang sangatbesar dari komponen-komponen yang harus dibeli setiap 2/3 bulan, dengan sistem JITPERTEMUAN 04 6

kita ingin menerima komponen tepat pada saat operasi produksi membutuhkan.Untuk itu perusahaan kadang-kadang harus membuat kontrak jangka panjang denganvendor untuk mendapatkan kondisi seperti ini.4. Komponen zero defect – Sistem JIT tidak dapat mentolelir komponen yang cacat,baik itu yang diproduksi maupun yang dibeli. Untuk komponen yang diproduksi,teknis kontrol statistik harus digunakan untuk menjamin bahwa semua proses sedangmemproses komponen dalam toleransi setiap waktu. Untuk komponen yang dibeli,vendor diminta untuk menjamin bahwa semua produk yang mereka sediakan telahdiproduksi dalam sistem produksi yang diawasi secara satistik. Perusahaan kan selalumemiliki program sertifikasi vendor untuk menjamin terlaksananya hal ini.5. Kontrol lantai produksi yang disiplin – Dalam system pengawasan lantai produksitradisional, penekanan diberikan pada utilitas mesin, waktu produksi yang panjangyang dapat mengurangi biaya set up dan juga pengurangan waktu pekerja. Untuk itu,order produksi dikeluarkan dengan memperhatikan factor-faktor ini. Dalam JIT,perhitungan performansi tradisional ini sangat jauh dari keinginan untuk membentukpersediaan yang rendah dan menghilangkan halhal yang menghalangi operasi yangresponsif. Hal ini membuat waktu awal pelepasan order yang tepat harus dilakukansetiap saat. Ini juga berarti, kadangkadang mesin dan operator mesin dapat sajamenganggur. Banyak manajer produksi yang telah menghabiskan sebagian besarwaktunya untuk menjaga agar mesin dan tenaga kerja tetap sibuk, mendapat kesulitanmembuat penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan agar berhasil menggunakanoperasi JIT. Perusahaan yang telah berhasil mengimplementasikan filosofi JIT akanmendapatkan manfaat yang besar.Prinsip-prinsip JIT1.2.3.4.5.6.7.Simplification, merupakan salah satu tools just in time dalam penyederhanaanproses yang ada.Cleanliness and Organization, merupakan aturan dalam organisasi danperusahaanVisibility, membuat agar kesalahan terlihat.Cycle time, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk.Agility, kekuatan dalam pembuatan produkVariability Reduction, kemampuan mengurangi hal-hal yang tidak diperlukan.Measurement, pengertian akan proses keseluruhan.KONSEPTUAL JUST-IN-TIME ( JIT )1. Pengertian JITDalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan padaaktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatuorganisasi.JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus dieliminasi.Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidakperlu,misalnya persediaan sedapat mungkin nol.PERTEMUAN 04 7

2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi.Sehinggaproduk rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biayauntuk pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat.3. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (ContinuousImprovement)dalam meningkatkan efisiensi kegiatan.4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahamanterhadap aktivitas yang bernilai tambah.JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti misalnyapembelian, produksi, distribusi, administrasi dan sebagainya.A. Pembelian JITPembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikianrupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan ataupenggunaan.Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitaspembelian dengan cara:1. Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumbersumber yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya.2. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.3. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.4. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah.5. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biayadan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.2. Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya.3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyakbiaya tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga belisecara individual5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.B. Produksi JITProduksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepatwaktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksiberikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation(stasiun kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).2. Mengurangi atau meniadakan “Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsepwaktu tunggu nol).3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biayasetup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation).4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitasproduksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.PERTEMUAN 04 8

Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalambidang:1.2.3.4.5.6.7.Lead time (waktu tunggu) pemanufakturanPersediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesaiWaktu perpindahanTenaga kerja langsung dan tidak langsungRuangan pabrikBiaya mutuPembelian bahanPenerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya danmanajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan2. Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitastidak langsung3. Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biayatenaga kerja dan overhead pabrik secara individual4. Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam“work tickets”2. Pemanufakturan JIT dan Penentuan Biaya ProdukPemanufakturan JIT menggunakan pendekatan yang lebih memusat daripada yangditemui dalam pemanufakturan tradisional. Penggunaan sistem pemanufakturan JITmempunyai dampak pada:a)b)c)d)e)Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya.Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk.Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa)Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung.Mempengaruhi sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.Dasar-dasar pemanufakturan JIT dan perbedaannya dengan pemanufakturantradisional:2.1. JIT Dibandingkan dengan Pemanufakturan Tradisional.Pemanufakturan JIT adalah sistem tarikan permintaan (Demand-Pull). Tujuanpemanufakturan JIT adalah memproduksi produk hanya jika produk tersebutdibutuhkan dan hanya sebesar jumlah permintaan pembeli (pelanggan). Beberapaperbedaan pemanufakturan JIT dengan Tradisional meliputi:a. Persediaan Rendahb. Sel-sel Pemanufakturan dan Tenaga Kerja Interdisiplinerc. Filosofi TQC (Total Quality Control)2.2. JIT dan Ketertelusuran Biaya OverheadDalam lingkungan JIT, beberapa aktivitas overhead yang tadinya digunakan bersamauntuk lebih dari satu lini produk sekarang dapat ditelusuri secara langsung ke satuproduk tunggal. Manufaktur yang berben

prosesnya mulai dari proses pembelian sampai distribusi. 2. Konsep Dasar Just In Time Konsep dasar JIT dalam proses produksi atau sistem manufaktur fabrikasi pada prinsipnya pabrik hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta, sejumlah yang diperlukan, pada saat yang dibutuhkan. Sasaran utama dalam JIT adalah membuat

Related Documents:

Peramalan penjualan Perencanaan Penjualan Pengembangan Pasar Proses Pengendalian Pemeliharaan Pengendalian C I M Jaringan informasi rekayasa teknik Jaminan Kualitas Koordinasi Pemasaran Pengendalian dan Perencanaan Produksi Aktifitas Sumber Daya / Keteknikan Pengendalian Keuangan dan Anggaran Gambar 1. Pengendalian dan Perencanaan Produksi .

BAB II : KONSEP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang dan perkembangan sistem pengendalian, pengertian sistem pengendalian manajemen, konsep dasar pengendalian, jenis-jenis pengendalian, dan keterbatasan suatu sistem pengendalian manajemen, serta soal latihan.

3. Pertemuan ke-3 dan ke-4 Pada pertemuan ini peserta didik melakukan prakrik pembuatan kable utp dan pemanfaatannya secara optimal. 4. Pertemuan ke -5 Pada pertemuan ini di lakukan pelatihan dalam memasarkan kabel UTP kepada konsumen. 5. Pertemuan ke-6 Pertemuan ini

Pertemuan 6 diberikan tugas untuk presentasi kelompok Pertemuan 7 diadakan QUIZ / review materi Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil dari pertemuan 1-6 Pertemuan 9-12 dilakukan seperti biasanya dimana dosen menyampaikan materi kepada mahasiswa. Pertemuan 13-14 diadakan presentas

Integrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan i. ii Perencanaan Desa Terpadu PERENCANAAN D E S A T E R P A D U. Perencanaan Desa Terpadu iii. . Partisipasi dalam Perencanaan Desa Perencanaan Desa dalam Kerangka Pembangunan Kabupaten Peran Pemangku Kepentingan 32 34 34 36 37 38 42 44

Evolusi Pengendalian Kualitas ( Feigenbaum , 1988 ) Tahun Perioda 1900 Pengendalian Kualitas oleh operator 1900-1920 Pengendalian Kualitas oleh mandor 1920-1940 Pengendalian Kualitas dengan inspeksi 1940-1960 Pengendalian Kualitas dengan statistik 1960 -1970 Pengendalian kualitas total (TQC) 1970-1980 TQ

Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier Perencanaan dan Pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

dalam proses perencanaan kawasan, maka dilakukan fasilitasi dalam bentuk pertemuan Forum Perencanaan Kawasan yang dilakukan pada setiap tingkatan pengelolaan, yaitu: (a) Forum Perencanaan Desa Forum Perencanaan Desa merupakan kegiatan pertemuan yang dilakukan di tingkat desa yang diselenggarakan oleh kepala desa dengan dibantu oleh KK,