IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PAI .

3y ago
31 Views
2 Downloads
726.79 KB
22 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aliana Wahl
Transcription

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIKDALAM PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTIDI SMP PILOT PROJECT KABUPATEN CILACAPTESISDisusun Dan Diajukan Kepada Program PascasarjanaInstitut Agama Islam Negeri PurwokertoUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister PendidikanOleh :SYUKRON ZABIDINIM. 1617661026PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPASCASARJANAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTOTAHUN 2018

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan dalam konteks pembangunan masyarakat dan bangsamenempati peranan penting yaitu sebagai unsur utama dalam pengembanganmanusia Indonesia seutuhnya. Oleh karenanya, pengelolaan pendidikan harusberorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik. Salahsatu upaya yang ditempuh pemerintah Republik Indonesia adalah menerapkankurikulum 2013 yang disusun dengan dilandasi pemikiran tantangan masadepan, yaitu tantangan abad 21 yang ditandai abad ilmu pengetahuan,knowledge-based society dan kompetensi masa depan.Dalam sebuah sistem pendidikan, perubahan kurikulum merupakansesuatu yang pasti terjadi dalam upaya pengembangan pendidikan. Dalamduniapendidikankurikulumselalu mengalamipenyesuaiandenganperkembangan masyarakat. Perubahan kurikulum tersebut didasarkan padatantangan ke depan yang lebih keras lagi, baik untuk masalah lingkunganhidup, kemajuan teknologi dan informasi serta kebangkitan industri kreatifdan budaya. Semuanya itu membutuhkan kemampuan (kompetensi) dalamberkomunikasi, berpikir jernih dan kritis, mempertimbangan segi moral dalammenghadapi suatu permasalahan, toleran, memiliki minat luas dalamkehidupan, maupun memiliki kesiapan untuk bekerja sama dalam timDalam perkembangan terakhir sejarah kurikulum di Indonesia,kebijakan Kurikulum 2013 diterapkan oleh pemerintah Republik Indonesia.Kebijakan kurikulum 2013 mengundang banyak tanggapan dan reaksi baikdari pihak yang pro dan kontra. Bagi pihak yang pro kurikulum 2013 menilaikurikulum 2013 adalah kurikulum terbaik, dinilai akan mampu menjawabtantangan pendidikan kedepan. Sedangkan bagi pihak yang kontra terutamasebagian guru menganggap kurikulum 2013 sangat menyulitkan danmerepotkan. Sehingga menyikapi hal tersebut penerapan kurikulum 2013dilakukan secara bertahap, sebagian sekolah diproyeksikan menerapkan

kurikulum 2013 dan sebagian sekolah masih menerapkan kurikulum KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).Pengembangan kurikulum 2013 ini melanjutkan pengembangankurikulum berbasis kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 denganmencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kurikukum 2013dirumuskan dan dikembangkan dengan suatu optimisme yang tinggi untukmenghasilkan lulusan sekolah yang lebih cerdas, kreatif, inovatif, memilikikepercayaan diri yang tinggi sebagai individu maupun sebagai bangsa, sertatoleran terhadap perbedaan yang ada. Semuanya itu dimaksudkan untukmencapai tujuan pendidikan nasional seperti yang diamanatkan dalam UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu “Berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwakepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab”.1Dalam kurikulum 2013, ciri khas pembelajarannya menggunakanpendekatan saintifik.2 Kurikulum 2013 ini mengamanatkan esensi pendekatanilmiah dalam proses pembelajaran anak di sekolah, karena diharapkan denganpendekatan ini peserta didik akan mampu mencapai perkembangan sikap,pengetahuan dan keterampilan secara maksimal.Permendikbud No. 65 tahun 2013 yang disempurnakan denganPermendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dasardan menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaranyang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik yang ilmiah.3Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dirancang sedemikian rupa agarsiswa aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui kanhipotesis,Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Th 2003.L.B. Flick & N.B. Lederman dalam buku Muhammad Faturrahman, ParadigmaPembelajaran Kurikulum 2013:Strategi Alternatif pembelajaran di Era global (Yogyakarta :Kalimedia, 2015), hlm. 109.3Permendikbud No. 65 tahun 2013 dan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang StandarProses Pendidikan Dasar dan Menengah.2

ntifikdimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalammengenal dan memahami materi melalui pendekatan ilmiah yaitu kur,meramalkan,menjelaskan, dan menyimpulkan.4Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik dalamkurikulum 2013 berpusat pada siswa, dimana siswa diarahkan untukmenemukan sendiri suatu konsep materi dari mata pelajaran tertentu.Pembelajaran Saintifik memiliki karakteristik melibatkan keterampilan konsepsains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip; melibatkan prosesproses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek;dapat mengembangkan karakter peserta didik; substansi atau materipembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan denganpenalaran dan tujuan pembelajaran dirumuskan dengan jelas.5Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan BudiPekerti (selanjutnya disingkat dengan istilah PAI dan Budi Pekerti) sebagaibagian integral dari isi kurikulum 2013 ikut menjadi bagian terpenting dalampembelajaran di sekolah. Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti menyajikankegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berkembang memilikikompetensi spiritual yakni memiliki pengetahuan agama yang cukup,menyerap nilai-nilai agama kemudian mampu mengimplementasikan dalamkehidupan sehari-hari dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan agamaIslam dan budi pekerti.PAI dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang memilikikarakteristik berusaha agar siswa memiliki iman yang istiqomah; berusahamemelihara ajaran yang terkandung dalam Al Quran dan Hadis; selaluberusaha mensinergikan iman, ilmu dan amal dalam aktifitas sehari-hari;membentuk individu yang saleh baik secara spiritual maupun sosial; akanmenjadi fondasi dan filter bagi individu yang menguasai IPTEK; terdiri dari4Latifatul Muzamiroh, Kumpas Tuntas Kurikulum, (Jakarta : Kata Pena 2013), hlm. 15.Muhammad Faturrahman, Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013:Strategi Alternatifpembelajaran di Era global, (Yogyakarta : Kalimedia, 2015), hlm. 114-117.5

ajaran yang rasional dan irasional (yang diyakini dengan iman); mengajarkanpengetahuan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang; mengajarkansifat terbuka dan toleran terhadap penafsiran-penafsiran ayat.6Untuk mendukung sukses dan lancarnya pembelajaran PAI dan BudiPekerti dalam kurikulum 2013 yang berciri khas pendekatan saintifik secaraefektif dan efisien di sekolah diperlukan banyak faktor, seperti kompetensiguru, ketersediaan bahan ajar, ketersediaan media ajar, ketersediaan saranadan prasarana dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan kompetensi guru,guru mampu memahami kebijakan kurikulum 2013, memahami penerapanpembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, dan mampumenguasai konsep, strategi dan model-model pembelajaran yang berbasissaintifik.Dalam pembelajaran saintifik PAI dan Budi Pekerti, guru di sekolahmampu menciptakan pembelajaran yang mendorong peserta didik untukmampu mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan,dan menyimpulkan materi PAI dan Budi Pekerti dengan baik. Karena suksestidaknya pembelajaran di kelas sangat tergantung pada kemampuan gurudalam mengelola pembelajaran.Berbagai upaya telah ditempuh pemerintah melalui berbagai bagainyauntukmeningkatkan kompetensi guru sekaligus meningkatkan pengetahuan danpemahaman guru dalam menerapkan kurikulum 2013 dengan pendekatansaintifik. Namun kenyataanya, masih terdapat sekitar 30% guru PAI dan BudiPekerti di kabupaten Cilacap yang belum mendapatkan pelatihan (workshopatau bintek) kurikulum 2013, sehingga merasa kesulitan dalam menerapkanpendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.7Upaya lain pemerintah dalam rangka mensukseskan penerapankurikulum 2013 dilakukan dengan menunjuk sekolah-sekolah tertentu umtuk6Suparta, Pengantar Teori dan Aplikasi Pengembangan Kurikulum PAI, (Jakarta : RajaGrafindo, 2016). hlm. 296.7Wawancara dengan Imam Abdul Fatah, Ketua MGMP PAI SMP Kabupaten Cilacap,pada hari Sabtu, 11 November 2017, pukul: 09.00 WIB.

menjadi sekolah percontohan (pilot project) kurikulum 2013 bagi sekolahsekolah lain. Di kabupaten Cilacap, SMPN 1 Cilacap dan SMPN 3 Cilacaptermasuk sekolah yang ditunjuk pemerintah untuk menjadi Pilot Projectpenerarapan kurikulum 2013. Di kedua sekolah tersebut semua guru sudahmelaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan baik,termasuk guru PAI dan Budi Pekerti.Informasi tentang kesiapan guru PAI dan Budi Pekerti untukmelaksanakan pembelajaran saintifik peneliti dapatkan dari hasil observasidan wawancara dengan guru PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 1 Cilacapdan SMPN 3 Cilacap. Pada wawancara di kedua sekolah tersebut penelitimenggali informasi yang berkaitan dengan guru PAI dan Budi Pekerti,pelatihan kurikulum 2013, data peserta didik serta sarana dan prasaranapendukung pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.Chomsiyatun mengatakan bahwa pembelajaran PAI dan Budi Pekertidi SMPN 1 Cilacap sudah menggunakan pendekatan saintifik melalui tahapan5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan)sesuai dengan permendikbud nomor 81A tahun 2013.8 Sedangkan menurutMuji, penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI dan BudiPekerti di SMPN 3 Cilacap memang perlu dilakukan agar para siswa andapatmenyimpulkan sendiri pengetahuannya melalui langkah-langkah ilmiah yangditerapkan dalam pendekatan saintifik tersebut.9 Kedua sekolah tersebutmenjadi percontohan (piloting project) bagi sekolah-sekolah lain dalammenerapkan kurikulum 2013 yang berciri khas pendekatan saintifik.Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis merasa perlu untukmeneliti bagaimana implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaranPAI dan Budi Pekerti di SMP pilot project Kabupaten Cilacap dengan judulpenelitian “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran8Wawancara dengan Chomsiyatun, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam danBudi Pekerti SMP Negeri 1 Cilacap, pada hari Rabu, 26 Juli 2017, pukul: 10.00 WIB.9Wawancara dengan Muji Andriyani, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam danBudi Pekerti SMP Negeri 3 Cilacap, pada hari Rabu, 27 Juli 2017, pukul 09.15 WIB.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Pilot ProjectKabupaten Cilacap”.B. Batasan MasalahBatasan masalah dimaksudkan supaya penelitian lebih fokus dantidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam tesis ini penelitimemfokuskan pada ruang lingkup penelitian sebagai berikut :1. Pendekatan saintifik yaitu pendekatan yang dilakukan dengan prosesilmiah. Pada Dasarnya Pembelajaran merupakan proses ilmiah karenakegiatan tersebutdilakukan untuk mencarikebenaran secarauniversal.10 Apa yang diperoleh peserta didik dilakukan dengan indradan akal pikiran sendiri sehingga mereka mengalami secara langsungdalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Pembelajaran Saintifikmerupakan pembelajaran yang dilakukan dengan berbagai modelpembelajaran melalui proses 5M yaitu mengamati, menanya, ikap,keterampilan, dan pengetahuan siswa secara maksimal.2. Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah salah satu mata pelajaranyang terdapat dalam kurikulum 2013 (di kurikulum sebelumnyadikenal dengan istilah Pendidikan Agama Islam) yang sikap,dankepribadian peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan melaluipembelajaran pada semua jenjang pendidikan (SD, SMP dan SMA),yang pengamalannya dapat dikembangkan dalam berbagai kegiatanbaik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler, namun dalampenelitian ini hanya difokuskan pada jenjang sekolah menengahpertama (SMP) saja.10Muhammad Fathurrohman, Paradigma ., hlm. 109.

3. SMP Pilot Project merupakan sekolah yang ditunjuk oleh pemerintahuntuk menjadi proyek percontohan dan percobaan dalam menerapkankurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan di 2 sekolah yakni di SMPN1 Cilacap dan SMPN 3 Cilacap.C. Rumusan Masalah PenelitianBerdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yangpenulis pilih untuk dijadikan fokus penelitian adalah “BagaimanaImplementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Mata PelajaranPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Pilot ProjectKabupaten Cilacap?”. Kemudian rumusan masalah tersebut penulisrumuskan kembali ke dalam rumusan masalah yang lebih spesifik sebagaiberikut:1. Bagaimana perencanaan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaranmata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP Pilot Project KabupatenCilacap?2. Bagaimana pelaksanaan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaranmata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP Pilot Project KabupatenCilacap?3. Bagaimana hasil Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran matapelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP Pilot Project KabupatenCilacap?D. Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :1.Tujuan UmumTujuan umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan danmenganalisis implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaranMata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP Pilot Project KabupatenCilacap.

2.Tujuan KhususTujuan khusus penelitian ini bertujuan untuk atanSaintifik yang ideal dalam pembelajaran mata pelajaran PAI danBudi Pekerti di SMP Pilot Project kabupaten Cilacap.b.Mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan Pendekatan Saintifikyang ideal dalam pembelajaran mata pelajaran PAI dan Budi Pekertidi SMP Pilot Project kabupaten Cilacap.c.Mendeskripsikan dan menganalisis hasil Pendekatan Saintifik yangideal dalam pembelajaran mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti diSMP Pilot Project kabupaten Cilacap.E. Kegunaan Penelitian1.Kegunaan Teoritisa.Sebagai sumbangan wacana baru terhadap perkembangan keilmuan,dalam bidang PAI dan Budi Pekerti, khususnya mengenaipendekatan saintifik bagi SMP/MTs yang sudah menerapkankurikulum 2013.b.Dapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap implementasipendekatan saintifik dalam pembelajaran mata pelajaran PAI danBudi Pekerti.2.Kegunaan Praktisa.Bagi guru1) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refleksipelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan agar gurulebih baik lagi dan semakin termotivasi dalam melaksanakanpembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.b.Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksidan acuan sekolah untuk membuat kebijakan terkait implementasiKurikulum 2013.

c.Bagi Peneliti Lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salahsatu sumber informasi terkait implementasi pendekatan Saintifikdalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMP, khususnya dalampembelajaran PAI dan Budi Pekerti.F. Sistematika PembahasanUntuk memudahkan pembaca dalam memahami tesis ini, maka penulisakan membaginya ke dalam beberapa bagian, yaitu bagian awal, bagian isidan bagian akhir.Bagian awal tesis ini meliputi cover judul, pengesahan direktur,pengesahan tim penguji, nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian, abstrak(Bahasa Indonesia), abstrak (Bahasa Inggris), pedoman transliterasi, motto,persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftarlampiran.Bagian isi tesis ini memuat pokok-pokok permasalahan yang terdiridari :Bab Pertama, Pendahuluan. Bab ini meliputi : Latar Belakang Masalah,Batasan Masalah, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, KegunaanPenelitian, dan Sistematika Pembahasan.Bab Kedua, Pendekatan saintifik dalam pembelajaran PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti. Bab ini terdiri dari 6 (enam) sub bab. Sub babpertama berisi tentang Kurikulum 2013 yang meliputi: Pengertian Kurikulum,Latar Belakang Munculnya Kurikulum 2013, Landasan Kurikulum 2013,Karakteristik Kurikulum 2013, Struktur Kurikulum 2013 Untuk Tingkat SMP,Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013, Model-model Pembelajarandalam Implementasi Kurikulum 2013. Sub bab kedua berisi tentang MataPelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang meliputi:Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Tujuan PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti, Fungsi Pendidikan Agama Islam dan BudiPekerti, dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Subbab ketiga berisi tentang Teori Pendekatan Saintifik yang meliputi :Pengertian Pendekatan Saintifik, Landasan-Landasan Pendekatan fik,Prinsip-Prinsip

Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik, Kriteria Pendekatan Saintifik,Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik, ImplementasiPendekatan Saintifik dalam Pembelajaran. Sub bab keempat berisi tentangPendekatan Saintifik Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti yang meliputi :Perencanaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan menggunakanpendekatan Saintifik, Pelaksanaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti denganmenggunakan pendekatan Saintifik, Hasil Pembelajaran PAI dan Budi Pekertidengan menggunakan pendekatan Saintifik dan Karakteristik PendekatanSaintifik dalam Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Sub bab kelima berisitentang Telaah Pustaka. Dan sub bab keenam berisi tentang KerangkaBerpikir.Bab Ketiga, Metode Penelitian yang terdiri dari Jenis Penelitian,Lokasi dan Waktu Penelitian, Sumber dan Data penelitian, MetodePengumpulan Data, dan Metode Analisis Data.Bab Keempat, Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini terdiri dari 4(empat) sub bab. Sub bab pertama berisi tentang Deskripsi Lokasi penelitianyakni SMP Negeri 1 Cilacap dan SMP Negeri 3 Cilacap yang meliputi: Profil,Visi dan Misi, Data Guru, Data Peserta Didik, Sarana dan Prasarana. Sub babkedua berisi tentang Implementasi Pendekatan Saintifik di SMP Negeri 1Cilacap yang meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasilnya. Sub babketiga berisi tentang Implementasi Pendekatan Saintifik di SMP Negeri 3Cilacap yang meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasilnya. Sub babkeempat berisi tentang Analisis Implementasi Pendekatan Saintifik di SMPNegeri 1 Cilacap dan SMP Negeri 3 Cilacap yang meliputi: Perencanaan,Pelaksanaan, Hasilnya, serta Analisis Persamaan dan Perbedaan.Bab Kelima, Penutup. Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis dansaran. Bagian ini menampilkan daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan hasil data dan penelitian pembahasan isi pokok tesis yangberjudul “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI danBudi Pekerti di SMP Pilot Project Kabupaten Cilacap” dapat disimpulkansebagai berikut:1.Perencanaan pembelajaran oleh guru PAI dan Budi Pekerti di SMP PilotProject Kabupaten Cilacap dilakukan dengan menyipakan Silabus, RPP,Bahan Ajar, Instrumen Penilaian, Media Pembelajaran dan sebagainya.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru PAIdan Budi Pekerti di SMP Pilot Project Kabupaten Cilacap, dalam hal inidi SMP Negeri 1 Cilacap dan SMP Negeri 3 Cilacap telah sesuai dengansusunan RPP berdasarkan kurikulum 2013 yang tercantum dalamPermendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses PendidikanDasar dan Menengah. Di dalam RPP juga telah diuraikan perencanaanlangkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI dan BudiPekerti pada setiap pertemuannya, meliputi proses mengamati, menanya,mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan (langkah-langkah 5M)dengan menggunakan berbagai model pembelajaran seperti InquiryLearning, Discovery Learning, Problem Based Learning dan ProjectBased Learning. Perbedaan kedua sekolah tersebut terletak padapencantuman model pembelajaran di s

penelitian “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 8 Wawancara dengan Chomsiyatun, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Negeri 1 Cilacap , pada hari Rabu, 26 Juli 2017, pukul: 10.00 WIB.

Related Documents:

implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu (2) hasil pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif diskriptif dengan pendekatan saintifik yang dilakukan di MAN Kota Batu pada September 2020.

“Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA di SDN Cepit, Bantul” hasil penelitiannya adalah pemahaman guru mengenai kurikulum 2013 masih rendah. Sehingga guru lebih nyaman menerapkan kurikulum 2006 (KTSP), namun guru tetap menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Implementasi pendekatan

pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Fiqih di MAN 4 Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru 4 Aceh besar. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunujukan bahwa implementasi pendekatan saintifik yang

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU Dadan Rosana Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, email:danrosana.uny@gmail.com ABSTRAK Kurikulum 2013, yang menekankan pada penerapan pendekatan saintifik, menuntut pembelajaran IPA yang menekankan pada pembelajaran terpadu juga menerapkan

Negeri 25 Medan. 3) Penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan. 4) Daya . Daya Dukung Sekolah Terhadap Proses Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik Model Inkuiri Dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan 70 5. Pandangan Guru dan Siswa Terhadap Penerapan Pendekatan Saintifik dalam

Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi aktivitas mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Sehingga implementasi pendekatan saintifik akan dapat memberikan makna-makna berikut ini. 1. Meningkatkan rasa keingintahuan Pada pembelajaran IPA dapat difasilitasi melalui kegiatan penayangan video .

Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi dan Persentase Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Akidah Akhlak. 67 Tabel 4.6: Kategorisasi Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran . Pada perubahan dan implementasi kurikulum 2013 harus diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak, karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaran .