PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANA MELALUI .

3y ago
84 Views
6 Downloads
4.34 MB
86 Pages
Last View : 30d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Amalia Wilborn
Transcription

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MITIGASIBENCANA MELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANADAERAH (BPBD) KOTA BANDAR LAMPUNG DI KELURAHANKOTA KARANG KECAMATAN TELUK BETUNG TIMURKOTA BANDAR LAMPUNGSKRIPSIDiajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiOlehAdi SuciptoNPM. 1441020076Jurusan : Pengembangan Masyarakat IslamFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG1440 H/2019 M

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANAMELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)KOTA BANDAR LAMPUNG DI KELURAHAN KOTA KARANGKECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNGSKRIPSIDiajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syaratguna memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu DakwahOlehADI SUCIPTONPM. 1441020076Jurusan: Pengembangan Masyarakat IslamPembimbing I : Dr. H. M. Saifuddin, M.PdPembimbing II : Faizal, S.Ag., M.AgFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERIRADEN INTAN LAMPUNG1440 H / 2019 Mi

ABSTRAKPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANAMELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)KOTA BANDAR LAMPUNG DI KELURAHAN KOTA KARANGKECAMAAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNGOlehADI SUCIPTOPemberdayaan yaitu usaha untuk meningkatkankesejahteraanmasyarakat melalui pendekatan pengembangan masyarakat yangdilakukan dalam proses memberdayakan. Mitigasi bencana adalahserangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melaluipembangunan fisik, sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran, danpeningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana.Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan, penulis melihat banyakmasyarakat yang mendirikan rumah di dekat sungai khususnya masyarakatdi Kelurahan Kota Karang. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaranmasyarakat tentang bencana rendah. Jika hal ini terus dibiarkan tanpa adapenyelesaiannya maka akan berdampak pada kehidupan masyarakat.Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pemberdayaan Masyarakatdalam Mitigasi Bencana melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kota Bandar Lampung Di Kelurahan Kota Karang KecamatanTeluk Betung Timur Kota Bandar Lampung. Metode penelitian inimenggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapaunpengumpulan data didapat dari hasil observasi untuk melihat faktalapangan, wawancara dan juga dokumentasi. Untuk menentukan populasidan sampel, penulis menggunakan teknik purposive sampling.Berdasarkan data yang didapat bentuk pemberdayaan masyarakatdalam mitigasi bencana yaitu melalui penyadaran dalam bentuk sosialisasi,penguatan yaitu simulasi bencana, dan pendayaan yang berupa desatangguh bencana (destana) guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuantentang kebencanaan masyarakat setempat.Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Mitigasi Bencanaii

MOTTOِ م ا أَص ٍ َ ض وََل ِِف أَنْ فُ ِس ُك م إِ اَل ِِف كِ ت ٍِ ِ اب ِم ْن قَ بْ ِل أَ ْن َ َ ََْ ِ اب م ْن مُ ص يبَة ِف ْاْل َْر ِِ َِ َه ا ۚ إِ ان ذََٰ ل َ نَ بْ َرأ ك عَ لَى ال لاه يَس ير “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendirimelainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid (57) : 22)v

PERSEMBAHANSkripsi ini peneliti persembahkan kepada :1. Ayahanda Sukijan (Alm.)danIbunda Suci tercinta yang telah melindungi,mengasuh, menyayangi dan mendidik saya sejak dari kandungan hinggadewasa. Senantiasa mendo’akan dan sangat mengharapkan keberhasilan saya.Berkat do’a restu keduanya sehingga peneliti dapat menyelesaikan kuliah ini.Semoga semua ini merupakan hadiah untuk kedua orang tuasaya.2. Kakakku yang selalu memberikan motivasi dan semangat, Nanik dan Yayuk,yang selalu mendo’akan dan memberikan semangat serta motivasi bagikeberhasilan saya selama studi.3. Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepadapenulis.4. Dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan waktudalam penulisan skripsi ini.5. Kepada teman-teman seperjuangan Pengembangan Masyarakat Islamangkatan 2014, yang selalu memberikan nasehat dan semangat yang selalumengingatkan dan membantu saya selama pembuatan skripsi ini.6. Kepada teman-teman kosan yang selalu mengerti dan member semangat7. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung.vi

RIWAYAT HIDUPAdi Sucipto dilahirkan di Tirta Kencana Kecamatan Tulang Bawang TengahKabupaten Tulang Bawang Barat pada tanggal 28 Agustus 1995. Peneliti adalahanak ketiga dari 3 bersaudara. Terlahir dari pasangan yang harmonis dan selalubahagia yaitu Bapak Sukijan dan Ibu Suci.Pendidikan dimulai dari SDN 04 Tirta Kencana dan selesai pada tahun 2008,kemudian melanjutkan ke SMP N 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Baratselesai tahun 2011, kemudian melanjutkan ke SMA N 1 Tumijajar Kabupaten TulangBawang Barat dan selesai pada tahun 2014. Melanjutkan pendidikan tingkatperguruan tinggi di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden IntanLampung dimulai pada semester 1 TA. 2014/2015.Bandar Lampung, Oktober 2019PenulisAdi SuciptoNPM. 1441020076vii

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kuasa dan ridha-Nya jugalahskripsi ini dapat penulis selesaikan. Adapun penulisan skripsi ini bertujuan untukmemenuhi persyaratan guna untuk memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)dalam Ilmu Dakwan Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam pada FakultasDakwah dan ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Bandar Lampung.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan oleh karenaitu,penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Bapak Prof. Dr. H.Khomsahrial Romli,M.Si. selaku Dekan FakultasDakwah UIN Raden Intan Bandar Lampung.2. Bapak Dr. M. Mawardi J, M. Si selaku kepala jurusan dan bapak Hi.Zamhariri, S.Ag, M.Sos.I selaku sekretaris jurusan pengembanganmasyarakat islam, terima kasih atas saran, arahan, dan bimbingan sehinggapenulis dapat menyelesaikan skripsiini.3. Bapak Dr. H. M. Syaifuddin, M.Pd. selaku pembimbing pertama penulisatas kesabarannya dalam membimbing penulisan skripsi ini.4. Bapak Faizal, S.Ag,M.Ag. selaku pembimbing kedua atas bimbingan,arahan dan saran kepada penulis sehingga selesainya skripsi ini.viii

5. Bapak dan Ibu dosen, dan Staf karyawan Fakultas Dakwah yang telahmembekali Ilmu kepada penulis.6. Pengurus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KotaBandar Lampung atas bantuan data, kesempatan dan fasilitas kepadapenulis untuk melaksanakan penelitian.7. Kepala dan seluruh Staf Perpustakaan UIN Raden Intan BandarLampung dan Perpustakaan Daerah ProvinsiLampung atasdiperkenankannya penulis meminjam literatur yang dibutuhkan.8. Seluruh pihak yang turut serta membantu penyelesaian skripsi ini.Semoga atas bantuan dan jerih payah dari semua pihak menjadikancatatan amal ibadah disisi Allah SWT, Amin yarobbal ‘Alamin.Bandar Lampug, Oktober 2019Penulis,Adi Suciptoix

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iABSTRAK . iiHALAMAN PERSETUJUAN . iiiHALAMAN PENGESAHAN . ivMOTTO .vPESEMBAHAN . viRIWAYAT HIDUP . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI.xDAFTAR LAMPIRAN . xiiBAB IPENDAHULUANA. PenegasanJudul .1B. AlasanMemilihJudul .3C. LatarBelakangMasalah .4D. RumusanMasalah .7E. TujuanPenelitian .7F. Kegunaan Penelitian . .7G. MetodePenelitian .8H. Metode Pengumpulan Data . .14I. Metode Analisa Data .16J. Penelitian Terdahulu .18BAB IIPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANAA. Pemberdayaan1. Pengertian Pemberdayaan.192. Tujuan Pemberdayaan .223. Tahapan Pemberdayaan .254. Proses Pemberdayaan .28B. Mitigasi bencana1. Pengertian .35C. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mitigasi Bencana .40BAB IIIPROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAMMITIGASI BENCANAA. ProfilBPBD1. Umum .43B. Kelurahan Kota Karang1. Sejarah .532. Visi dan Misi .543. Keadaan Masyarakat .54C. Pemberdayaan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana .55BAB IVPELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAANMASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANAA. Proses Pemberdayaan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana. . 62B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Programx

1. Faktor Pendukung . 652. Faktor Penghambat . 65C. Hasil yang Dicapai dari Program . 66BAB VPENUTUPA. Kesimpulan .68B. Saran .70C. Penutup .70DAFTAR PUSTAKA .71LAMPIRAN – LAMPIRANxi

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1: Pedoman InterviewLampiran 2: Pedoman ObservasiLampiran 3: Pedoman DokumentasiLampran 4: Kartu KonsultasiLampiran 5: Kartu Bukti Hadir MunaqosahLampiran 6: Surat Keputusan Fakultas DakwahLampiran 7: Surat Keterangan PenelitianLampiran 8: Dokumentasixii

BAB IPENDAHULUANA. Penegasan JudulSebelum penulis menjelaskan keseluruhan skripsi ini, terlebih dahulupenulis akan menjelaskan judul skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah“Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mitigasi Bencana Melalui BadanPenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung DiKelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur Kota BandarLampung”.Pemberdayaan yaitu usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatmelalui pendekatan pengembangan masyarakat yang dilakukan dalam prosesmemberdayakan. 1Istilah „pemberdayaan‟ adalah terjemahan dari istilah asing empowerment.Secara leksikal, pemberdayaan berarti penguatan. Secara teknis, istilahpemberdayaan dapat disamakan atau setidaknya diserupakan- dengan istilahpengembangan.2Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses,pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaanatau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individuindividu yang mengalami masalah kemiskinan. Pengertian pemberdayaansebagai tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari perubahan sosial, yaitumasyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau kemampuan dalam1Miftachul Huda, Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial, (Yogyakarta:PustakaPelajar,2008), hal. 2702Nanih Machendrawaty, Pengembangan Masyarakat Islam, (Bandung:PT RemajaRosdakarya,2001), hal. 41-41

2memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi aimatapencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalammelaksanakan tugas-tugas kehidupannya.3Pranarka dan Moeljarto (1996) menyatakan bahwapemberdayaan disebutkansebagai upaya menghormati kebhinekaan, kekhasanlokal, desentralisasi kekuatandan peningkatan kemandirian, lebih lanjut dikatakanbahwa pemberdayaan berartipembagian kekuasaan yang adil (equitable sharingof power) sehinggameningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan kelompokyang lemah sertamempebesar pengaruh individu terhadap proses dan hasilpembangunan. 4Pemberdayaan menurut Parsons sebagaimana dikutip oleh Edi Suharto adalahsebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasidalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadia-kejadianserta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. 5Pemberdayaan terkandung makna proses pendidikan dalam meningkatkankualitas individu, kelompok, atau mayarakat sehingga mampu berdaya, memilikidaya saing, serta mampu hidup mandiri.6M.J Herskovits, Masyarakat adalah kelompok individu yangdiorganisasikan dan mengikuti satu cara tertentu.Adapun pemberdayaanmasyarakat yang dimaksud oleh peneliti adalah bentuk kegiatan yangdilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerahdalam3kegiatanEdi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT RefikaAditama, 2010), Cet. Ke-4 hal. 59-604Panarka, A.M.W. & Prijono, O.S, Pemberdayaan: Konsep Kebijakan danImplementasi,(Jakarta:CSIS,1996)5Ibid, hal. 596Anwar, Oos, M, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global, (Bandung: Alfabeta,2013),hal. 49

3pembangunan serta kebutuhan masyarakat melalui upaya peningkatantaraf hidup masyarakat dalam hal kesiapsiagaan menghadapi bencana.Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resikobencana, baik melalui pembangunan fisik, sosialisasi untuk meningkatkankesadaran, dan peningkatan kemampuan masyarakatdalam menghadapibencana.7Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitiannya pada bencanabanjir yang terjadi di Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk BetungTimur Kota Bandar Lampung.Dari uraian diatas yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah suatustudi tentang pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan olehBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampungdalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat KelurahanKota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampungtentang bencana.B. Alasan Memilih JudulAdapun yang menjadi alasan penulis memiih judul tersebut adalahsebagai berikut :1. Pelaksanaan program yang dilakukan oleh Badan PenanggulanganBencana Daerah merupakan program pemerintah dalam meningkatkankemandirian masyarakat melalui mitigasi bencana.7Ari Sandhyavitri, MITIGASI Bencana Banjir dan Kebakaran, (Riau: UR Press, 2015), hal. 1

42. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung, tempat yangmudah dijangkau, serta data-data yang dibutuhkan tersedia sehinggatidak menyulitkan untuk mengadakan penelitian. Dan penelitian inisesuai dengan jurusan PMI.C. Latar Belakang MasalahSecara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yangterletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng BenuaAsia, lempeng Benua Australia, lempeng Samudera Hindia, dan SamuderaPasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanikyang memanjang dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi,dan sisanya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yangsebagian didominasi oleh rawa-rawa.Selain itu, wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengandua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca,suhu, dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi iklim seperti inidigabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatifberagam, baik secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanahyang subur. Sebaliknya, kondisi itu dapat menimbulkan beberapa akibatburuk bagi manusia seperti terjadinya bencana hidrometeorologi sepertibanjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan. Kondisi tersebutsangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi,gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan banjir.88www.bnpb.go.id/home/potensi situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana

5Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster)maupun oleh ulah manusia (man-made disaster). Dalam penelitian ini,penulis memfokuskan penelitiannya pada bencana banjir. Bencana banjirdapat dikategorikan sebagai proses alamiah atau fenomena alam yangdipicu oleh beberapa faktor penyebab seperti curah hujan, iklim,geomorfologi wilayah, dan aktivitas manusia yang tidak terkendali dalammengeksploitasi alam yang mengakibatkan kondisi alam dan lingkunganmenjadi rusak (Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di KawasanRawan Bencana Banjir). Bencana banjir merupakan salah satu bencanaalam yang selalu terjadi setiap tahun di Indonesia terutama pada saatmusim penghujan. Berdasarkan sudut pandang morfologi, banjir terjadi dinegara-negara yang mempunyai bentuk bentang alam yang sangatbervariasi dengan sungainya yang banyak. Berdasarkan hasil rekapitulasibencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencanayang paling sering terjadi di Indonesia adalah banjir sebanyak 3990kejadian (39%), angin puting beliung sebanyak 1171 kejadian (17%), dantanah longsor sebanyak 1600 kejadian (16%). Banjir di Indonesiaumumnya terjadi di Indonesia bagian barat, karena tingkat curah hujanyang sangat tinggi dibandingkan dengan wilayah Indonesia bagian timur.Terlebih lagi, curah hujan yang tinggi di wilayah Indonesia bagian baratbelum didukung dengan penyediaan infrastruktur drainase yang memadaisehingga aliran air tidak berjalan lancar.Dengan melihat fakta-fakta diatas

6maka persiapan tentang kesiap siagaan menghadapi bencana sangat lahpenting. Memasuki musim penghujan,Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota BandarLampung mewaspadai 17 tempat daerah rawan banjir di wilayah kota.Dari jumlah itu, BPBD fokus di empat titik yang menjadi langganan banjirsaat hujan dengan intensitas tinggi. 9 Menurut Kabid Kesiapsiagaan danPencegahan Bencana BPBD Kota Bandar Lampung (Bapak Ghani), empattitik yang menjadi fokus utama pihaknya yaitu Pesawahan, Kuripan, KotaKarang, dan Way Balau. Selain itu menurut Kepala BPBD Kota BandarLampung setidaknya ada 8 kecamatan yang rawan banjir. Diantaranyayaitu Teluk Betung Utara, Teluk Betung Barat, Teluk Betung Timur,Panjang, Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Timur, Bumi Waras, danKedamaian. Pemetaan ini berdasarkan data penelitian Badan NasionalPenanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2016-2020.10Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan, penulis melihat banyakmasyarakat yang mendirikan rumah di dekat perairan khususnyamasyarakat di Kelurahan Kota Karang. Hal tersebut menunjukkan bahwakesadaran masyarakat tentang bencana rendah. Jika hal ini terus dibiarkantanpa ada penyelesaiannya maka akan berdampak pada kehidupanmasyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, penulis tertarik dan memandang

BENCANA MELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA BANDAR LAMPUNG DI KELURAHAN KOTA KARANG KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Oleh Adi Sucipto NPM. 1441020076

Related Documents:

penanggulangan bencana di Desa Windurejo sudah diketahui oleh masyarakat.Selama ini peran BPBD dalam penanggulangan bencana dimulai dari sebelum terjadi bencana, saat tanggap darurat (saat bencana) dan pasca bencana.Peran BPBD dalam penanggulangan bencana ini berkaitan dengan perannya sebagai coordinator.Semua koordinasi dalam

Penanggulangan bencana sebagai sebuah rangkaian atau siklus. Penanggulangan bencana dimulai dari penetapan kebijakan pembangunan yang didasari risiko bencana dan diikuti tahap kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam UU No. 24 tahun 2007 secara

(1) Dalam rangka melaksanakan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemerintah Daerah menyusun perencanaan program Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada program prioritas pembangunan desa yang akan dilaksanakan berdasarkan model Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Semoga buku ini dapat menjadi bahan bacaan dan acuan bagi mahasiswa, untuk mata kuliah yang terkait dengan pembangunan, pemberdayaan masyarakat maupun materi manajemen. Bagi pemerhati pemberdayaan masyarakat, pelaku pemberdayaan masyarakat (penyuluh, fasilitator, aparat atau agen) dan LSM. Buku

Peta Risiko Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Kendal.40 Gambar 10. Peta Risiko Bencana Cuaca Ekstrim di Kabupaten Kendal.41 Gambar 11. . bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal sebagai perangkat daerah yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Kendal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong Page 10 1) Meningkatkan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam rangka pengurangan resiko bencana. 2) Memantapkan pelaksanaan penanggulangan bencana pada setiap tahapan bencana. 3) Meningkatkan upaya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur publik pasca bencana.

“Penanggulangan Bencana Berperspektif Gender” yang merupakan judul dari KTI keempat yang ditulis oleh Sali Susiana, menyimpulkan bahwa penanggulangan bencana yang diatur dalam UU Penanggulangan Bencana masih bersifat netral gender. Dalam undang-undang tersebut, belum semua kebutuhan perempuan diakomodasi.

i7j "irles gnat :cl Tc 3" :rzeiins t:,rs 11 01 follo i g O\ IS C)TS oC the Rzg1st-y 3% :,erren: an :he !i a-v Y "rifcct h rB. why appro\ ecl by 112 JL'I) "LITz T; of Commerce S sc:ioais 3 1 (cll rls) .k (I \ t srtcl ul r:g kpend x ";), 3 1 f dji.ii), 7 I . and 7.3, wkch :ex- s.