BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PROTOTYPE - Untag-sby.ac.id

1y ago
4 Views
1 Downloads
806.95 KB
42 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Albert Barnett
Transcription

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PROTOTYPE Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya. Pada pengembangan sistem seringkali terjadi keadaan dimana pengguna sistem sebenarnya telah mendefinisikan secara umum atau tujuan perangkat lunaknya meskipun belum mendefinisikan secara rinci masukan, proses dan keluaran. Sementara itu dalam proses pengembangan sistem tidak jarang menghadapi keraguan mengenai efektifitas, efisiensi dan kualitas algoritma yang sedang dikembangkan kemampuan adaptasi sistem terhadap sistem operasinya atau tampilan yang sedang dirancangnya. 2.2 KEBAKARAN 2.2.1 Pengertian Kebakaran Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sangat sering terjadi khusunya di daerah perkotaan padat penduduk. Penanggulangan bahaya kebakaran merupakan salah satu bagian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berikut beberapa contoh perundang – undangan mengenai pencegahaan dan penanggulangan bahaya kebakaran : 7 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

8 a. Perda Pemko Medan No. 16 Tahun 2002 pasal 8 tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran dengan kewajiban pemasangan Hidran. b. Peraturan Menteri Pekerja Umum No.26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. c. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan Kebakaran dapat mengakibatkan bencana karena akan memusnahkan segala harta benda bahkan dapat menimbulkan korban jiwa dalam jumlah yang besar. Menurut Ramli (2010) dalam bukunya Pedoman Praktis Manajemen Bencana menjelaskan pengertian bencana berdasarkan National Fire Protenction Assosiation (NFPA) 1600 adalah kejadian dimana sumber daya, personal atau material yang tersedia tidak dapat mengendalikan kejadian luar biasa tersebut yang dapat mengancam nyawa, sumber daya fisik, dan lingkungan. Menurut PerMen PU No.26/PRT/M/2008, bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman potensial dan derajat terkena pancaran api sejak awal kebakaran hingga penjalaran api yang menimbulkan asap dan gas. Menurut NFPA kebakaran dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur yaitu bahan bakar, oksigen, dan sumber energy atau panas yang berakibat menimbulkan kerugian harta benda, cidera, bahkan kematian. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

9 2.2.2 Teori Api Definisi dari Api menurut National Fire Protenction Assosiation (NFPA) 101, 2002 adalah suatu massa zat yang sedang berpijar yang dihasilkan dalam proses kimia oksidasi yang berlangsung dengan cepat dan disertai pelepasan energi atau panas. Timbulnya api ini sendiri disebabkan oleh adanya sumber panas yang berasal dari berbagai bentuk energi yang dapat menjadi sumber penyulutan dalam segitiga api. Contoh sumber panas : Bunga api listrik dan busur listrik , Listrik statis , Reaksi Kimia , Gesekan (Friction) , Pemadatan (Compression) , Api terbuka (Open Flame) , Pembakaran Spontan (Spontaneous Combustion) , Petir (Lighning) , Sinar Matahari. Ramli (2010) menjelaskan bahwa api tidak terjadi begitu saja tetapi merupakan suatu proses kimiawi antara uap bahan bakar dengan oksigen dan bantuan panas. Teori ini dikenal dengan segitiga api (fire triangle). Menurut teori ini kebakaran terjadi karena adanya tiga faktor yang menjadi unsur api yaitu: 1. Bahan bakar (Fuel), yaitu unsur bahan bakar baik padat, cair, atau gas yang dapat terbakar yang bercampur dengan oksigen dari udara. 2. Sumber panas (Heat), yaitu yang menjadi pemicu kebakaran dengan energi yang cukup untuk menyalakan campuran antara bahan bakar dan oksigen dari udara. 3. Oksigen, terkandung dalam udara. Tanpa adanya udara atau oksigen, maka proses kebakaran tidak dapat terjadi. Kebakaran dapat terjadi jika ketiga unsur api tersebut saling bereaksi satu dengan yang lainnya. Tanpa adanya salah satu unsur Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

10 tersebut, api tidak dapat terjadi. Bahkan masih ada unsur keempat yang disebut reaksi berantai, karena tanpa adanya reaksi pembakaran maka api tidak akan menyala terus – menerus. Keempat unsur api ini sering disebut juga Fire Tetra Hedron. Gambar 2.1. Fire Tetra Hedron Pada proses penyalaan, api mengalami empat tahapan, mulai dari tahap permulaan hingga menjadi besar, berikut penjelasannya : 1. Incipien Stage (Tahap Permulaan) Pada tahap ini tidak terlihat adanya asap, lidah api, atau panas, tetapi terbentuk partikel pembakaran dalam jumlah yang signifikan selama periode tertentu. 2. Smoldering Stage (Tahap Membara) Partikel pembakaran telah bertambah, membentuk apa yang kita lihat sebagai “asap”. Masih belum ada nyala api atau panas yang signifikan. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

11 3. Flame Stage Tercapai titik nyala, dan mulai terbentuk lidah api. Jumlah asap mulai berkurang, sedangkan panas meningkat. 4. Heat Stage Pada tahap ini terbentuk panas, lidah api, asap dan gas beracun dalam jumlah besar. Transisi dari flame stage ke heat stage biasanya sangat cepat, seolah-olah menjadi satu dalam fase sendiri. 2.2.3 Bahaya Kebakaran Kebakaran mengandung berbagai potensi bahaya baik bagi manusia, harta benda maupun lingkungan. Berikut ini dijelaskan bahaya utama suatu kebakaran menurut Ramli (2010) : a. Terbakar Api secara langsung Terbakar api secara langsung kepada manusia akan menimbulkan kerusakan luka bakar. Ramli (2010) menjelaskan, pada kulit dipengaruhi oleh temperatur api yang dimulai dan suhu 45 C sampai yang terparah di atas 72 C. b. Terjebak Asap yang ditimbulkan Sekitar 50 - 80% kematian pada saat kebakaran dikarenakan menghirup asap dari pada luka bakar. Menurut NFPA 92A Tahun 1996, asap adalah gas – gas serta partikel padat dan cair yang beterbangan akibat dari proses pembakaran bersama dengan udara yang tercampur di dalamnya. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

12 Produksi asap bergantung pada dua hal yaitu ukuran api dan tinggi platfon ruangan. Semakin kecil ketinggian ruang di atas api menyebabkan tumpukan lapisan asap yang semakin cepat menebal, semakin terbuka ruang di atas api, asap akan semakin berkurang. Jenis asap yang di hasilkan berbeda pada setiap kebakaran, begitu pula dengan gas – gas beracun yang di hasilkan akibat kebakaran, tergantung dari bahan atau material yang terbakar. Gas beracun yang berbahaya dan paling sering di hasilkan akibat kebakaran adalah Gas Karbon Monoksida (CO). Efek dari menghirup gas karbon monoksida dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 2.1. Efek Gas CO Sakit Kepala Efek Pingsan Meninggal 1500 15 Menit 30 Menit 60 Menit 2000 10 Menit 20 Menit 45 Menit 3000 5 Menit 10 Menit 30 Menit 6000 - 2 Menit 10 - 15 Menit 12000 - 2 - 3 Kali Hirup 1 - 3 Menit Konsentrasi CO ( ppm ) 2.3 IDE ARDUINO Arduino sebenarnya adalah perangkat lunak IDE (Integrated Development Environment). Sebuah perangkat lunak yang memudahkan pengguna untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

13 source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba secara terminal serial. Arduino ini bisa dijalankan di komputer dengan berbagai macam platform karena didukung atau berbasis Java. Penggunaan arduino sangat mudah, karena pengguna tidak perlu lagi mengetahui detail perangkat keras dari mikrokontroler terutama mengenai konfigurasi register-register yang harus dilakukan dengan mengetahui cara kerja dari mikrokontroler. Selain itu arduino sangat kaya dengan library baik dari pengembang arduino maupun sumbangan dari orang lain, karena arduino sifatnya adalah open source. Untuk memprogram arduino tidak diperlukan alat programer mahal. Yang diperlukan hanya sambungan USB dari komputer ke arduino saja. Kabel USB ini selain untuk menyalurkan data (data program ke arduino) juga dapat memberikan daya listrik 5 Volt seperti yang diperlukan arduino untuk beroperasi. Namun untuk dapat memprogram mikrokontroler arduino tersebut maka pengguna harus 11 sudah mendownload IDE tersebut dan menuliskan program untuk mikrokontroler arduino. Adapun secara umum program dalam arduino tersebut dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu bagian yang sekali dijalankan dan bagian yang terus-menerus di jalankan (loop). Bagian pertama akan didahului dengan kata tercadang void setup() sedangkan bagian yang dijalankan berulang-ulang didahului dengan kata tercadang void loop (). 2.4 ARDUINO MEGA 2560 Arduino Mega 2560 adalah tipe jenis Arduino yang cukup populer digunakan. Selain memiliki pin masukan dan keluaran yang banyak, Arduino jenis ini memiliki kapasitas memori yang lebih besar dibandingkan dengan beberapa jenis Arduino lainnya.Untuk ukuran dimensi perangkatnya Arduino Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

14 Mega 2560 termasuk jenis Arduino dengan ukuran board yang besar. Gambar 2.2 menunjukan bentuk fisik Arduino Mega 2560. Adapun spesifikasi singkat mengenai Arduino Mega 2560 adalah sebagai berikut : Mikrokontroler : ATmega2560 Tegangan Operasional : 5V Tegangan Masukan (direkomendasi) : 7-12V Tegangan Masukan (batas) : 6-20V Pin Digital I/O : 54 ( 14 pin untuk keluaran PWM) Analog Input Pins : 16 Arus DC per I/O Pin : 40 mA Arus DC for 3.3V Pin : 50 mA Memori Flash :256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader) SRAM : 8 KB EEPROM : 4 KB Clock Speed : 16 MHz Gambar 2.2. Arduino Mega 2560 Beberapa pin memiliki fungsi khusus : Serial, memiliki 4 serial yang masing-masing terdiri dari 2 pin. Serial 0 : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX). Serial 1 : pin 19 (RX) dan pin 18 (TX). Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

15 Serial 2 : pin 17 (RX) dan pin 16 (TX). Serial 3 : pin 15 (RX) dan pin 14 (TX). RX digunakan untuk menerima dan TX untuk transmit data serial TTL. Pin 0 dan pin 1 adalah pin yang digunakan oleh chip USB-to-TTL ATmega16U2 External Interrups, yaitu pin 2 (untuk interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18 (interrupt 5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21 (interrupt 2). Dengan demikian Arduino Mega 2560 memiliki jumlah interrupt yang cukup melimpah : 6 buah. Gunakan fungsi attachInterrupt() untuk mengatur interrupt tersebut. PWM: Pin 2 hingga 13 dan 44 hingga 46, yang menyediakan output PWM 8-bit dengan menggunakan fungsi analogWrite() SPI : Pin 50 (MISO), 51 (MOSI), 52 (SCK), dan 53 (SS) mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI Library LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital pin no 13. Set HIGH untuk menyalakan led, LOW untuk memadamkan nya. TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL) yang mendukung komunikasi TWI dengan menggunakan Wire Library 2.4.1 MICROCONTROLLER Mikrokontroler yang digunakan pada Arduino Mega 2560 ini adalah Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ini menjadi komponen utama dari sistem minimum Arduino Mega 2560. Setiap pin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

16 mikrokontroler ATMega 2560 dipetakan sesuai dengan kebutuhan standar Arduino pada umumnya. Pemetaan pin (pin mapping) ATMega 2560 dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3. Konfigurasi Pin ATMega2560 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

17 2.4.2 DAYA Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal positif ke ke jack sumber tegangan pada papan. Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor POWER. Papan Arduino ATmega 2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt. Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut: VIN: Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini. 5V: Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

18 tersedia (built-in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3,3V secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino. 3V3: Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA. GND: Pin Ground atau Massa. IOREF: Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada microcontroller. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt. 2.4.3 MEMORI Arduino ATmega 2560 memiliki 256 KB flash memory untuk menyimpan kode (8 KB digunakan untuk bootloader), 8 KB SRAM dan 4 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM). 2.4.4 KOMUNIKASI Arduino Mega 2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan microcontroller lainnya. Arduino ATmega 328 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5 Volt). Sebuah chip ATmega 16U2 (ATmega 8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang terdapat pada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

19 papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer, untuk sistem operasi Windows masih tetap memerlukan file inf, tetapi untuk sistem operasi OS X dan Linux akan mengenali papan sebagai port COM secara otomatis. Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial seperti pada pin 0 dan 1). Sebuah Software Serial library memungkinkan untuk komunikasi serial pada salah satu pin digital Mega 2560. ATmega 2560 juga mendukung komunikasi TWI dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk Wirelibrary digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus TWI. Untuk komunikasi SPI, menggunakan SPI library. 2.4.5 ADC ( Analog to Digital Converter ) ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

20 2.4.6 PWM ( Pulse With Modulation ) Pulse Width Modulation disingkat PWM adalah suatu teknik untuk menghasilkan bentuk sinyal analog yang berbentuk pulsa (pulse) dengan menggunakan proses digital. Pada dasarnya, hanya terdapat dua kondisi pada sinyal PWM, yaitu sinyal aktif (1) dan sinyal nonaktif (0). Sinyal aktif terjadi saat sinyal mencapai puncak amplitude dan menjadi nonaktif saat mencapai titik bawah sinyal. Ini tentunya memudahkan saat hendak membuat sinyal PWM tersebut termasuk untuk mengendalikannya. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai beberapa parameter yang berhubungan dengan PWM : 1. Duty Cycle Duty Cycle adalah perbandingan antara waktu ketika sinyal mencapai kondisi ON dan ketika mencapai OFF dalam satu periode sinyal. Contoh misalkan suatu sinyal PWM memiliki duty cycle sebesar 75% maka itu berarti bahwa sebanyak 75% dari waktu periode sinyal merupakan sinyal aktif (ON) dan 25% sisanya adalah sinyal tidak aktif (OFF). 2. Periode Satu periode sinyal adalah satu satuan waktu yang ditetapkan di awal. Nilainya dapat ditentukan sendiri tergantung kebutuhan sinyal yang diinginkan. Namun, sebagian besar perancang menentukan nilainya pada orde milisekon (ms). 3. Amplitude Amplitude merupakan besar nilai sinyal saat mencapai keadaan aktif. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

21 4. Frekuensi Sinyal yang dihasilkan akan memiliki frekuensi tertentu yang akan dipergunakan untuk menentukan periode dari sinyal. 2.5 KOMPONEN PENYUSUN ALAT 2.5.1 SENSOR SUHU DS18B20 DS18B20 adalah sensor suhu digital seri terbaru dari Maxim IC (dulu yang buat adalah Dallas Semiconductor, lalu dicaplok oleh Maxim Integrated Products). Sensor ini mampu membaca suhu dengan ketelitian 9 hingga 12-bit, rentang -55 C hingga 125 C dengan ketelitian ( /-0.5 C ). Setiap sensor yang diproduksi memiliki kode unik sebesar 64-Bit yang disematkan pada masing-masing chip, sehingga memungkinkan penggunaan sensor dalam jumlah besar hanya melalui satu kabel saja (single wire data bus/1-wire protocol). Ini merupakan komponen yang luar biasa, dan merupakan batu patokan dari banyak proyek-proyek data logging dan kontrol berbasis temperatur di luar sana. Gambar 2.4. Sensor Suhu DS18B20 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

22 Karakteristik Sensor DS18B20. 1. DC supply voltage : 3 – 5.5 Volt 2. Tingkat keakuratan : 0.5 C 3. Batas temperatur : -55 C s/d 125 C 4. Output : Digital 1-wire 5. Resolusi ADC : 9-bit 6. Waktu konversi maks : 750 ms 2.5.2. SENSOR GAS DAN ASAP MQ-2 MQ-2 adalah komponen elektronika untuk mendeteksi kadar gas hidrokarbon seperti iso butana (C4H10 / isobutane), propana (C3H8 / propane), metana (CH4 / methane), etanol (ethanol alcohol, CH3CH2OH), hidrogen (H2/ hydrogen), asap (smoke), dan LPG (liquid petroleum gas). Gas sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas di rumah / pabrik, misalnya untuk membuat rangkaian elektronika pendeteksi kebocoran elpiji. Gambar 2.5. Sensor Gas dan Asap MQ- 2 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

23 Karakteristik Sensor MQ - 2 1. Dapat mendeteksi gas LPG, I-Butana, propana, metanol, alkohol, hidrogen, dan asap. 2. Memiliki dual signal output. (analog output dan TTL Level output) 3. Range tegangan analog keluaran antara 0-5 VDC. 4. Mempunyai kestabilan yang bagus 2.5.3. SENSOR API ( WAVESHARE FLAME DETECTOR ) Flame Detector adalah sebuah sistem sensor cerdas yang mampu mendeteksi nyala api hingga sekecil api sebuah lilin. Produk ini mampu melakukan pencarian posisi nyala api secara otomatis dengan bantuan sebuah motor servo standar. Gambar 2.6. Sensor Api Karakteristik Sensor Api 1. Rentang spektrum: 760nm 1100nm 2. Deteksi sudut: 0-60 derajat 3. Power: 3.3 V 5.3 V 4. Suhu operasi:-25 derajat Celcius 85 derajat Celcius 5. Dimensi: 29.2mm * 11.2mm 6. Mount lubang ukuran: 2.0mm Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

24 2.5.4. SHIELD ARDUINO MEGA Shield Arduino Mega adalah papan elektronik (elektronik board) tambahan untuk menyempurnakan fungsi Arduino sesuai kebutuhan proyek kita. Kita juga dapat membangun sendiri sistem yang sama dengan shield tersebut, tentunya setelah kita mengetahui dan memahami rangkaian dan sistem kerjanya. Bentuk shield telah dirancang secara khusus agar dapat terpasang dengan mudah pada arduino. Gambar 2.7. Shield Arduino Mega 2560 2.5.5. BUZZER Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

25 Gambar 2.8. Buzzer 2.5.6. LCD LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

26 Gambar 2.9. Liquid Crystal Display (LCD) Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display) Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah : DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

27 Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah : Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya. Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah : Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

28 dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt 2.5.7. MODULE SIM 900A Modul komunikasi GSM GPRS SIM900 SIM900A mini modul ini menggunakan core IC SIM900A yang sangat populer di kalangan praktisi elektronika di Indonesia. Modul ini mendukung komunikasi dual band pada frekuensi 900 / 1800 MHz (GSM900 dan GSM1800) sehingga fleksibel untuk digunakan bersama kartu SIM dari berbagai operator telepon seluler di Indonesia. Operator GSM yang beroperasi di frekuensi dual band 900 MHz dan 1800 MHz sekaligus. Modul yang kami jual ini sudah terpasang pada breakoutboard siap pakai (modul inti dikemas dalam SMD / Surface Mounted Device packaging) dengan pin header standar 0,1" (2,54 mm) sehingga memudahkan penggunaan, bahkan bagi penggemar elektronika pemula sekalipun. Pada paket ini juga sudah disertakan antena GSM yang kompatibel dengan produk ini. Gambar 2.10. Module SIM900A Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

29 Spesifikasi : GPRS multi-slot class 10/8, kecepatan transmisi hingga 85.6 kbps (downlink), mendukung PBCCH, PPP stack, skema penyandian CS 1,2,3,4 GPRS mobile station class B Memenuhi standar GSM 2/2 Class 4 (2 W @ 900 MHz) Class 1 (1 W @ 1800MHz) SMS (Short Messaging Service): point-to-point MO & MT, SMS cell broadcast, mendukung format teks dan PDU (Protocol Data Unit) Dapat digunakan untuk mengirim pesan MMS (Multimedia Messaging Service) Mendukung transmisi faksimili (fax group 3 class 1) Handsfree mode dengan sirkit reduksi gema (echo suppression circuit) Dimensi: 24 x 24 x 3 mm Pengendalian lewat perintah AT (GSM 07.07, 07.05 & SIMCOM Enhanced AT Command Set) Rentang catu daya antara 3,2 Volt hingga 4,8 Volt DC SIM Application Toolkit Hemat daya, hanya mengkonsumsi arus sebesar 1 mA pada moda tidur (sleep mode) Rentang suhu operasional: -40 C hingga 85 C Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

30 2.5.8. MODULE RELAY 4 CHANNEL Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Gambar 2.11. Relay 4 Channel 2.5.9. DIMMER AC Rangkaian Dimmer adalah rangkaian yang bisa mengatur besaran dan juga tingkat cahaya lampu yang menyala. Anda bisa mengaturnya mulai dari yang redup hingga ke remang-remang sampai ke nyala lampu yang terang. Dan anda juga bisa membuat rangkaian dimmer pengatur nyala lampu dengan pola sederhana. Di dalam rangkaian dimmer ini, terdapat 3 komponen penting guna mengatur kerja dimmer ini. Komponen TRIAC berfungsi untuk mengatur besaran Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

31 tegangan AC yang masuk ke perangkat lampu ini. Sementara komponen DIAC dan VR berfungsi untuk mengatur bias TRIAC guna menentukan titik on dan off pada komponen TRIAC ini. Komponen TRIAC yang bisa anda gunakan dalam rangkaian ini bisa menggunakan semua tipe dengan kapasitas yang disesuaikan dengan beban dari lampu itu sendiri. Standardnya TRIAC jenis AC03F dan AC05F biasa digunakan untuk komponen ini. Dan komponen DIAC bisa diganti dengan lampu neon kecil. Untuk kapasitor, gunakan kapasitor dengan nilai batas tegangan minimal 250 volt. Dan diusahakan lebih tinggi lagi dari batas minimal tersebut. Sementara untuk resistor, pilih komponen resistor yang memiliki daya minimal 0.5 watt. Gambar 2.12. Dimmer AC 2.5.10. KABEL JUMPER Kabel jumper adalah suatu istilah kabel yang berdiameter kecil yang didalam dunia elektronika digunakan untuk menghubungkan 2 titik atau lebih dan dapat juga menghubungkan 2 komponen atau lebih komponen elektronika. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

32 Gambar 2.13. Kabel Jumper 2.5.11. KIPAS AC Exhaust fan berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar, dan pada saat bersamaan menarik udara segar di luar ke dalam ruangan. Selain itu exhaust fan juga bisa mengatur volume udara yang akan disirkulasikan pada ruang. Supaya tetap sehat ruang butuh sirkulasi udara agar selalu ada pergantian udara dalam ruangan dengan udara segar dari luar luar ruangan. Exhaust fan merupakan salah satu jenis kipas angin yg difungsikan untuk sirkulasi udara dalam ruang atau rumah. Oleh karena itu,peletakkannya diantara indoor dan outdoor. Kipas jenis exhaust fan, banyak digunakan karena dapat membuat ruangan sejuk tanpa AC. Meski begitu, yang menggunakan AC juga harus memasang exhaust fan, untuk mengurangi kelembaban udara dalam ruang. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

33 Gambar 2.14. Kipas AC 2.5.12. ADAPTOR Adaptor adalah salah satu sumber tegangan DC yang sering kita jumpai dalam perangkat rumah tangga. Penggunaan adaptor ini diantaranya sebagai pemberi sumber tegangan laptop dan perangkat elektronika yang lain. Adaptor merupakan alat yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC PLN dari 220 15 volt kemudian mengubahnya menjadi tegangan DC. Dilihat dari tegangan outputnya maka adaptor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu : 1. Adaptor Variabel Adaptor variabel adalah adaptor yang memiliki tegangan output dapat diatur, pada umumnya tegangan output adaptor variabel adalah 1,5 volt, 3 volt, 4,5 volt, 6 volt, 7,5 volt, 9 volt dan 12 volt. Pada adaptor variabel ini dilengkapi dengan saklar selektor tegangan yang berfungsi untuk memilih tegangan output yang diinginkan. Saklar selektor dalam adaptor variabel ada yang berbentuk rotari dan berbentuk geser. Adaptor variabel yang terdapat di pasaran terdapat beberapa ukuran kapasitas arus, dari 500 mA hingga 10 A. Semakin tinggi kapasitas arus yang mampu Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

34 dihasilkan maka harga adaptor semakin mahal dan sebaliknya semakin kecil kapasitasnya maka harga adaptor semakin murah. Adaptor variabel adalah adaptor yang didesain multiguna, oleh karena itu adaptor variabel ini dilengkapi dengan saklar selektor untuk menentukan tegangan output, saklar selektor

2.1 PROTOTYPE Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya. Pada pengembangan sistem seringkali terjadi keadaan dimana pengguna sistem sebenarnya telah mendefinisikan secara umum atau tujuan perangkat lunaknya meskipun belum .

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis