Organisasi Dan Perilaku Organisasi - Perpustakaan UT

2y ago
57 Views
5 Downloads
758.83 KB
69 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lee Brooke
Transcription

MODUL 1Organisasi dan Perilaku OrganisasiAchmad Sobirin, Ph.D.PE N DA H UL U ANManusia adalah makhluk hidup yang memiliki setumpuk keinginan danberbagai macam kebutuhan. Silih berganti keinginan dan kebutuhanmerasuki alam pikiran dan kehidupan manusia. Ketika satu keinginanmenjelma menjadi kebutuhan. Dengan berbagai cara, seseorang berhasilmemenuhi kebutuhan tersebut sehingga muncul keinginan dan kebutuhanbaru. Demikian seterusnya, seolah-olah manusia tidak pernah merasa puasmeski kebutuhan-kebutuhannya telah terpenuhi. Kondisi inilah yangmenyebabkan manusia sering dijuluki sebagai the wanting creature. Julukanini menyiratkan bahwa keinginan, kebutuhan, dan upaya untuk mencapai titikkepuasan merupakan kodrat manusia yang selalu melekat pada diriseseorang. Dorongan dan motivasi seseorang untuk melakukan berbagaimacam tindakan sering kali dilandasi oleh kodrat tersebut.Untuk memenuhi semua keinginan, kebutuhan hingga tercapai titikkepuasan, di samping melakukan beberapa upaya/tindakan, seseorang jugamembutuhkan berbagai macam alat bantu. Sayangnya, meski telahdiupayakan secara maksimal, terkadang alat bantu tersebut belum bisasepenuhnya membantu manusia memenuhi kebutuhannya sehingga ia punmembutuhkan alat bantu lain. Namun, secanggih apa pun alat bantu yangdigunakan, jika semuanya dikerjakan sendiri, tampaknya sangat sulit bagiseseorang untuk memenuhi semua kebutuhannya. Dari sinilah, manusia mulaisadar bahwa dirinya sebagai makhluk individu—individual being mempunyaibeberapa keterbatasan. Oleh karena itu, tidak jarang ia berpaling kepadaorang lain untuk meminta bantuan. Jika katakanlah ada orang lain yangbersedia membantu, bukan tidak mungkin orang tersebut juga berpikiransama, yakni dengan membantu orang lain, ia pun bisa memenuhi kebutuhanindividualnya. Jadi, ketika dua orang atau lebih bersedia saling membantu,tercipta sebuah kerja sama yang tujuannya saling menolong dalam rangkamemenuhi kebutuhan masing-masing.

1.2Perilaku Organisasi Kerja sama antara dua orang atau lebih boleh jadi dianggap sebagaiupaya yang bersifat natural. Selain sebagai makhluk individu, manusia padadasarnya adalah makhluk soisal (social being). Manusia, menurut pandanganini, tidak bisa melepaskan ketergantungannya pada orang lain. Namun, harusdiakui pula munculnya kerja sama tersebut tidak terjadi semata-mata bersifatalamiah, tetapi karena keterbatasan masing-masing individu. Oleh sebab itu,kerja sama antara dua orang atau lebih sesungguhnya bertujuan agar di antaramereka bisa saling membantu untuk mencapai tujuan (baca: memenuhikebutuhan) meski tujuan mereka bukan tidak mungkin berbeda. Gambaranini menunjukkan bahwa perbedaan tujuan sesungguhnya tidak menghalangimereka menjalin kerja sama selama mereka bisa memenuhi kebutuhan dantujuan masing-masing. Jika katakanlah ikatan kerja sama ini dianggap efektif,sangat boleh jadi bentuk kerja sama yang semula bersifat temporer kemudiandiatur dengan pola kegiatan yang lebih tersistem, terstruktur, dan masingmasing memiliki tanggung jawab sesuai dengan peran yang terlebih dahulumereka sepakati. Pola kerja sama semacam ini sering disebut sebagaiorganisasi.Penjelasan di atas secara tidak langsung menegaskan bahwa ketikaseseorang atau sekelompok orang mendirikan organisasi tujuan akhirnyabukan sekadar berdiri kokohnya organisasi tersebut, melainkan agar orangorang yang terlibat di dalamnya bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.Dengan alasan tersebut, semakin banyak dan semakin variatif kebutuhanseseorang, semakin ia terlibat pada berbagai macam organisasi berbeda,mengingat setiap organisasi hanya mampu memenuhi kebutuhan tertentu.Karena itu pula, tidak jarang seseorang terlibat dalam berbagai macamorganisasi pada waktu bersamaan. Menjadi anggota RT/RW di kampung,menjadi bagian dari organisasi tempat kerja, dan menjadi anggota organisasisosial atau organisasi politik pada saat yang sama merupakan hal yang biasabagi seseorang.Contoh di atas memberi gambaran betapa manusia sesungguhnya tidakbisa lepas dari organisasi sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwamanusia sejak dilahirkan hingga meninggal pun selalu membutuhkan danberhubungan dengan organisasi. Akibat yang ditimbulkannya adalahorganisasi tumbuh menjamur di sekitar kita dan bahkan memengaruhiberbagai aspek kehidupan manusia. Semua itu karena manusia memangsangat membutuhkan organisasi. Tumbuh dan berkembangnya organisasi disisi lain menyebabkan organisasi menjadi bidang kajian yang tidak pernah

EKMA5101/MODUL 11.3habis untuk ditelaah. Berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, antropologi,psikologi, ekonomi, dan manajemen, melalui sudut pandang dan disiplinmasing-masing terlibat dalam kajian organisasi. Bahkan, tidak jarang teoridan konsep dari dua atau tiga disiplin berbeda secara bersama-samadigunakan untuk mengkaji organisasi. Kajian organisasi seperti ini seringdisebut sebagai kajian organisasi lintas disiplin atau multidisiplin.Dari beragam kajian tentang organisasi, salah satunya menjadi temapokok BMP ini, yaitu mengkaji organisasi dari aspek perilaku yang biasadisebut sebagai perilaku organisasi. Seperti halnya disiplin lain yangmemberi perhatian terhadap dinamika organisasi, objek kajian perilakuorganisasi pada dasarnya juga tidak berbeda jauh, yaitu organisasi. Meskidemikian, studi perilaku organisasi sedikit berbeda dengan bidang studi lainkarena fokus perhatiannya adalah perilaku manusia dalam organisasi ataupunperilaku organisasi secara keseluruhan. Studi perilaku organisasi dengandemikian lebih mencermati interaksi antarmanusia dalam organisasi, baikdalam hal kedudukan manusia sebagai individu maupun manusia sebagaikelompok, interaksi dan saling pengaruh antara manusia dan organisasi, sertainteraksi antara organisasi dan lingkungannya. Semua kajian ini tujuanakhirnya adalah organisasi, sebagai alat bantu, bisa secara efisien dan efektifmembantu manusia mencapai tujuan-tujuannya.Dengan objek kajian semacam ini, studi tentang perilaku organisasibanyak memanfaatkan teori dan konsep yang dikembangkan oleh disiplinilmu psikologi sebagai dasar kajiannya. Bahkan, bisa dikatakan bahwa ilmupsikologi sangat mewarnai studi prilaku organisasi. Namun, karena manusiabukan merupakan objek kajian yang hanya bisa dipotret dari satu disiplin(disiplin psikologi), melainkan sangat dimungkinkan untuk dipotret denganmenggunakan disiplin lain selain psikologi, keterlibatan disiplin lain dalamstudi perilaku organisasi juga tidak bisa dihindarkan. Oleh sebab itu, dalampraktik, meski ilmu psikologi masih tetap dominan, teori dan konsep daridisiplin lain, seperti sosiologi, antropologi, dan manajemen, juga banyakdigunakan dalam studi perilaku organisasi.Berdasarkan penjelasan di atas, Modul 1 bermaksud mengantarkanmahasiswa memahami dua topik penting sebagai landasan berpijak untukmemahami keseluruhan modul pada BMP Perilaku Organisasi. Kedua topiktersebut adalah esensi organisasi, ruang lingkup, dan arti penting perilakuorganisasi. Pada modul ini, bahasan tentang esensi organisasi sengajaditempatkan di depan mendahului bahasan tentang ruang lingkup. Arti

1.4Perilaku Organisasi penting studi perilaku organisasi dengan satu pertimbangan organisasimerupakan objek kajian perilaku organisasi. Sebelum menjelaskan perilakuorganisasi, mahasiswa perlu lebih dahulu memahami objeknya, yakni esensidasar dan karakteristik organisasi. Dengan memahami esensi organisasi,diharapkan mahasiswa memahami konteks, konten, dan proses organisasikarena atribut-atribut tersebut bisa memengaruhi perilaku manusia danperilaku organisasi. Sebaliknya, dalam banyak hal, perilaku manusia dalamorganisasi juga bisa memengaruhi atribut dan konfigurasi organisasi.Penjelasan ini secara tidak langsung menegaskan bahwa hubungan antaraperilaku manusia dan atribut serta konfigurasi organisasi sesungguhnyamerupakan hubungan timbal balik yang tidak bisa dihindarkan.Modul 1 dibagi menjadi dua kegiatan belajar (KB). KB 1 membahasgambaran umum tentang organisasi, khususnya dalam kaitannya denganmanusia dan manajemen. Untuk selanjutnya, KB 1 dibagi lagi menjadi tigasubpokok bahasan, yaitu (1) bahasan tentang organisasi yang meliputipengertian organisasi, karakteristik organisasi, dimensi-dimensi organisasi,dan proses penciptaan nilai tambah; (2) bahasan tentang manfaat organisasibagi manusia; serta (3) bahasan tentang peranan dan kemampuan yang harusdimiliki oleh seorang manajer dalam mengelola organisasi. Sementara itu,KB 2 membahas gambaran umum perilaku organisasi. Topik yang akandibahas di antaranya adalah pengertian perilaku organisasi, tujuanmempelajari studi prilaku organisasi; kontribusi disiplin ilmu lain terhadapbidang studi prilaku organisasi, cara menganalisis perilaku organisasi, sertasejarah, tren perkembangan, dan tantangan bidang studi perilaku organisasi dimasa datang.

EKMA5101/MODUL 11.5KEGIATAN BELAJAR 1Manusia, Organisasi, dan ManajemenSecara harfiah, kata organisasi berasal dari bahasa Yunani organon yangberarti alat bantu atau instrumen. Dilihat dari asal katanya, organisasipada dasarnya adalah alat bantu yang sengaja didirikan atau diciptakan untukmembantu manusia memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuannya.Berdasarkan pemahaman sederhana ini, tidak berlebihan jika dikatakanbahwa Universitas Terbuka (UT) adalah sebuah organisasi karena UTsengaja didirikan untuk memberi kesempatan, khususnya kepada masyarakatpekerja, agar memperoleh pendidikan tinggi bermutu, tanpa harusmeninggalkan pekerjaan mereka. Meski bisa disebut sebagai alat bantu,dalam batas-batas tertentu, organisasi berbeda dengan alat bantu yang lainkatakanlah dengan teknologi. Perbedaan utamanya terletak pada keterlibatanmanusia pada kedua alat bantu tersebut. Bagi organisasi, manusia dianggapmemiliki peran sentral. Dikatakan demikian karena manusia merupakanpenggerak utama dalam kehidupan organisasi. Namun, harus diakui pulabahwa manusia bukan sekadar menjadi penggerak (subjek) yang menjalankanorganisasi, tetapi juga objek yang harus dikelola agar organisasi bisaberfungsi sebagaimana mestinya. Sementara itu, manusia bagi alat bantu lain(teknologi misalnya) melulu sebagai subjek yang menjalankan danmengendalikan alat bantu tersebut. Itulah sebabnya organisasi jauh lebihkompleks dan lebih sulit dikendalikan dibanding alat bantu lainnya.Utamanya lagi karena setiap individu bisa menjadi subjek sekaligus objek. Disamping itu, setiap individu yang terlibat dalam organisasi memilikikebutuhan masing-masing yang terkadang berbeda di antara mereka, tetapidalam batas-batas tertentu semuanya harus dipenuhi.Karena alasan itu pulalah, mengelola organisasi dengan baik bukanmerupakan pilihan, tetapi sebuah keharusan. Dalam bahasa yang lebihsederhana, organisasi perlu manajemen agar bisa berfungsi sesuai tujuan awaldidirikannya organisasi, yakni bisa memenuhi kebutuhan dan tujuanseseorang atau sekelompok orang. Organisasi dan manajemen dengandemikian seperti dua sisi dari satu mata uang. Keduanya saling terkait dansaling membutuhkan. Di sisi lain, baik organisasi maupun manajemen jugamembutuhkan kehadiran manusia dan menempatkan manusia pada posisi

1.6Perilaku Organisasi sentral. Oleh sebab itu organisasi, manajemen, dan manusia merupakan satukesatuan yang tidak bisa dipisahkan (lihat Gambar 1.1). Ketiganya salingbergantung. Namun, karena organisasi dan manajemen hanyalah alat bantu,manusia dalam pertalian tersebut menempati posisi sentral saat keberadaanorganisasi dan manjemen sengaja diciptakan manusia untuk kepentinganmanusia itu sendiri.Gambar 1.1Hubungan antara Organisasi, Manusia, dan ManajemenBerdasarkan penjelasan ini, KB 1 bermaksud memperkenalkanmahasiswa mengenai gambaran umum organisasi dalam kaitannya denganmanajemen dan manusia. KB 1 akan dibagi menjadi tiga subpokok bahasan.Subpokok bahasan pertama tentang organisasi akan terlebih dahuludiuraikan. Uraian meliputi definisi organisasi, dimensi-dimensi organisasi,dan metafora organisasi. Uraian dilanjutkan dengan subpokok bahasan kedua,yakni mengenai tujuan didirikannya organisasi dan pihak-pihak yangmemperoleh manfaat dari organisasi. Subpokok bahasan ketiga menjelaskanperan manajemen dan manajer dalam pengelolaan organisasi. Yang termasukdalam subpokok bahasan ini adalah keterampilan yang harus dimiliki seorangmanajer agar ia bisa mengelola organisasi secara efisien dan efektif.A. DEFINISI ORGANISASIOrganisasi sering didefinisikan sebagai sekelompok manusia (group ofpeople) yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama (commongoals). Meski definisi ini cukup populer karena mudah dipahami, banyak ahlimengatakan bahwa definisi ini terlalu sederhana. Masih ada beberapa unsur

EKMA5101/MODUL 11.7penting yang seharusnya menjadi bagian dari esensi dasar organisasi, tetapibelum terungkap dalam definisi di atas. Definisi yang lebih komprehensifmisalnya diberikan oleh Stephen F. Robbins sebagai berikut.Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangkawaktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yangbekerja bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerjatertentu yang terstruktur, serta didirikan untuk mencapai tujuanbersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.Sejalan dengan definisi di atas, David Cherrington (1989) jugamemberikan definisi organisasi yang kurang lebih sama sebagai berikut.Organisasi adalah sistem sosial yang mempunyai pola kerja yangteratur dan yang didirikan oleh manusia serta beranggotakansekelompok manusia dalam rangka mencapai satu set tujuan tertentu.Kedua definisi di atas pada dasarnya mempunyai kesamaan, kecuali satuhal, yakni dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai organisasi.Definisi yang diberikan Robbins masih terdapat istilah “tujuan bersama”sebagai tujuan organisasi. Yang dimaksudkan dengan tujuan bersama adalahadanya anggapan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masinganggota organisasi tidak berbeda dengan tujuan yang ingin dicapai olehorganisasi itu sendiri. Anggapan ini didasarkan pada suatu asumsi bahwatujuan didirikannya organisasi adalah para anggotanya bisa mencapai tujuanyang dikehendaki. Oleh karena itu, selama mereka masih mau bergabungdengan organisasi, itu berarti mereka mau saling membantu mencapai tujuanmasing-masing. Keinginan saling membantu mencapai tujuan itulah yangoleh Stephen Robbins disebut sebagai tujuan bersama.Sementara itu, Cherrington tidak sependapat dengan istilah tujuanbersama karena istilah tersebut dianggap menyesatkan (misleading).Cherrington beranggapan bahwa alasan seseorang mau menjadi anggotasebuah organisasi bisa saja berbeda. Seseorang mau bergabung dengansebuah organisasi mungkin beralasan bahwa ia bisa memperoleh penghasilanyang cukup untuk menghidupi keluarga. Yang lain mungkin beranggapanbahwa ia bisa mengaktualisasikan dirinya ketimbang harus bergabung denganorganisasi lain. Sementara itu, anggota yang lain mungkin merasa bahwaorganisasi tempat ia terlibat akan memberi kebanggaan baginya dan masihbanyak alasan lain mengapa seseorang mau bergabung dengan organisasi.

1.8Perilaku Organisasi Dengan berbagai alasan seperti itu, Cherrington berkesimpulan bahwatujuan yang ingin dicapai para anggota organisasi belum tentu sama.Cherrington tidak membantah bahwa tujuan organisasi tidak mungkintercapai jika para anggotanya tidak mau memberi kontribusi terhadappencapaian tujuan organisasi. Demikian sebaliknya, para anggota organisasitidak akan mau memberi kontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasimanakala organisasi tersebut tidak membantu anggota mencapai tujuannya.Cherrington lebih lanjut menegaskan bahwa saling membantu di antara paraanggota organisasi bukan berarti bahwa tujuan mereka sama. Oleh karena itu,Cherrington menegaskan bahwa istilah yang lebih tepat untuk mendefinisikantujuan organisasi adalah mencapai satu set tujuan yang telah ditetapkansebelumnya.Tentang adanya perbedaan tujuan antara tujuan individu (tujuan paraanggota organisasi) dan tujuan didirikannya organisasi ditegaskan olehJeniffer M. George dan Gareth Jones. Mereka menyatakan, “Organisasiadalah kumpulan manusia yang bekerja bersama untuk mencapai tujuanindividu dan tujuan organisasi.” Penjelasan ini sekali lagi menegaskan bahwatujuan individu dan tujuan organisasi boleh jadi berbeda. Sementara itu,Richard Daft mendefinisikan organisasi dengan memberi tekanan padakarakter organisasi. Definisi tersebut sebagai berikut.Organisasi adalah sebuah entitas sosial yang berorientasi padatujuan dengan suatu sistem kegiatan yang terstruktur dan mempunyaibatas-batas yang bisa teridentifikasi.Istilah “batas-batas yang bisa teridentifikasi” itulah yang bisa disebutsebagai identitas diri organisasi. Batas-batas inilah yang membedakan satuorganisasi dengan organisasi lainnya. Yang juga harus dipahami di sini danyang dimaksud dengan batas-batas organisasi bukanlah batas geografis.Memang sebuah organisasi yang dinamakan negara membedakan satu negaradengan negara lain. Mereka biasa menggunakan batas geografis. Akan tetapi,bagi jenis organisasi yang lain, seperti perusahaan, batas geografis bukanlahcara yang tepat untuk membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lain.Jika perusahaan tersebut adalah perusahaan multinasional yang berlokasi dibeberapa negara atau perusahaan domestik yang berlokasi di beberapawilayah, batasan organisasi biasanya dikaitkan dengan dimensi organisasi(uraian tentang identitas diri organisasi akan dijelaskan pada bagian lain).

EKMA5101/MODUL 11.9Dari beberapa definisi organisasi sebagaimana telah dijelaskan di atas,dapat disimpulkan bahwa organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut.Organisasi adalah unit sosial atau entitas sosial yang didirikan olehmanusia untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakansekelompok manusia—minimal dua orang, mempunyai kegiatan yangterkoordinasi, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuantertentu, serta mempunyai identitas diri yang membedakan satu entitasdengan entitas lainnya.B. KARAKTERISTIK ORGANISASIDefinisi di atas juga menegaskan bahwa secara umum organisasimempunyai lima karakteristik utama, yakni (1) unit/entitas sosial, (2)beranggotakan minimal dua orang, (3) berpola kerja yang terstruktur, (4)mempunyai tujuan yang ingin dicapai, dan (5) mempunyai identitas diri.Penjelasan masing-masing karakteristik sebagai berikut.1.Unit/Entitas SosialOrganisasi adalah rekayasa sosial hasil karya manusia (man-made) yangbersifat tidak kasat mata (intangible) dan abstrak sehingga organisasi seringdisebut sebagai artificial being. Karena sifatnya tersebut, organisasi dengandemikian lebih merupakan realitas sosial ketimbang sebagai realitas fisik.Meski bukan sebagai realitas fisik, bukan berarti bahwa organisasi tidakmembutuhkan fasilitas fisik. Fasilitas fisik, seperti gedung, peralatan kantor,ataupun mesin-mesin, masih tetap dibutuhkan (meski tidak harus dimiliki)karena dengan fasilitas fisik inilah sebuah organisasi bisa melakukankegiatannya. Di samping itu, dari fasilitas fisik ini pula, orang luar mudahmengenali adanya entitas sosial.Meski begitu, tidak berarti pula bahwa hanya dengan semata-matamerujuk pada keberadaan fasilitas fisik kita bisa mendefinisikan adanyasebuah organisasi. Sebagai contoh, sebelum ditutup pemerintah, Bank BHSbisa disebut sebagai organisasi karena merupakan realitas sosial. Namun,setelah itu, meski gedung-gedungnya masih berdiri megah dan logo BHSmasih menempel di gedung tersebut, Bank BHS sebagai realitas sosial sudahberakhir dan yang tinggal hanyalah realitas fisik yang tidak lagi bisa disebutsebagai organisasi.Sebagai entitas sosial, organisasi umumnya didirikan untuk jangka waktuyang relatif lama, bisa berumur puluhan tahun atau ratusan tahun bahkan bisa

1.10Perilaku Organisasi mencapai waktu yang tidak terbatas. Keberadaan sebuah organisasi tidakterkait dengan masih ada/tidaknya pendiri organisasi tersebut. Sekalipun parapendiri sudah tidak lagi terlibat dengan organisasi karena meninggal duniaatau karena alasan lain, hal itu tidak menyebabkan organisasi tersebut dengansendirinya bubar. Sebagai contoh, Matsushi

Organisasi dan Perilaku Organisasi Achmad Sobirin, Ph.D. PEN . misalnya diberikan oleh Stephen F. Robbins sebagai berikut. Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang at

Related Documents:

perilaku organisasi, tantangan dan peluang perilaku organisasi, dan disiplin ilmu pendukung perilaku organisasi. Arti dan Makna Perilaku Organisasi Perilaku menurut Hersey dan Blanchard (1992:15) pada dasarnya berorientasi tujuan dimotivasi oleh keinginan untuk

2. Perilaku Organisasi dengan Teori Organisasi Perbedaan perilaku organisasi dengan teori organisasi didasarkan pada dua perbedaan yaitu unit analisa dan pusat variabel tak bebas. Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu studi tingkah laku individu dan kelompok di dalam organisa

Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi terbentuk dari perilaku individu-individu dalam organisasi tersebut, perilaku kelompok atau tim, dan perilaku institusi. Studi perilaku organisasi merupakan hasil gabungan dari beberapa disiplin ilmu

Perilaku organisasi dapat di terapkan secara luas dalam perilaku orang – orang semua jenis organisasi seperti bisnis , sekolah dan organisasi jasa, apapun organisasi itu, ada kebutuhan untuk memahami perilaku organisasi. Menurut pendapat Dharma (1993: 5-6) dalam bukunya “perilaku dalam

Anak Dengan Hambatan Perilaku Emosi dan Sosial 1 BAB 1 KONSEP PERILAKU SOSIAL DAN EMOSI A. Konsep Perilaku 1) Pegertian Perilaku Istilah Perilaku merupakan sinonim dari respon, atau reaksi,aktivitas, aksi, kinerja. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku adalah segala sesuatu yang dikatakan maupun yang dilakukan oleh manusia.

3. Silabus dan GBPP Ceramah, Tanya jawab Menginformasikan kontrak kuliah dan GBPP. Mahasiswa diberikan kesempatan tanya jawab. Ceramah, Tanya jawab Pengatar Perilaku Organisasi 1. Aktivitas Manajer 2. Pengertian perilaku organisasi 3. Tantangan dan peluang dalam perilaku organisasi Diskusi, discovery learning Diskusi lingkungan

perilaku organisasi. 3. Pendekatan dalam Perilaku Organisasi Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan-pendekatan sumber daya manusia (supportif), pendekatan kon

Scrum 1 Agile has become one of the big buzzwords in the software development industry. But what exactly is agile development? Put simply, agile development is a different way of executing software development teams and projects. To understand what is new, let us recap the traditional methods. In conventional software development, the product requirements are finalized before proceeding with .